Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO:
143. INT. SUPER MARKET - SIANG
(ONE SHOT)
Dila dan Gita sedang berjalan menelusuri supermarket sambil membawa keranjang dorong. Terlihat Dila melihat-lihat setiap rak yang ia lewati sambil mendorong keranjang dorong. Gita mengikutinya sembari melihat-lihat handphone nya.
GITA
mamah jadinya mau masak apa buat ulang tahun aki?
Mata Dila tetap fokus melihat-lihat rak.
DILA
Gak tau nih, mamah masih bingung.
Kata ceu ratna sih mamah siapin cemilan aja
sama minuman yang seger-seger.
GITA
Minuman yang seger-seger?
Maksudnya es kelapa?
Tiba-tiba Dila berhenti hingga Gita kaget dan ikut berhenti. Dila melihat ke arah Gita
DILA
Bener juga tuh es kelapa.
Berarti ntr beli aja ya yang di deket rumah.
O, Mungkin dipakein sirup aja kali ya
biar lebih mantep.
Dila kembali berjalan dengan kereta dorongnya, Gita pu juga mengikutinya.
DILA
Tapi sirup banyak di rumah.
Gita berjalan melihat-lihat rak namun sesekali melihat handphonenya.
GITA
Terus cemilannya apaan?
DILA
Apa ya ta, pokoknya sesuatu yang gampang deh.
Yang gampang buatnya terus enak rasanya.
GITA
Yang gampang dan enak mah ya beli aja risol mayones deket rumah.
Itu enak ko, gampang lagi gak usah masak.
Tiba-tiba Dila berhenti mendadak lagi.
DILA
Iya ya ngapain mama cape-cape masak kalo cemilan doang mah.
Terus kita ngapain dong kesini.
Gita berfikir sebentar.
GITA
O, beli buah aja mah,
buat campuran ke es kelapa.
DILA
Boleh tuh,
Yaudah beli buah aja deh.
Dila kembali berjalan dengan cepat dan Gita terdiam sebentar lalu menyusulnya.
CUT TO:
144. INT. SUPER MARKET-TEMPAT BUAH - SIANG
Dila sedang memilih-milih buah melon yang segar.
GITA
Acaranya kan lusa mah,
gak apa-apa beli buahnya sekarang?
DILA
Ya gak apa-apa,
sekalian mumpung lagi di supermarket
Dila masih memilih-milih buah melon yang segar.
GITA
Mah, kenapa sih yang dateng cuma WA Hendra, WA Sugandi,
WA Ratna sama mang Adi doang?
Ko keluarganya gak di ajak?
Dila terdiam sebentar.
DILA
Soalnya ada yang mau diomongin Ta.
Dila melanjutkan memilih-milih buah, namun Gita masih penasaran.
GITA
Emang mau ngomongin apa sih mah?
Penting ya?
Dila terdiam sejenak lalu menaruh buah yang di pegangnya.
DILA
Mau ngomongin soal aki nenek,
Wa Ratna mau nya gantian yang jagain Aki sama nenek.
Kaya misalnya minggu ini aki nenek di rumah Wa Hendra,
minggu depan di rumah Wa Ratna, minggu depannya di Mang Adi.
Ya gitu lah intinya Ta.
Dila melanjutkan memilih buah, Gita terlihat masih bingung.
GITA
Ko aku nenek kaya barang aja sih di oper-oper.
Dila tertegun mendengar kata-katanya Gita lalu tertawa kecil.
GITA
Aki sama nenek biarin tinggal di rumah kita aja sih mah,
seru ko, dirumah jadi keliatan rame.
Dila tersenyum.
GITA
Kalau mamah ngerasa kerepotan,
Aku bantuin deh mah.
DILA
Iya, mamah juga pengennya gitu,
tapi kan anak-anaknya yang lain juga punya kewajiban
ngerawat orang tuanya, apalagi laki-laki, wajib.
Gita terdiam, lalu Dila mencoba mengalihkan obrolan ke soal yang lain.
DILA
kamu jadi mau ngasih kado buat aki?
Gita tiba-tiba tersenyum dan mengangguk-anggukan kepalanya.
GITA
Jadi Mah,
Gita sama kang Adit lagi siapin kado
spesial buat aki.
DILA
Apa tuh?
GITA
Nanti setelah acara potong kue selesai,
rencananya Dila sama kang Adit bakal
nanyangin semua kompilasi video-video dokumentasi
yang udah direkam sama aki.
DILA
Bakal lama dong,
kan video dokumentasi aki banyak.
GITA
Ya gak semuanya mah,
Videonya udah di pilihin,
terus di edit ulang sama kang Adit.
Dila berhenti memilih-milih buah.
DILA
Emang bisa? Kan dari kaset jadul,
emang bisa di masukin ke komputer?
GITA
Ya bisa atuh mah,
kang Adit punya kenalan yang bisa mindahin data
dari kaset jadul ke digital.
Dila melanjutkan memilih buah.
DILA
Hebat juga ya.
Dila menemukan buah yang dicarinya.
DILA
Nah mantep nih.
Dila langsung menaruhnya ke keranjang dorong.
CUT TO:
145. INT. RUANG MAKAN - SIANG
Dila sedang menuangkan potongan-potongan melon ke es kelapa yang sudah ia tuangkan sirup berwarna hijau. Lalu Gita membawakan dua piring risol mayones dari dapur dan dia letakan di meja makan.
CUT TO:
146. INT. RUANG TENGAH - SIANG
Adit sedang menyiapkan proyektor besar lalu ia menempatkan sebuah proyektor di tempat yang pas.
CUT TO:
147. INT. KAMAR ADIT -SIANG
Adit masuk ke dalam kamar dan berjalan cepat menuju ke komputernya. Adit mengecek proses eksport video yang baru selesai di edit tadi pagi, terlihat proses eksport video sudah 56%. Dia sedikit cemas karena video nya harus tayang sebentar lagi.
CUT TO:
148. EKS. DEPAN RUMAH - SIANG
Sebuah mobil datang dan berhenti di depan rumah.
CUT TO:
149. INT. RUANG TAMU - SIANG
Suara bel berbunyi, lalu Gita berjalan menuju pintu.
GITA
Ya sebentar.
Gita membukakan pintunya dan ternyata di balik pintu itu adalah Ratna dan di belakangnya terdapat Hendra, Sugandi dan Adi. Ratna sembari memegang kotak kue ulang tahun dan Adi memegang bungkusan plastik yang berisi makanan.
Ratna
Hai Gita.
GITA
WA Ratna.
Gita mencium tangan Ratna.
RATNA
Ini kue nya uwa taro mana nih?
Ratna menunjukan kotak yang ia bawa.
GITA
Taro meja aja Wa,
biar aku nanti yang mindahin.
Hendra menghampiri Gita.
HENDRA
Gita? udah bongsor banget sih kamu
GITA
Hehee iya WA.
Gita tertawa tersipu malu, lalu mencium tangan Hendra.
Sugandi
Eh Gita.
Lalu Gita tersenyum dan mencium tangan Sugandi.
ADI
apa kabar Ta?
GITA
Baik mang.
Lalu Gita mencium tangan Adi yang masuk paling terakhir.
RATNA
Mamah mana TA?
GITA
Sebentar aku panggilin dulu ya wa.
Ketika Gita baru saja akan memanggil ibunya, tiba-tiba Dila keluar dari kamarnya. Dila terdiam sejenak melihat kaka-kakaknya yang sudah berada di rumahnya. Dila melihat ke Ratna lalu tersenyum dan senyumannya di balas oleh Ratna.
CUT TO:
150. INT. KAMAR TAMU - SIANG
Pak Sugih baru saja memakai baju rapi dan telah selesai mengancing kemejanya. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya.
DILA
Pak.
Dila masuk ya.
Tanpa menunggu jawaban pak Sugih, Dila membuka pintunya, namun yang masuk ke dalam tidak cuma Dila tetapi ada Ratna, Hendra, Sugandi dan Adi. Tampak pak Sugih kaget namun senang.
RATNA
Pak.
Ratna menghampiri pas Sugih lalu memeluknya.
RATNA
Bapak sehat?
PAK SUGIH
Sehat.
HENDRA
Pak.
Hendra menghampiri pak Sugih dan memeluknya. Ratna menuju ke bu Siti yang sedang tiduran lalu mencium pipinya. Sugandi menghampiri pak Sugih lalu memeluknya.
Adi menghampiri pak Sugih dengan perasaan tidak enak.
ADI
Pak.
PAK SUGIH
Kamu kemana aja Di?
Adi terdiam sebentar lalu langsung memeluk pak Sugih.
ADI
Maaf ya pak,
Adi baru sempet ketemu bapak sama ibu.
Maafin Adi ya pak.
Pak Sugih terdiam sejenak.
PAK SUGIH
Iya gak apa-apa, tapi kamu sehat kan?
ADI
Sehat pak.
RATNA
Ibu pinggul nya gimana Dil?
DILA
Belum ada perkembangan ceu.
Tiba-tiba bu Siti menunjuk ke arah Ratna dan matanya ke arah Dila.
BU SITI
Ini siapa?
Semuanya kaget mendengar pertanyaan ibu. Air mata Ratna berlinang. Dila melihat ke arah Ratna seketika Dila langsung menghampiri bu Siti.
DILA
Ini Ratna bu.
Anak ibu, kakak nya Dila
BU SITI
Oo
Ratna.
Bu Siti tersenyum kepada Ratna namun Ratna mencoba tersenyum untuk menutupi kesedihannya. Pak Sugih kaget melihat istrinya yang sudah mulai pikun, tiba-tiba pak Sugih menangis lalu ia mencoba menahannya. Adi yang ada di dekatnya mencoba menenangkannya.
ADI
Pak.
Adi mengelus-ngelus punggung Pak Sugih. Dila melihat ke raut wajah bu Siti dengan perasaan kasihan.