Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE TO:
16 . EKS. JALAN SEKITARAN RUMAH PAK SUGIH - DAY
Terlihat suasana pagi petang, matahari baru setengah menyinari jalanan sekitaran rumah Dila. Tampak Rumah Dila yang terlihat adem dan tenang.
CUT TO:
17. INT. KAMAR DILA - PAGI
Alarm handphone Dila berbunyi cukup kencang. Sembari mengantuk Dila mematikannya dan beranjak duduk di tepian kasur. Dila terdiam sebentar sembari mengumpulkan kesadarannya, lalu ia mengambil kunciran dan mengikat rambutnya setelah itu dia berdiri dan berjalan pelan ke luar.
CUT TO:
18. INT. DAPUR - PAGI
Dila mengisi panci besar dengan air dari keran di dapur. Setelah penuh, Ia menaruhnya ke kompor lalu menyalakan api. Ketika sudah mulai mendidih, Dila mengangkatnya dan memasukkannya ke dalam ember. lalu membawanya ke kamar mandi.
CUT TO:
19. INT. KAMAR MANDI - PAGI
Dila memasukan air panas tersebut ke bak mandi, lalu ia menyalakan keran.
CUT TO:
20. INT. DEPAN KAMAR PAK SUGIH - PAGI
Dila menuju kamar Pak Sugih, lalu mengetuk pintunya.
DILA
Pak, mandi, air nya udah siap.
CUT TO:
21. INT. KAMAR PAK SUGIH - PAGI
Bu Siti terbangun mendengar suara Dila, lalu Ia membangunkan Pak Sugih yang masih tertidur dengan menggoyang-goyangkan badannya.
BU SITI
Pak, bangun pak, mandi.
Pak Sugih akhirnya terbangun.
PAK SUGIH
O.. Iya Bu.
Pak Sugih membangkitkan tubuhnya sembari mengantuk dan berjalan menuju kamar mandi.
CUT TO:
22. INT. DAPUR - PAGI
Dila kembali mengisi panci besar dengan air dari keran di dapur. Setelah penuh, Ia menaruhnya ke kompor lalu menyalakan api. Ketika sudah mulai mendidih, Dila mengangkatnya dan memasukkannya ke dalam ember. lalu membawanya ke kamar mandi.
CUT TO:
23. INT. KAMAR MANDI - PAGI
Dila memasukan air panas tersebut ke bak mandi, lalu ia menyalakan keran.
CUT TO:
24. INT. KAMAR PAK SUGIH - PAGI
Dila membantu membangunkan bu Siti hingga berdiri dengan memegang walker. Dila menuntun bu Siti berjalan dengan perlahan-lahan.
CUT TO:
25. INT. KAMAR MANDI - PAGI
Dila menyiramkan air ke rambut bu Siti dengan pelan, lalu ia mengkeramasinya. Dila menyabuni punggung bu Siti dengan pelan.
CUT TO:
26. INT. DAPUR - PAGI
Dila memasak nasi goreng. lalu ia mengambil sedikit dan mencicipi rasanya. setelah itu dia menambahkan garam dan mengaduknya kembali.
CUT TO:
27. INT. MEJA MAKAN - PAGI
Pak Sugih dan bu Siti sedang makan berdua di meja makan. Bu Siti terlihat tangannya sudah mulai sulit menyuapkan sendok ke mulutnya. Dila sedang sibuk memainkan handphonenya. Pak Sugih yang sedang lahap makan melihat ke arah Dila.
PAK SUGIH
Kamu gak makan Dil?
Dila melihat ke arah Pak Sugih.
DILA
Nanti Pak abis mandi, gerah banget.
Dila mengibas-ngibaskan kerah bajunya, lalu kembali melihat handphonenya.
PAK SUGIH
Ya mandi dulu atuh.
Dila kembali melihat ke arah Pak Sugih.
DILA
Nanti Pak,
mau nyapu sama ngepel dulu, nanti keringetan lagi.
Dila kembali melihat handphonenya.
PAK SUGIH
Yaudah kamu nyapu dulu aja, nanti kamu gak makan-makan loh.
DILA
Nanti Pak, tanggung ini lagi asik haha.
Terlihat Dila sedang memainkan game zuma.
Pak Sugih tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
tiba-tiba sendok yang dipegang Bu Siti terjatuh. Pak Sugih dan Dila kaget, Dila langsung menaruh handphonenya dan mendekati Bu Siti.
DILA
Kenapa bu?
BU SITI
Gak tau.
Dila langsung mengambil sendok di bawah dan menggantinya dengan sendok yang baru.
DILA
Aku suapin aja ya bu.
BU SITI
Iya boleh.
Dila langsung pelan-pelan menyuapi bu Siti. Pak Sugih terdiam, Ia melihat ke arah Bu Siti dengan ekspresi yang serius dan cemas.
CUT TO:
28. INT. KAMAR PAK SUGIH - PAGI
Pak Sugih dan bu Siti sedang tertidur lelap di kamarnya.
CUT TO:
29. INT. RUANG TAMU - PAGI
Dila memeras kain pel lalu mengepel lantai sembari menelepon Ratna.
DILA
bahan makanan masih aman,
baru juga sehari ceu haha
INTERCUT:
30. INT. KANTOR - PAGI
Ratna sedang berada di meja kerjanya yang dipenuhi orang-orang yang juga sedang bekerja.
RATNA
Haha takutnya Dil,
soalnya kemarin aku lihat kayaknya supermarket
gak ada deh di sekitaran rumah.
Adanya cuma minimarket,
itu juga kalau jalan kaki lumayan jauh.
Paling nemu warung sayur tuh
sama toko sembako yang dulu,
masih ada loh ampe sekarang.
DILA
O tokonya mang ayung,
masih ada sampe sekarang?
Jadi inget dulu, Dila paling males tuh
kalau di suruh belanja kesitu.
RATNA
Iya jauh soalnya kan,
mana gak ada sepedah haha.
Dila tertawa tapi tiba-tiba terdiam dan berhenti mengepel lantai.
DILA
Oiya Ceu, kayanya ibu mulai aneh deh.
RATNA
Aneh kenapa?
Dila duduk di sofa di dekatnya.
DILA
Kalau diajak ngobrol suka gak nyambung,
terus kalau megang barang pasti jatuh.
Ratna terdiam sejenak.
RATNA
Nanti deh pas aku kesana kita bawa ke dokter,
duh takut kenapa-kenapa jadinya nih
DILA
Iya ceu, aku juga takut.
kira-kira kesininya kapan ceu?
RATNA
Mungkin Lusa Dil.
DILA
Hari kerja bisa Ceu?
RATNA
Nanti aku izin ko Dil.
tapi gak apa-apa kan nunggu sampe lusa?
DILA
Iya gak apa-apa ceu.
tiba-tiba ada salah satu karyawan mendekati Ratna.
KARYAWAN
Permisi Bu Ratna.
RATNA
Dil sebentar.
Iya ada apa?
KARYAWAN
Dipanggil pak Ginanjar di ruang meeting.
RATNA
Oke sip.
Dil maaf nanti dilanjut lagi ya.
DILA
Oke ceu
RATNA
Dah Dil.
Ratna menutup teleponnya, Dila beranjak dari sofanya dan melanjutkan mengepel lantai.