Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Dila dan Nostalgia
Suka
Favorit
Bagikan
6. Tak Ada Yang Bisa Menggantikan

  CUT TO:

43. INT. RUANG TENGAH - MALAM 

Pak Sugih mengambil CD Vinyl yang ada di laci, lalu Ia menaruhnya di pemutar piringan hitam yang sudah terlihat tua. Setelah terpasang, Pak Sugih menekan tombol play. terdengarlah lagu jazz jadul yang asik. pak Sugih duduk di sofa sambil membaca koran serta menggoyangkan kakinya. Dila datang menghampiri pak Sugih sambil membawakan teh hangat.

DILA

Ini teh nya pak.

PAK SUGIH

terimakasih Dil.

Dila duduk di samping pak Sugih. Pak Sugih melipat korannya dan meminum tehnya, lalu menikmati lantunan lagu jazz yang diputarnya. Dila tersenyum lucu melihatnya.

PAK SUGIH

Kamu ingat, gak dulu waktu kamu kecil

kamu pasti joget kalau denger lagu-lagu kaya gini.

Itu gara-gara nonton film apa tuh dulu,

Yang kamu suka banget filmnya.

Dila berfikir sejenak.

DILA

O.. “Summer stock”, 

jadul banget itu Pak filmnya haha.

Dila dan Pak Sugih tertawa.

PAK SUGIH

Dulu kan masih jamannya kaset VHS ya,

duh ampe kusut itu pitanya,

gara-gara kamu ulang terus pas adegan narinya haha.

DILA

Haha, Terus kita praktekin deh swing dance nya.

Sampai bapak cape.

Mereka berdua tertawa bersama. tiba-tiba pak Sugih menjulurkan tangan kanannya kepada Dila. Dila tampak heran lalu melihat ke pak Sugih.

PAK SUGIH

Kamu masih inget gak?

Dila tersenyum karena paham yang di maksud Pak Sugih, lalu Dila memegang tangan kanannya pak Sugih dan mereka berdua berdiri melakukan dansa bersama mengikuti irama beat. Tampak Pak Sugih masih mampu mengikuti irama walaupun terlihat lemas. Pak Sugih mengangkat tangan kanannya ke atas dan Dila memutari badannya. Mereka berdua tampak bahagia. 

Tiba-tiba handphone Dila berdering. Dila segera berjalan menuju handphone nya yang berada di atas bufet dekat jendela. Ketika Dila mengambil handphone nya, Dia melihat ke layarnya terlebih dahulu, ternyata anak laki-lakinya, Adit, yang menelponnya. Dengan senang Dila mengangkatnya.

DILA

Halo Dit.

ADIT 

(suara dari telepon)

Halo mah, mamah gimana disana?

baik-baik aja kan?

Dila tersenyum lucu.

DILA

Baik, baru juga sehari, lebay

Adit tertawa pelan.

DILA

kamu sama Gita gimana dirumah?

ADIT

Baik mah,

paling sepi aja nih gak ada mamah di rumah.

mamah sampai kapan di sana?

Dila terdiam sejenak.

DILA

Belum tau Dit.

Adit terdiam sejenak.

DILA

Kamu lagi dirumah?

ADIT

Iya nih lagi dirumah, emang kenapa mah?

DILA

Ada papah gak?

Tolong tanyain deh besok jadi kesini gak?

mamah chat gak bales-bales.

Adit terdiam.

DILA

Dit?

ADIT

papah lagi sakit mah.

Dila kaget mendengarnya, tiba-tiba lagu berganti jadi lagu jazz instrumental sedih.

DILA

Papah sakit apa?

ADIT

Gejala Tipes mah,

tadi udah Adit bawa ke Dokter.

kalau besok badannya makin parah panasnya,

papah harus dirawat di rumah sakit.

DILA

Sakitnya dari kapan?

ko baru ngasih tau mamah?

ADIT

Papah yang bilang jangan ngasih tau mamah,

takut cemas.

Dila hanya diam.

ADIT

Apa mamah mau aku jemput?

Dila terlihat bingung, lalu Dila melihat ke arah pak Sugih yang sedang meminum teh.

DILA

Kamu jagain papah dulu aja dirumah,

sama Gita juga ya.

Besok kemungkinan mamah bisa pulang

soalnya Wa Ratna besok mau kesini,

mungkin bisa gantian dulu.

ADIT

Iya mah.

DILA

Yaudah mamah mau siapin makan malem dulu ya

buat kakek nenek,

nanti kalau ada apa-apa telpon mamah lagi ya.

ADIT

Iya mah,

jaga kesehatan ya mah.

DILA

Iya, Dah Dit.

ADIT

Dah mah.

Dila menutup teleponnya lalu menaruh handphone nya di meja. Dila terdiam cemas memikirkan suaminya. Tiba-tiba pak Sugih bertanya.

SUGIH

Telepon dari siapa Dil?

DILA

Dari Adit pak.

SUGIH

Adi? 

Dila sedikit mengeraskan suaranya.

DILA

Adit pak.

SUGIH

OO..

kirain dari Adi.

Dila terlihat kesal karena yang selalu dipikiran bapak adalah Adi, anak kesayangannya.

  CUT TO:

44. INT. RUANG MAKAN - MALAM

Pak Sugih terlihat sedang makan secara perlahan, lalu Dia melihat Bu Siti yang berada di depannya. Bu Siti hanya diam dengan sepiring makanan di depannya.

  CUT TO:

45. INT. RUANG TAMU - MALAM

Dila sedang menelpon Ratna di Ruang tamu, Dia sengaja menjahui bapak dan ibunya, agar obrolannya tidak terdengar oleh mereka.

Dila sedang menelpon Ratna sambil berdiri dengan ekspresi kesal.

DILA

Yah ceu, ko bisa dadakan gitu sih?

  CUT TO:

INTERCOME

46. INT. RUMAH RATNA - RUANG TENGAH - MALAM

Ratna sedang duduk di sofa

RATNA

Aku juga gak tau Dil,

tiba-tiba direktur nunjuk aku untuk dinas ke Palu.

DILA

Terus kang Agus gimana dong ceu?

masa suami sakit istrinya gak ngerawat.

Kalau kenapa-kenapa gimana?

Ratna terdiam sejenak, berfikir untuk mencari solusinya.

RATNA

Nanti aku coba hubungi Sugandi deh

buat gantiin kamu besok.

Soalnya cuma dia yang kayanya bisa.

DILA

Ah, gak usah deh kalau dia mah,

yang ada nanti ribut sama bapak.

lagian mana mau dia repot-repot kesini

jagain Bapak sama ibu.

Ratna terdiam sebentar karena tidak enak dengan Dila.

RATNA

Aku minta maaf ya Dil.

Dila terdiam sebentar mencoba menahan kekesalannya.

DILA

yaudah gak apa-apa ceu, mau di apain lagi.

Ratna terdiam.

DILA

Yang penting ada Adit sama Gita yang jagain kang Agus.

Ratna masih terdiam.

DILA

Aku mau lanjut suapin ibu dulu ya ceu

RATNA

Iya Dil,

pokoknya eceu minta maaf banget ya Dil,

kalau ada apa-apa, kalau tiba-tiba butuh uang,

kabarin eceu ya.

DILA

Iya ceu, dah ceu

RATNA

Dah Dil.

Dila menutup teleponnya dengan ekspresi kecewa. lalu dia berjalan ke arah meja makan.

  CUT TO:

47. INT. RUANG MAKAN - MALAM

Dila duduk disamping bu Siti. Dila mencoba menutupi kekesalan dan kecemasannya dengan suaminya. lalu dia kembali menyuapi ibunya.

Pak Sugih melihat Dila yang tetap terlihat murung seperti memikirkan sesuatu. 

PAK SUGIH

Dila.

Dila menengok ke arah pak Sugih

PAK SUGIH

Kamu kenapa?

DILA

Enggak kenapa-kenapa ko pak, emang ada apa?

PAK SUGIH

Kamu kelihatan lesu kaya mikirin sesuatu.

DILA

O..

Enggak pak, cuma agak ngantuk aja.

Tiba-tiba bu Siti memegang tangan Dila.

BU SITI

Kalau cape istirahat aja Dil.

kalau kamu sakit siapa nanti yang

bantuin Ibu sama Bapak.

Dila terdiam dan tersenyum mendengarnya.

DILA

Iya Bu, lagian gak cape ko,

orang cuma gitu-gitu aja kerjaannya.

PAK SUGIH

Bener?

DILA

Iya Pak.

Dila tersenyum ke arah pak Sugih. Dila melanjutkan menyuapi Bu Siti.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar