Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
HATI-HATI DI HATIKU
Suka
Favorit
Bagikan
18. Scene (86-90)

86. EXT. RUMAH ANARI - DEPAN RUMAH — SIANG

Cast: Ramo, Anari

Kita melihat Ramo mengetuk pintu rumah Anari.

Pintu terbuka dan Anari yang membukanya.

RAMO

Anari.

Anari terlihat membenarkan kaca matanya.

RAMO (CONT'D)

Ini surat untukmu.

Ramo menyodorkan satu amplop surat ke Anari.

RAMO (O.S.) (CONT'D)

Mending enggak usah bilang dulu kali ya, kalau surat itu dari Putranta. Tar malah enggak diterima.

ANARI

Surat, dari siapa?

RAMO

Hmm ... ini kamu baca saja dulu.

Ramo terlihat menyerahkan ke tangan Anari dan Anari terlihat bingung tapi tetap menyambutnya.

RAMO

Hmm ... aku disuruh emak aku ada yang mau dibeli dulu ya Anari.

Ramo kemudian pergi berlari dengan cepat.

CUT TO:

87. INT. RUMAH ANARI - KAMAR ANARI — SIANG

Cast: Anari

Anari memandangi amplop surat yang dikasih Ramo tadi. Lalu ia membukanya dan di dalamnya ada selembar surat.

CU: Di selembar kertas surat itu tertulis. Hai Anari. Ini aku Putranta.

PUTRANTA (O.S.)

Maaf ya aku enggak pandai bikin kalimat. Hmm di surat ini aku mau bilang. Terimakasih sudah hadir di hidupku. Terimakasih udah bikin aku punya cita-cita. Udah bikin aku ngerasain cinta yang tulus. Tapi cinta yang tulus ini dilarang sama tuhan. Karena kamu adalah saudara kandungku Anari.

Anari langsung jatuh terduduk. Matanya terlihat merah dan air matanya turun dari pipinya.

PUTRANTA (O.S.) (CONT'D)

Bapak kita sama. Kita saudara kandung. Maafin aku ya Anari, enggak bisa langsung kasih tau ke kamu waktu aku tau semuanya. Dan yang harus kamu tau. Aku akan tetap mencintaimu. Tapi mungkin bedanya hanya di bagian ini, yang dulunya sebagai kekasih kini hanya sebagai saudara kandung. Jaga dirimu baik-baik dan kuharap kamu bisa cepat berdamai dengan keadaan ini.

Anari terlihat menangis sesenggukan.

CUT TO:

88. EXT. RUMAH ANARI - DEPAN RUMAH — SORE

Cast: Bapak Aryo, Kakek Supardi

Bapak Aryo mengetuk pintu rumah Anari. Pintu terbuka, terlihat Kakek Supardi yang membukanya.

Kakek Supardi terlihat kaget.

BAPAK ARYO

Saya mohon. Beri saya kesempatan.

Kakek Supardi menatap tajam dan hanya diam.

CUT TO:

89. INT. RUMAH ANARI - RUANG TAMU — SORE

Cast: Bapak Aryo, Anari, Kakek Supardi

Bapak Aryo, Anari dan Kakek Supardi duduk di lantai.

Bapak Aryo melihat ke arah foto Anami yang terpajang di dinding. Lalu melihat ke arah Anari.

BAPAK ARYO

Mukamu, sangat mirip dengan ibumu. Anamini.

Bapak Aryo tersenyum kecil.

Kakek Supardi dan Anari hanya diam.

BAPAK ARYO

Bapak Supardi. Maafkan saya yang dulu tidak bisa bertanggung jawab.
(Beat)
Tapi, sekarang untuk menebus semuanya izinkan saya mengurus Anari dan menguliahkannya.

Kakek Supardi menoleh ke arah Anari, lalu menganggukkan kepala. Sedangkan Anari terlihat menggelengkan kepalanya.

ANARI

Terimakasih atas niat baik Bapak.
(Beat)
Tapi, maafkan saya. Sekarang saya hanya ingin di desa mengurus kakek saja.

KAKEK SUPARDI

Anari.

CUT TO:

90. INT. RUMAH ANARI - RUANG TAMU — SORE

Cast: Kakek Supardi, Anari

Anari dan Kakek Supardi duduk di lantai saling menatap.

KAKEK SUPARDI

Harusnya tadi Anari terima saja ajakan dari Bapak Aryo.
(Beat)
Bukankah cita-citamu mau jadi guru SMA.

ANARI

Kan Anari, udah punya Kakek Supardi yang pekerja keras. Tar kita juga bisa nabungkan sendiri untuk biaya kuliahnya Anari.

Anari dan Kakek saling berpelukan dan meneteskan air mata.

KAKEK SUPARDI (V.O.)

Dan inilah alasan kenapa kakek memutuskan pindah ke desa ini lagi.
(Beat)
Untuk mendekatkanmu dengan bapak kandungmu. Meski apapun yang akan terjadi pada akhirnya, yang penting kamu tau siapa bapak kandungmu. Cucuku.

TAMAT


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Akhirnya ...
2 tahun 1 bulan lalu