Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
115. INT. KAMAR DILA - MALAM
Dila sedang menelpon Ratna dengan handphonenya. Dia berdiri di dekat kasurnya dengan ekspresi tidak enak.
DILA
Maaf ya ceu,
Dila baru ngasih tau nya sekarang,
soalnya..
Dila tampak ragu-ragu menjawabnya tapi ia mencoba untuk melanjutkan perkataannya.
DILA
Jujur Dila gak kuat ceu.
Bukannya gak kuat ngerawat bapak dan ibu ya,
tapi aku bingung,
kang Agus sakit aja aku ampe gak bisa ngerawatnya loh.
CUT TO:
INTERCOME
116. INT. KAMAR HOTEL- MALAM
Ratna duduk di bangku hotel dengan ekspresi tidak enak.
Dia hanya terdiam mendengarkan Dila berbicara kejujurannya.
DILA
Jadi ya,
ini cara yang efektif.
Aku bisa ngerawat bapak dan ibu juga,
aku bisa ngelayanin suami juga,
bisa ketemu anak-anak juga.
Ya bisa semuanya.
Ratna terdiam sebentar, lalu ia mencoba berkata-kata.
RATNA
Dil,
Eceu yang harusnya minta maaf.
Dila terdiam lalu duduk di pinggir kasur.
RATNA
Eceu yang harusnya gantikan kamu ngerawat
bapak dan ibu pas Agus sakit.
DILA
Udah Ceu gak apa-apa,
aku mengerti keadaan ceu Ratna.
Yang terpenting bapak dan ibu sehat.
Semoga disini mereka betah.
Ratna terdiam sebentar lalu tersenyum.
RATNA
Terima kasih ya Dil.
Tiba-tiba Ratna kepikiran sesuatu.
RATNA
Oiya Dil.
Bapak kan sebentar lagi ulang tahun,
gimana kalo kita kumpul-kumpul ngerayain.
Dila tampak kaget mendengarnya.
DILA
Loh emang sekarang tanggal berapa Ceu?
Dengan cepat Dila mengambil tanggalan meja di dekatnya.
DILA
Oiya
Bentar lagi dong.
Ya ampun Dila mape lupa.
Boleh Ceu, mau dimana ngumpulnya?
RATNA
Ya dirumah kamu aja, nanti Eceu ajak semuanya.
Jika perlu Adi Eceu jemput paksa deh haha
Dila tertawa .
DILA
Boleh ceu, nanti aku kasih tau kang Agus deh.
Oiya makanannya apa aja nih?
terus kuenya beli dimana?
Kayaknya gak mungkin kalo buat sendir deh,
lagi ribet soalnya.
RATNA
Udah kamu gak usah pikirin,
nanti kuenya eceu yang bawa,
Makanan kamu siapin cemilan aja deh,
sama siapain yang seger-seger ya.
Untuk makanan berat nanti eceu juga yang bawa.
DILA
Serius ceu gak apa-apa?
RATNA
Gak apa-apa Dila,
pokonya kamu terima beres aja deh,
Oke?
Dila tertawa kecil.
DILA
Oke ceu,
berarti bakal rame nih rumah
Tapi emang bisa Adi ngajak istri
dan anak-anaknya juga?
Ratna terdiam sebentar, ekspresinya berubah dari tersenyum menjadi datar, seperti ada yang mau di ungkapkan.
RATNA
Eceu niatnya yang ngumpul cuma kita-kita aja Dil.
Dila terheran.
DILA
Maksudnya?
RATNA
Ya anak-anaknya bapak aja yang ngumpul,
istri sama anak-anak gak usah,
eceu juga gak ngajak suami sama anak-anak eceu.
Dila semakin heran, lalu Dila duduk di kasur.
DILA
Loh emang kenapa ceu?
RATNA
Eceu sekalian mau ngomongin perihal bapak sama ibu,
gak mungkin dong bapak sama ibu dirumah kamu terus.
Dila tertegun mendengar kata-kata Ratna.
RATNA
Eceu tuh kecewa sama yang lainnya Dil,
Anak laki-laki yang harusnya punya kewajiban
ngurus orang tuanya malah gak ada inisiatifnya.
Dila hanya terdiam mendengarnya, lalu ia menghembuskan nafasnya.
RATNA
Anak eceu kan cowo semua,
gak ngebayangin deh kalo nanti pas eceu udah tua,
anak-anak eceu kaya mereka.
Dila masih terdiam mendengarkan.
RATNA
Gimana Dil?
Gak apa-apa kan?
DILA
Yaa gak apa-apa ceu,
Tapi aku sih gak yakin bakal ada solusi.
Ratna terdiam, Tiba-tiba Gita mengetok pintu kamarnya Dila.
GITA
Mah.
Makan malem udah siap,
aki sama nenek juga udah dimeja makan tuh mah.
DILA
Iya ta, sebentar.
Dila kembali ngomong ke Ratna.
DILA
Ceu, aku mau supain ibu dulu ya.
Pokoknya aku setuju ceu,
nanti aku bilangin ke kang Agus soal
acara ulang tahun Bapak.
RATNA
Iya Dil,
sampai ketemu lusa ya.
Nanti eceu telepon lagi kalo ada apa-apa.
Dah Dil.
Dila
Iya ceu, dah.
Dila menutup teleponnya lalu terdiam sebentar memikirkan perkataannya Ratna. Tiba-tiba Gita memanggilnya lagi.
GITA
Mah.
DILA
Iya.
Dila langsung berdiri berjalan keluar.
CUT TO:
117. INT. RUANG MAKAN - MALAM
Dila sedang menyuapi bu Siti, terlihat pak Sugih makan sembari bercerita kepada Adit.
PAK SUGIH
kalau sekarang mah enak ya
bisa ngeliat lagi hasil rekamannya,
dulu mah gak bisa.
ADIT
Lah terus Aki gimana bisa tau
kalo hasil rekamannya jelek apa bagus?
PAK SUGIH
Ya pasrah
Semuanya tertawa mendengarkan perkataan pak Sugih.
ADIT
Yah Aki gak bawa kameranya sih
PAK SUGIH
Kameranya udah tua, udah rusak.
Jadi enggak Aki bawa.
Adit tampak kecewa.
PAK SUGIH
Tapi Aki bawa kaset-kasetnya tuh,
sama pemutar kasetnya nya juga Aki bawa.
ADIT tampak senang.
ADIT
Serius Ki?
118. INT. RUANG TENGAH - MALAM
Semuanya terlihat berkumpul di ruang tengah dan duduk di sofa, Gita duduk di bangku pianonya sedangkan Adit sedang sibuk mencolokan kabel-kabel pemutar kaset jadul Pak Sugih ke TV.
AGUS
Bisa gak dit?
ADIT
Bisa pah.
Adit mencolokan satu kabel lagi, lalu ia menyalakan nya.
ADIT
Oke Nyala.
Sekeluarga tampak lega karena Adit cukup lama memasangnya.
Adit memilih-milih kaset yang akan ditontonnya namun ia bingung.
ADIT
Mau nonton yang mana dulu nih.
DILA
Yang mana aja Dil.
Tiba-tiba pak Sugih menjawab.
PAK SUGIH
Coba yang ke ragunan.
Adit heran.
ADIT
Ragunan?
Adit kembali mencari hingga akhirnya ia menemukan kaset yang bertuliskan "Ragunan 20 Oktober 1983"
ADIT
Yang ini kan ya kek?
Adi menunjukan ke kakeknya.
Kakeknya melihat sambil menyipitkan mata.
PAK SUGIH
Iya dit bener.
Adit memasukan kaset tersebut ke pemutar kasetnya lalu ia menekan tombol play.
Video langsung dimulai dengan menunjukan situasi di ragunan.
PAK SUGIH
Oh ini gak dari awal dit,
kakek abis nonton lupa diputar ke awal lagi.
Coba kamu tekan tombol ada arah panah ke kiri.
Adit tampak bingung.
ADIT
O, backward.
Adit langsung menekan tombol backward. Kaset tersebut memutar balik.
PAK SUGIH
Diemin aja sampai nanti berhenti sendiri.
Kaset nya berputar cukup lama untuk sampai ke awal. Tiba-tiba pemutarnya berhenti sendiri dengan suara “cklek”.
PAK SUGIH
Nah itu udah tuh,
sekarang kamu pencet tombol mulai lagi.
ADIT
Oke.
Adit menekan tombol play.
Video langsung dimulai di kamar pak Sugih.
CUT TO:
(INTO VIDEO KASET)
119. INT. KAMAR PAK SUGIH MUDA - PAGI
Terdapat suara bu Siti muda yang bertanya.
BU SITI
Itu udah ngerekam Pak?
PAK SUGIH
Kayaknya sih udah,
soalnya kasetnya udah muter.
Pak Sugih terdiam sebentar.
PAK SUGIH
Oiya udah nih.
Kamera langsung menuju ke arah bu Siti muda yang sedang berdandan di kaca riasnya.
BU SITI
Ih jangan ngerekam ibu Pak, Ibu belum siap.
CUT TO:
(OUT TO VIDEO KASET)
120. INT. RUANG TENGAH - MALAM
Gita takjub melihat bu Siti yang terlihat masih muda.
GITA
Ih nenek cantik banget waktu mudanya.
Bu Siti tersenyum sambil melihat TV.
DILA
Mirip mamah ya?
GITA
Beda mah haha
DILA
Yee haha
CUT TO:
(INTO VIDEO KASET)
121. INT. KAMAR PAK SUGIH MUDA - PAGI
Video langsung bergerak berjalan keluar kamar.
CUT TO:
122. INT. RUANG TENGAH- PAGI
Di luar terdapat Hendra muda sedang memakai sepatu.
PAK SUGIH
Hendra udah siap aja nih,
Yang lainnya mana?
HENDRA
Ratna sama Dila masih kamar,
sugandi sama Adi gak tau kemana.
Hendra lalu menyadari kalau dirinya lagi direkam.
HENDRA
Itu lagi ngerekam pak?
AGUS
Iya.
Hendra langsung bergaya di depan kamera.
CUT TO:
(OUT TO VIDEO KASET)
123. INT. RUANG TENGAH - MALAM
Mereka tertawa bersama melihat tingkah laku Hendra.
CUT TO:
(INTO VIDEO KASET)
124. INT. DEPAN KAMAR DILA - PAGI
Pak Sugih mengetok pintu kamar Dila.
PAK SUGIH
Dila, Ratna udah siap belum?
DILA DAN RATNA
Dikit lagi pak.
PAK SUGIH
Oke, dipercepat ya nanti kesiangan
DILA DAN RATNA
Iya pak.
Pak Sugih langsung berjalan menuju ke halaman depan rumah.
CUT TO:
125. EKS. HALAMAN DEPAN RUMAH - PAGI
Terlihat di video, Sugandi dan Adi muda sedang bermain bola. Mereka terlihat sudah siap berangkat pergi karena sudah memakai baju pergi dan sepatu.
PAK SUGIH
ternyata udah pada siap,
malah main bola nanti keringatan loh.
Adi muda menghampiri pak Sugih. Lalu pak Sugih muda menyorot kamera ke muka Adi muda sambil mengelap muka Adi muda dengan tangan.
PAK SUGIH MUDA
Tuh kan keringetan.
Sugandi muda menghampiri pak Sugih muda.
SUGANDI MUDA
Nanti ke Ragunan naik apa pak?
PAK SUGIH MUDA
Naik kereta tapi ke stasiunnya kita naik taxi biar cepet.
ADI
Yeaay naik taxi.
Adi tampak bahagia.
Tiba-tiba dari arah pintu depan rumah, Dila memanggil Pak Sugih.
DILA
Pak ayo kita udah siap.
PAK SUGIH MUDA
Oke ayo.
Kamera langsung menyorot Dila muda dan berjalan mendekatinya. Terlihat muka Dila muda tampak sangat cantik.
CUT TO:
(OUT TO VIDEO KASET)
126. INT. RUANG TENGAH- MALAM
Gita dan Adit tampak takjub melihat ibunya yang terlihat muda bahkan remaja.
ADIT
Mamah waktu remaja mirip banget Gita ya.
GITA
Ya kan anaknya.
Mereka semua tertawa.
CUT TO:
(INTO VIDEO KASET)
127. INT. DALAM MOBIL TAXI- PAGI
Pak Sugih merekam jalan raya lewat jendela mobil. Pak Sugih merekam Adi muda yang dia gendong, lalu merekam supir taxi yang murah senyum, setelah itu pak Sugih merekam ke bagian kursi belakang, tampak penuh sesak karena di belakang mobil yang harusnya 4 orang malah di duduki oleh 5 orang.
BU SITI MUDA
Ih Bapak lagi sempit gini malah ngerekam.
Pak Sugih tertawa.
PAK SUGIH MUDA
Buat kenang-kenangan Bu.
CUT TO:
128. EKS. RAGUNAN - PAGI
video menunjukan lokasi di ragunan saat tahun 1983.
Pak Sugih membariskan anak-anaknya lalu merekamnya dari bebarengan samapai satu persatu. Setelah itu Pak Sugih merekam Bu Siti yang sedang menggandeng Adi.
Mereka berjalan menyusuri ragunan. Video monstase Ragunan yang penuh dengan berbagai macam hewan. Namun tiba-tiba bu Siti terlihat panik.
BU SITI
Pak, Dila kemana?
PAK SUGANDI
Loh tadi kan sama Ibu.
HENDRA
Sugandi juga gak ada pak.
PAK SUGANDI
Duh coba kita balik ke tempat tadi.
Pak Sugandi balik ke tempat sebelumnya sambil merekam video. Namun tidak lama, Pak Sugih berpapasan dengan Dila dan Sugandi yang terlihat sedang bergandengan tangan. Terlihat Dila habis menangis.
PAK SUGANDI
Kalian dari mana aja?
Kamera menyorot lebih dekat ke mereka berdua.
CUT TO:
(OUT TO VIDEO KASET)
129. INT. RUANG TENGAH- MALAM
Dila tampak tertegun melihat rekaman tersebut. Dila tiba-tiba teringat akan kejadian itu.
CUT TO:
(FLASH BACK)
130. INT. RAGUNAN - PAGI
Dila sedang berjalan mengikuti keluarganya, tiba-tiba dia melihat ke arah seorang pawang yang sedang menggendong ular yang besar. Dila tampak takjub hingga menjadi lupa dengan keluarganya yang sudah berjalan jauh.
Keadaan di ragunan sangat ramai penuh orang-orang berlalu lalang. Beberapa saat kemudian, Dila tersadar akan lamunannya karena melihat ular besar itu. Dila tampak panik dan bingung mencari-cari keluarganya. Karena panik dia menabrak seorang bapak-bapak hingga terjatuh. Lalu bapak itu mencoba menolong Dila dan menjulurkan tangannya.
BAPAK (ORANG ASING)
Kamu gak apa-apa?
karena muka bapak tersebut tampak seram maka Dila pun takut dan bangun sendiri.
DILA
Gak apa-apa Pak.
Dila langsung kembali berjalan sembari mencari keluarganya. Akhirnya Dila menangis dan duduk di pinggiran jalan. Tiba-tiba Sugandi datang.
SUGANDI
Kamu gak apa-apa?
Dila yang sedang duduk menangis sambil menutup mukanya dengan dengkul, langsung melihat ke arah sumber suara.
DILA
Kang Gandi.
Dila langsung berdiri dan mengusap-ngusap matanya.
SUGANDI
Udah gak apa-apa, yuk ke bapak dan ibu.
Sugandi menggandeng Dila lalu berjalan menuju bapak dan ibu.
(TO BACK)
131. INT. RUANG TENGAH- MALAM
Dila tiba-tiba tersenyum karena mengingat kejadian itu.
Walaupun dulu Sugandi menyebalkan tapi dia peduli dengan adik-adiknya.
Dila dan keluarga menonton video tersebut hingga larut malam.