Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
13. INT. KOST HALIMAH - TERAS DEPAN — DAY
Hala Dewasa menutup pagar dengan keringat masih menetes di dahinya. Kaus yang digunakannya untuk lari pagi terlihat basah. Di depan pintu kost, Hala Dewasa melihat seseorang yang dia kenal berdiri di sana.
RAVI (27) menengok saat mendengar namanya dipanggil.
Hala Dewasa tersenyum lebar saat melihat wajah Ravi. Berusaha menahan tangannya yang ingin memeluk laki-laki itu.
Mengingat Ravi tidak mengenalnya, Hala Dewasa menghapus senyum dari bibirnya.
Ravi mengulurkan plastik bening berisi beberapa kotak styrofoam.
Ravi menyipitkan matanya untuk melihat Hala Dewasa lebih jelas.
Tiba-tiba Hala muncul di depan pintu.
Hala cemberut.
Ravi menepuk kepala Hala, lalu pergi menuju motornya yang diparkir di halaman kost.
Hala Dewasa berjalan ke dalam kost.
14. INT. KOST HALIMAH - KAMAR HALA — DAY
Hala melepas atasan peter pan collar dan menggantinya dengan kaus hitam bergambar Snoopy.
Jawaban Hala membuat Hala Dewasa mengerutkan keningnya.
Selesai mengecek barang bawaannya, Hala bersiap keluar kamar. Tapi dia bingung saat melihat Hala Dewasa ikut keluar dengannya.
15. INT. KOST HALIMAH - LORONG LANTAI DUA — DAY
Hala Dewasa tersenyum.
Hala cemberut.
Hala Dewasa mendorong punggung Hala agar berjalan lebih cepat.
16. INT. KAMPUS - LANTAI 7 GEDUNG JURUSAN ARSITEKTUR — DAY
Hala Dewasa duduk di depan kantin. Tersenyum memperhatikan beberapa orang yang dia kenal lalu lalang di depannya.
Melihat Arin masuk ke tempat fotokopi, tiba-tiba Hala Dewasa mendapatkan sebuah ide. Saat Arin keluar, Hala berjalan menghampiri dan menepuk pundaknya.
17. INT. KAMPUS - LANTAI 6 GEDUNG ARSITEKTUR — DAY
Hala keluar kelas dengan wajah kusut. Buku tentang tata kota dan kertas-kertas fotokopian memenuhi tangannya.
Lorong di depan kelas terasa lebih sepi dibanding biasanya. Tidak terlihat siapa pun. Merasa ditinggalkan, Hala berjalan cepat ke arah ruang himpunan. Tempat biasanya teman-teman seangkatannya berkumpul.
Tiba-tiba Hala dikagetkan dengan suara nyanyian happy birtday dari depan ruang himpunan. Tidak hanya teman-temannya, tapi juga beberapa junior yang dekat dengan mereka. Arin berdiri di tengah-tengah dengan tumpukan donat gula dan satu lilin yang diletakkan di atasnya.
Sementara teman-temannya sibuk bertepuk tangan, Hala hanya diam memandang keramaian ini.
Hala merasakan pandangannya kabur. Tanpa aba-aba, air matanya menetes di pipi.
Hala ikut tertawa sambil menghapus air mata di pipinya.
Hala melihat ke arah yang ditunjuk Arin dengan dagunya. Di ujung ruangan, Hala Dewasa berdiri sambil ikut bertepuk tangan. Senyum lebar Hala dibalas dengan senyum lebih lebar oleh Hala Dewasa.