Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
44. INT. KOST HALIMAH - KAMAR HALA — DAY
Hala mengecek barang bawaannya. Setelah yakin semuanya lengkap, Hala lanjut memakai sepatu. Sementara Hala Dewasa berbaring di tempat tidur sambil menonton FTV di laptop.
Hala Dewasa membalikan badannya menghadap Hala.
Hala pergi keluar dan menutup pintu. Hala Dewasa kembali ke posisinya semula.
45. INT. KAMPUS - KELAS STUDIO — DAY
Dengan kertas-kertas skripsi yang telah di-print di tangan, Hala menunggu giliran untuk bimbingan dengan Bu Rita. Setelah ini giliran Hala. Sambil mengingat konsep yang akan dijelaskannya, Hala melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 14:15.
Kaki Hala bergerak-gerak tidak sabar. Sesekali melongokan kepalanya ke arah Bu Rita, sambil berdoa dalam hati. Saat akhirnya ada tanda-tanda temannya akan mengakhiri bimbingan, teman 1 menepuk pundak Hala dari belakang.
Hala menatap teman 1, lalu melirik ke arah jam dinding. Hala terlihat ragu-ragu, tapi tidak bisa mengeluarkan kalimat apa pun.
Saat Hala masih berfikir, teman di depannya sudah pamit kepada Bu Rita karena bimbingannya sudah selesai. Bangku di depannya kosong. Hala harus segera membuat keputusan.
46. INT. KOST HALIMAH - TERAS DEPAN — DAY
Hala berlari memasuki pagar kost. Kakinya berhenti saat melihat seseorang berdiri di depan pintu kost. Hala mengingat wajahnya.
Melihat Hala yang terburu-buru membuka pintu kost, Benji mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk menahan Hala.
Benji terdiam, wajahnya terlihat ragu-ragu. Hala ikut diam menunggu kata-kata selanjutnya dari Benji.
Tiba-tiba terdengar suara anak-anak kecil dari rumah di samping Kost Halimah.
Percakapan anak-anak itu membuat jantung Benji berdebar lebih kencang.
Terdengar suara lagu dangdut dari gerobak tukang getuk yang lewat depan kost.
Tak sawang-sawang kowe ayu tenan ... Rasane aku pengen kenalan ...
(Aku perhatikan kamu cantik banget ... Rasanya aku mau kenalan ...)
Benji menggaruk rambutnya. Lagu tersebut membuatnya tambah gugup.
Hala menegok ke arah Benji. Suara Benji lebih terdengar seperti paksaan daripada permintaan. Tangan Benji menggantung di depan badannya. Sementara tangannya yang lain menggenggam plastik bening.
Hala baru tersadar, setiap datang Benji selalu membawa sebungkus makanan. Tidak tahu harus bereaksi seperti apa, Hala hanya terdiam.
Hala tersenyum geli. Lalu menyambut uluran tangan Benji.
Tiba-tiba Emma muncul di pintu kost dengan dua gelas air dingin. Wajahnya tersenyum geli saat melihat mereka berdua bersalaman.
Hala langsung menghilang di balik pintu. Berlari secepat yang Hala mampu.
Emma tertawa sambil meletakan gelas di meja. Sementara Benji duduk terdiam melihat Hala yang sudah menghilang. Emma mengambil bungkus mie ayam dari tangan Benji.
Emma mulai menyuap makanannya. Sementara Benji langsung menghabiskan air dingin.
Emma hampir memuncratkan mie ayam di mulutnya karena mendengar jawaban Benji. Lalu memukul punggung Benji dengan emosi.
Emma meminta HP Benji dan mencari sesuatu. Setelah menemukannya, Emma menunjukan ke hadapan Benji.
Benji melihat tulisan follow di halaman Instagram Hala, lalu terdiam.
46. INT. KOST HALIMAH - KAMAR HALA — NIGHT
Hala Dewasa terbangun tiba-tiba dengan nafas terengah-engah. Keringat dingin mengalir di kening dan lehernya. Hala Dewasa mengatur nafas perlahan sambil melihat sekeliling ruangan.
Jam dinding menunjukan pukul 02:10 pagi. Tapi Hala masih terlihat segar di depan laptopnya.
Hala Dewasa menggeleng. Tidak mendapatkan jawaban yang jelas, Hala kembali ke laptopnya.
Hala Dewasa bersandar di dinding, mencoba mengatur nafasnya. Untuk mengalihkan perhatiannya, Hala Dewasa memperhatikan Hala yang sedang berkonsentrasi mengerjakan tugas akhir.
Suara Hala membuat kepala Hala Dewasa bertambah pusing. Hala Dewasa menutup telinganya.
Hala Dewasa tiba-tiba berteriak. Hala melihatnya dengan bingung.
Hala Dewasa menekuk lutut dan menundukan badannya. Lalu meletakan dahi di atas lutut sambil memijat kepala perlahan dengan jari-jemarinya. Wajahnya terlihat terganggu dengan kalimat Hala.
Hala mendekati Hala Dewasa dan mengguncang bahunya.
Tidak ada jawaban dari Hala Dewasa. Hala berusaha menenangkan Hala Dewasa dengan mengusap punggungnya perlahan dan merapihkan rambutnya. Saat Hala Dewasa sudah agak tenang, dia mulai mengangkat kepalanya. Air mata menggenang di pelupuk matanya.
Hala menggeser duduknya ke samping Hala Dewasa, lalu menyenderkan punggungnya ke dinding.
Air mata Hala mulai menggenang.
Saat Hala mengucapkan kalimat terakhir, satu butir air mata meluncur turun.
Hala mengusap air matanya.
Mendengar notifikasi Instagram dari HP-nya, Hala mengambil HP di atas meja.
Hala menjawab tanpa mengalihkan perhatiannya dari HP.