Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Halo Hala
Suka
Favorit
Bagikan
4. Alasan Kembali (scene 18 - 21)

18. INT. WARTEG 99 — DAY

Hala mengambil bungkus makanan kucing yang tinggal separuh dari dalam tas, dan meletakan sedikit di depan seekor kucing kecil di depan Warteg.

Saat kembali ke meja, dua piring berisi capcay dan sepotong bakwan telah terhidang di antara alat makan, yang sudah disusun rapih oleh Hala Dewasa. Secara bersamaan, Hala dan Hala Dewasa memisahkan kembang kol dan meletakannya di pinggir piring. Hala mengambil suapan pertamanya.

HALA
Gimana ceritanya dari tahun 2032, lo bisa sampe sini?


HALA DEWASA
(berbicara dengan mulut penuh)
Nggak tau. Gue juga bingung.


HALA
Lo lagi ngapain sebelom muncul di depan pintu kost? Makan, tidur, atau pingsan kaya di film?

Hala Dewasa menghentikan kunyahannya. Matanya menatap lurus ke arah piring, sementara tangannya memainkan nasi dengan sendok.

HALA DEWASA
Gue ... ngerayain ulang tahun, tiup lilin, terus ... tiba-tiba ada di kost.

Dua gelas es teh manis diletakan Mbak Warteg di samping piring mereka. Hala Dewasa mengambil satu tegukan. Hala yang ingin mengambil gelas tidak sengaja menyenggol kotak tissue di sampingnya.

HALA
Ah elah, oon banget sih gue.
(beat)
Terus gimana caranya lo bisa balik?


HALA DEWASA
Tadinya gue pikir kalo tidur bisa balik, tapi ternyata nggak. Mungkin ada alesannya kenapa gue harus ketemu lo di tahun ini. Bukan tiga tahun lagi.


HALA
Buat bawain gue nomer togel.


HALA DEWASA
Gue main The Sims ya, bukan main togel.


HALA
Gue sebenernya masih nggak percaya. Masa lo-


TEMAN 5
Hal, lo minjem buku D.K Ching di perpus? Udah selesai belum? Gue juga perlu.

Percakapan mereka terpotong karena TEMAN 5 yang muncul di samping Hala.

HALA
Yah maaf, belum gue fotokopi. Lusa ya.


TEMAN 5
Oke.

Teman 5 mengambil pesanan nasi bungkusnya dan beranjak keluar Warteg.

HALA DEWASA
Nggak semuanya harus lo pikir rasional sih, Hal. Mungkin Tuhan lagi bekerja pake caranya sendiri.

Hala Dewasa melanjutkan makannya. Sementara Hala mencoba mencerna maksud kalimat Hala Dewasa


19. INT. KOST HALIMAH - TERAS DEPAN — DAY

Dengan tidak sabar Hala Dewasa berlari menuju pintu kost.

HALA DEWASA
Gue pengen pipis!

Hala menutup pagar dan berjalan dengan santai. Saat mulai menaiki tangga teras, terdengar suara dari belakang.

BENJI
Permisi.

Hala menoleh ke sumber suara. BENJI (21) berdiri di belakangnya.

HALA
Iya. Mau cari siapa?


BENJI
Emma ada?


HALA
Nanti diliatin dulu ya. Gue juga baru balik.

Hala hampir membuka pintu kost, saat Benji memanggilnya.

BENJI
Eeee ... Sorry ...


HALA
Kenapa?

Benji terlihat ragu-ragu. Mulutnya seperti ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak ada suara yang keluar. Untuk beberapa detik tidak ada suara di antara mereka.

Tapi tiba-tiba Benji mengacungkan plastik di tangannya.

BENJI
Ini kopi kenalan ... eh kopi Kenangan.


HALA
Buat Emma kan?


BENJI
Lo mau gue? Eh, mau ini gue? Eh, mau kopi gue ... yang ini ... Boleh kok.

Hala mengerutkan keningnya.

HALA
Nggak usah, makasih. Biar gue-


BENJI
Tapi suka kan? Suka kopi, bukan suka gue. Suka kopi kan? Kopi susu ... gula aren.


HALA
(canggung)
Suka kopi kok. Gue panggilin Emma dulu ya, Mas.

Saat Hala menghilang di balik pintu kost, Benji duduk di kursi teras. Benji meletakan plastik di meja teras, lalu menggerutu dengan dirinya sendiri.

Tidak lama Emma duduk di kursi sebelah Benji dan memukul punggungnya.

EMMA
Ngapain lo, ngomel-ngomel sendirian? Tadi jadi kenalan?


BENJI
Diem deh.


EMMA
Payah.


20. INT. KOST HALIMAH - KAMAR HALA — NIGHT

Hala Dewasa membaca Webtoon di HP Hala dengan duduk bersandar di tempat tidur. Hala sudah sibuk di laptopnya sejak beberapa jam lalu. Sesekali terdengar Hala mengeluh.

HALA DEWASA
Lagi bikin apaan sih? Ngomel-ngomel mulu dari tadi.

Hala Dewasa memperhatikan AutoCAD yang sedang dikerjakan Hala.

HALA DEWASA
Revitalisasi kawasan Hotel Batavia di Kota Tua. Ini SP Studio 7 ya?

Hala mengangguk. Wajahnya kusut.

HALA
Udah dicoba dari tadi, tetep nggak bagus. Gue nggak bisa bikinnya. Gimana, ya?


HALA DEWASA
Coba gue liat.
(beat)
Bikin tiga zonasi. Office, commercial, sama hotel. Pedestriannya direvitalisasi juga, jadi gini nih.

Hala bengong melihat yang dikerjakan Hala Dewasa di laptopnya.

HALA DEWASA
Nanti tengahnya kasih RTH, kecil aja. Terus tinggi bangunannya disesuain sama tinggi hotel. Biar skyline-nya seimbang. Abis itu tinggal bikin alternatif.


HALA
Kok lo pinter?


HALA DEWASA
Bukan pinter, cuma ngulang. Ini kan SP studio 7 gue juga.

Hala Dewasa kembali merebahkan badannya di tempat tidur, sementara Hala sibuk meneruskan gambarnya.

HALA DEWASA
Lo jadi bikin gedung konser buat TA?

Hala mengangguk tanpa melihat ke arah Hala Dewasa.

HALA DEWASA
Stress banget tau mikirin bentang lebarnya, Hal. Udah ngedesainnya susah, nilainya rata-rata. Harusnya gue bisa bikin yang lebih bagus tuh.


HALA
Sejak kapan kuliah seru.


HALA DEWASA
Kalo gue bisa ngulang ya, gue bakal bikin ... eh bisa!

Hala Dewasa bangkit dari tidurnya.

HALA DEWASA
Lo bikin project lain dong, Hal, buat TA. Bikin-

Hala melempar bantal di dekatnya ke wajah Hala Dewasa.

HALA
Jangan ngasih ide yang nggak-nggak. SP gini aja gue kesusahan. Lagian banyak kok yang project-nya sama. Jadi banyak yang bisa ditanya.

Hala melihat buku D.K Ching di samping Hala Dewasa.

HALA
Eh, yang tadi di Warteg ... Dia kesel ya, gue belom selesai pake bukunya?


HALA DEWASA
Nggak. Mukanya kan emang datar gitu.


HALA
Gue nggak enak. Gue kirim sekarang ke kost-nya pake ojek online deh.

Hala mengambil buku tebal itu, lalu sibuk dengan HP. Meninggalkan hal yang lebih penting dikerjakan, tugas SP Studio 7-nya.

Hala Dewasa mengerutkan kening. Merasa tidak nyaman dengan sikap Hala tersebut. Seperti ada yang salah.


21. INT. KOST HALIMAH - RUANG MAKAN — DAY

Hala melihat Insta Story Emma bersama TEMAN KOST 2, personil sebuah band. Emma memberi tahu followers-nya jika band teman kost 2 akan perform di sebuah cafe.

Hala menutup HP saat Hala Dewasa meletakan dua styrofoam di meja. Hala Dewasa mendengus kesal saat melihat kacang di buburnya. Hala mulai menyuap buburnya yang bersih dari kacang, sementara Hala Dewasa sibuk membuang kacang.

HALA DEWASA
Gue serius sama omongan semalem. Lo kan suka nulis, suka bikin cerita, suka nonton bioskop, nggak mau bikin yang berhubungan sama itu aja?


HALA
Apaan? Sekolah film?


HALA DEWASA
Bisa. Atau mungkin museum film yang bisa nggak pake bentang lebar. Mumpung di sini, gue bisa bantuin lo.

Tanpa sengaja, sikut Hala menyenggol piring plastik di meja, hingga isinya tumpah.

HALA
Ck! Kenapa sih gue bego amat?! Jatohin barang mulu.

Hala membereskan semua cabai rawit yang berserakan di lantai.

HALA
Jangan aneh-aneh deh. Yang nggak aneh-aneh aja gue nggak bisa.

Hala berjalan ke dapur untuk membuang cabai. Di dalam tempat sampah, Hala melihat kotak juice miliknya. Hala mengambil dan menggoyangkan. Kosong. Padahal semalam masih ada sisa. Saat Hala melihat sekeliling ruangan, seseorang berjalan mendekati Hala.

TEMAN KOST 1
Itu gue yang minum, Hal. Tinggal dikit juga. Sekalian gue abisin aja.


HALA
Ini kan punya gue.


TEMAN KOST 1
Abis nanggung. Biar kotak susu gue bisa masuk.

Hala mengangguk lalu kembali ke meja makan, dan meneruskan makan.

HALA DEWASA
Lo diem aja tuh, juice lo diabisin sama dia?


HALA
Ntar kalo gue protes dibilang baper.


HALA DEWASA
Pantes Cika sering bilang, sifat lo yang kaya gitu bikin orang-orang jadi seenaknya sama lo, Hal. Tegas dikit kek. Hidup lo ntar susah kalo gini terus.

Hala Dewasa tertawa kecil, lalu terdiam. Mencerna kalimatnya sendiri.

HALA
Siapa tuh Cika?

Terdengar ringtone dari sebuah HP di meja makan. Ntah kemana pemiliknya pergi sampai membiarkan HP-nya terus berbunyi. Tapi Hala Dewasa fokus mendengarkan lirik dari ringtone tersebut. Lagu Diri milik Tulus.

Kau terlalu berharga untuk luka

Katakan pada dirimu ... Semua baik-baik saja

Seseorang tergopoh-gopoh keluar dari kamar mandi dan mengambil HP-nya.

Hala Dewasa tersenyum lebar. Matanya berkilat-kilat seperti menemukan sesuatu yang berharga.

HALA DEWASA
Kayaknya gue tau kenapa gue dikirim ke 2022! Gue harus ngubah lo!

Masih mengunyah, Hala menjawab asal-asalan.

HALA
Berubah? Naikin berat badan maksud lo? Iya sih, kalo stress berat gue gampang turun.


HALA DEWASA
Yeee, bukan. Lo ... Kita tuh nggak sayang sama diri kita sendiri, Hal. Nggak cinta. Kita lebih banyak mikirin perasaan orang lain daripada perasaan kita sendiri.


HALA
Gue sayang kok sama diri gue. Nih, liat.

Hala menunjukan wallpaper HP-nya ke Hala Dewasa. Terlihat wallpaper orange dengan beberapa kata.

"Be You. Do You. For You."

Hala Dewasa menatap Hala dengan sinis.

HALA DEWASA
Kalo gitu, kenapa lo maksa bikin gedung konser daripada cari project yang lo beneran suka?


HALA
Gue ... beneran mau bikin itu kok.


HALA DEWASA
Halah.

Hala Dewasa mengambil HP Hala dan mengirim pesan ke beberapa nama di contact list-nya. Hala langsung merebut HP-nya untuk melihat apa yang Hala Dewasa tulis. Hala Dewasa mengirimkan satu pesan yang sama ke beberapa temannya.

Kenapa lo milih project itu jadi TA lo?

HALA DEWASA
Lo harus liat balesan dari mereka.

Beberapa waktu kemudian, hampir secara bersamaan banyak notifikasi masuk ke HP Hala. Hala dan Hala Dewasa melihat satu per satu jawaban teman-temannya.

Gue emang hobi bola dari dulu.

Gue suka nonton Grey’s Anatomy.

Gue mau bikin tempat kaya Tokyo Dome.

Gue pengen benerin desain Terminal 3.

HALA DEWASA
Lakuin karena lo pengen atau penasaran, Hal. Jangan cuma ikut-ikutan. Hargain keinginan lo sendiri.

Tidak ada jawaban dari Hala. Dia masih membaca semua balasan temen-temannya.

HALA DEWASA
Percaya sama gue, dan gue bakal bikin hidup lo lebih baik. Hidup kita lebih baik.

Hala menatap Hala Dewasa.

HALA DEWASA
Cika itu sahabat gue di masa depan. Dia pernah bilang gini, masa lo bisa sayaaang banget sama NCT Dream, tapi nggak bisa sayang sama diri lo sendiri.
Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar