Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
151. INT. RUANG TENGAH - SIANG
Ratna, Sugandi dan Hendra duduk di sofa, sedangkan Adi berdiri sambil memainkan handphone nya. Ratna terlihat termenung karena memikirkan kejadian tadi, lalu Hendra mencoba menenangkannya.
HENDRA
Ibu sudah tua,
wajar kalau sudah mulai pikun.
Ratna melihat ke arah Hendra, lalu memalingkan wajahnya lagi dan terdiam sebentar. Sugandi hanya terdiam melihat Ratna.
RATNA
Kalau misalnya Ibu sama Bapak saya yang rawat,
pasti Ibu masih inget saya kang.
Hendra terdiam.
RATNA
Kang Hendra lihat kan tadi Ibu
ingetnya sama siapa?
Sama Dila doang.
Itu karena Dila yang sering ketemu
sama Ibu akhir-akhir ini.
Hendra terdiam mendengarkan perkataan Ratna, lalu Hendra tertunduk karena merasa malu. Sugandi melihat Hendra lalu ia mencoba membela diri.
SUGANDI
Ya mau gimana lagi Na,
yang bisa ngerawat bapak dan ibu kan cuma Dila.
RATNA
Memori tentang kita selama bertahun-tahun hilang
gitu aja di kepala ibu,
akang gak sedih?
Sugandi terdiam sejenak memikirkan kata-kata Ratna.
Tiba-tiba Agus datang dari luar sembari membawa kantong belanja.
AGUS
Loh udah pada dateng toh.
Adi yang berada di dekatnya langsung menyapanya.
ADI
Kang Agus.
AGUS
Nah ini nih jagoannya baru keliatan haha
ADI
Haha,
maaf ya kang Agus kemaren-kemaren
gak sempat mampir ke sana.
AGUS
Loh ko minta maaf nya ke saya.
ADI
Iya,
soalnya katanya teh Dila jadi kerepotan gara-gara
gak ada yang bisa gantian.
AGUS
Udah gak apa-apa.
Agus menepuk-nepuk pundak Adi.
AGUS
Dila kemana? ko Bapa sama ibu ko belum keluar?
CUT TO:
152. INT. KAMAR TAMU - SIANG
Pak Sugih terlihat sedang duduk di pinggir kasur dengan ekspresi sedih, di sebelahnya ada Dila yang sedang menenangkannya dan membujuknya. Dila memegang tangan pak Sugih.
DILA
Bapak belum mau keluar?
Kue ulang tahunnya udah siap loh pak.
Ceu Ratna bawa banyak makanan tuh,
nanti keburu dingin loh.
Dila membujuk pak Sugih sembari tersenyum. Pak Sugih melihat ke arah bu Siti yang sedang duduk tiduran di kasur.
PAK SUGIH
Bapak mau disini dulu Dil,
bapak..
Tampak Pak Sugih tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena menahan tangis.
Dila mencoba menenangkannya dengan mengelus tangannya Pak Sugih hingga tengang, lalu mereka terdiam sejenak.
DILA
Yaudah kalau bapak mau di kamar dulu, gak apa-apa.
Kalau gitu Dila keluar dulu ya pak,
nanti Dila ke sini lagi.
Pak Sugih menganggukan kepalanya.
PAK SUGIH
Iya Dil.
Dila beranjak bangun dan berjalan ke arah pintu kamar.
CUT TO:
153. INT. RUANG TENGAH - SIANG
Agus dan yang lainnya melihat Dila yang keluar dari pintu kamar tamu, Agus langsung menaruh belanjaannya di meja dan menghampiri Ratna.
AGUS
Sebentar ya.
CUT TO:
154. INT. DEPAN KAMAR TAMU - SIANG
Agus berjalan ke arah Dila yang terdiam di depan pintu kamar tamu. Agus bertanya kepada Dila dengan kode gestur ekspresi muka, lalu Dila menjawabnya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya, Agus paham dengan jawaban Dila.