Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
39. EXT. JALANAN SEKITAR KOST HALIMAH — DAY
Hala dan Hala Dewasa berlari kecil di sekitar kost. Headphone yang biasa mereka pakai dikalungkan di leher, karena Hala sedang asyik bercerita tentang kejadian semalam.
Hala Dewasa mengangguk.
Hala memelankan larinya karena mobil di depannya menghalangi jalan.
Hala Dewasa mendadak berhenti saat melihat mobil yang dimaksud Hala. Mobil berwarna kuning di sampingnya memunculkan sebuah ingatan di kepala Hala Dewasa.
CUT TO:
40. INT. MOBIL — DAY (FLASHBACK)
Hala duduk terdiam di kursi penumpang. Kepalanya menunduk memperhatikan jemari tangannya yang Hala main-mainkan, untuk mengalihkan perhatiannya dari laki-laki di sampingnya (yang hanya terlihat mulut ke bawah) yang tidak berhenti mengomel.
Hala masih diam saat laki-laki itu mulai menunjuk-nunjuknya. Laki-laki itu terlihat frustasi. Saat laki-laki itu mulai mengguncang lengan Hala, kenangan tersebut menghilang.
CUT TO:
41. EXT. JALANAN SEKITAR KOST HALIMAH — DAY (PRESENT DAY)
Hala mengguncang lengan Hala Dewasa yang tiba-tiba terdiam di tengah jalan. Sampai Hala Dewasa tersadar dari khayalannya.
Hala Dewasa mengatur nafasnya yang cepat, padahal dia belum lari terlalu lama.
Hala merasakan seekor kucing kecil berputar di kakinya. Bulu-bulu halusnya mengelus kaki Hala.
Hala Dewasa memasang headphone lalu berlari kecil kembali ke kost.
Hala melihat punggung Hala Dewasa yang semakin menjauh.
Hala memasang headphone, dan mengeluarkan makanan kucing dari tas kecilnya. Hala berjongkok untuk menaruh sedikit makanan di dekat kucing itu.
Sambil menyenandungkan lagu "Dengarkan Curhatku - Vierratale", Hala melihat kucing itu perlahan memakan makanannya. Karena terlalu fokus dengan kegiatannya, Hala tidak sadar DEVA (23) memperhatikannya sejak tadi.
Deva tersenyum mendengar suara Hala yang semakin keras dalam bernyanyi. Sekarang Deva berdiri tepat di samping Hala.
Hala yang tidak mendengar, masih bernyanyi sambil memperhatikan kucing-kucing lain yang mulai mendekati makanannya. Hala menambahkan makanan kucing di dekat kakinya.
Hala yang merasa ada suara lain di telinganya, memutuskan untuk melepas headphone dan mencari sumber suara tersebut.
Hala melirik ke atas. Seorang laki-laki berdiri di sampingnya, tapi wajahnya terhalang sinar matahari. Hala berdiri untuk melihatnya lebih jelas.
Tawa kecil Deva membuat Hala melupakan kucing-kucing di dekat kakinya.
Deva tersenyum. Tapi senyuman Deva membuat Hala gugup. Tidak tahu harus membalas kata-kata Deva seperti apa, Hala buru-buru mengambil headphone di lehernya dan bersiap berlari lagi. Tapi sebelum Hala berhasil memasang headphone-nya, Deva sudah mengulurkan tangan kanannya.
Hala melihat tangan Deva dengan ragu-ragu. Membiarkannya menggantung selama beberapa detik sebelum menyambutnya dengan ramah.
Mereka berdua tertawa.
42. INT. KOST HALIMAH - TERAS DEPAN — DAY
Dengan nafas terengah-engah, Hala Dewasa berlari memasuki kost. Sampai di teras, Hala Dewasa melepas sepatu lari dan kaus kaki sambil mengatur nafasnya. Hala Dewasa mencoba menghilangkan gambaran yang muncul di kepalanya dengan menundukan kepala dan menutup mata.
Saat Hala Dewasa membuka matanya kembali, Ravi sudah berdiri di hadapannya. Melihatnya dengan tatapan bingung. Hala Dewasa melepas headphone.
Hala Dewasa mengambil plastik dan teh botol dari tangan Ravi. Tapi karena masih lelah, botol tersebut meluncur turun dari tangannya. Melihat Hala Dewasa kerepotan, Ravi membantu mengambil botol yang terjatuh.
Saat ingin meraih teh botol, tanpa sengaja Ravi melihat bekas luka dan tanda lahir di kaki Hala Dewasa, yang mirip dengan milik adiknya. Ravi terdiam.
Saat memberikan botol tersebut, Ravi memperhatikan wajah Hala Dewasa dengan seksama. Mencari kemiripan dengan adiknya.
Dalam diam, Ravi mencoba mencerna semua kejadian yang berhubungan dengan Hala Dewasa. Saat Hala Dewasa berjalan masuk ke dalam kost, Ravi memutuskan untuk mencoba sesuatu.
Refleks, Hala Dewasa berbalik badan. Wajahnya terlihat kesal bercampur lelah.
Melihat respon Hala Dewasa, mata Ravi membesar.
Hala Dewasa mengurut dahinya.
CUT TO:
43. INT. KOST HALIMAH - TERAS DEPAN — DAY
Hala berjalan memasuki kost sambil bersenandung. Hala mengerutkan keningnya saat melihat Ravi duduk di samping Hala Dewasa. Wajah mereka berdua terlihat tegang.
Mata Hala melotot menatap Hala Dewasa, memberikan signal bertanya "Beneran dia tau?". Hala Dewasa menjawab dengan anggukan kepala.
Dengan malas-malasan Hala duduk di samping Hala Dewasa. Ravi memperhatikan kedua wajah adiknya. Membandingkan yang satu dengan yang lain. Setelah beberapa menit Ravi menggelengkan kepalanya, masih tidak percaya.
Ravi melihat lebih detail.
HP Ravi berbunyi. Dia membaca pesan yang masuk.
Hala mengangguk mantap.
Ravi menyimpan HP-nya ke dalam kantong, dan kembali memperhatikan Hala Dewasa.
Hala Dewasa melirik Hala.
Ravi mengusap wajahnya.
Ravi mengacak rambut Hala dengan gemas.