Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
56. EXT. HALAMAN MASJID SUNDA KELAPA - MALAM
Indira mengajak Rakha dan Rahayu untuk shalat maghrib berjamaah di masjid Sunda Kelapa yang tidak jauh dari rumahnya Ustadz Abdurrahman. Sekalian ingin ikut mendengarkan kajian dari Ustadz Abdurrahman bada maghrib. Indira tampak anggun dan cantik walau tanpa riasan, ia hanya menggunakan pelembab wajah dan polesan bedak tipis serta memakai pelembab bibir agar tidak kering.Ia mengenakan gamis berwarna hitam dengan sedikit list warna biru dongker dan memakai jilbab panjang berwarna biru dongker serta memakai manset warna hitam agar menutup pergelangan tangannya dan memakai kaos kaki berwarna hitam. Indira dan Rakha akan menginap selama beberapa hari. Sementara Rahayu akan pulang besok, karena Senin harus kuliah.
MONTAGE
Sejak sore sebelum maghrib, terlihat jamaah sudah banyak yang datang, baik jamaah laki-laki maupun perempuan. Mayoritas yang hadir adalah mereka yang sudah mempunyai pasangan hidup. Karena tema kajian hari ini adalah tentang "Merawat Cinta dan Keharmonisan dalam Rumah Tangga". Namun banyak juga jamaah laki-laki dan perempuan lainnya yang terlihat masih muda-muda.
Seusai sholat maghrib, dzikir dan doa. Jamaah masjid sudah bersiap di tempat duduk masing-masing untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Abdurrahman, termasuk Indira, Rahayu dan Rakha.
Mereka duduk di bagian agak belakang, supaya tidak susah untuk keluar jika Rakha ingin ke toilet atau ingin bermain.
Terdengar lantunan ayat suci Alquran sebelum Ustadz Abdurrahman menyampaikan ceramahnya. Jamaah terlihat khusyu mendengarkan Qori yang membaca ayat-ayatNya dengan indah.
Saat kajian akan dimulai, terlihat seorang laki-laki dengan tubuh tegap, kulitnya bersih dengan sedikit janggut tipis memakai celana panjang di atas mata kaki dan baju koko berwarna hijau mint mulai memandu acara. Betapa terkejutnya Indira ternyata yang menjadi moderatornya adalah Askara. Namun Askara tidak menyadari kehadiran Indira karena banyaknya jamaah yang hadir. Ia begitu menjaga pandangan dari jamaah perempuan. Ia fokus memandu acara kajian. Lalu Ustadz Abdurrahman memulai menyampaikan ceramah sesuai dengan tema kajian.
END OF MONTAGE
Rahayu yang juga menyadari bahwa moderatornya adalah Askara. Langsung memberi kode pada Indira.
RAHAYU
Teh, ga salah kan?
(Rahayu berbicara pada Indira sambil membelalakan matanya,
kaget melihat Askara yang berada di depan Jamaah)
INDIRA
Hussst...
(Indira mengangguk, lalu menyimpan telunjuk di bibirnya
mengisyaratkan pada Rahayu agar tak melanjutkan pembicaraan)
CUT TO:
Setelah materi kajian selesai, lanjut untuk sesi tanya jawab. Karena waktu sudah mepet dengan waktu Isya. Maka hanya dibatasi dua pertanyaan saja. Di pilih satu laki-laki dan satu perempuan.
ASKARA
Terlihat beberapa jamaah mengacungkan tangannya, namun hanya dua orang terpilih yang berkesempatan bertanya.
JAMAAH 1 PEREMPUAN
Jamaah terdengar sedikit berisik mendengar pertanyaan tersebut. Sepertinya memang banyak kejadian seperti yang ditanyakan oleh jamaah tersebut. Indira juga sempat tersentak dengan pertanyaan itu, karena ia sempat merasakan hal yang sama saat menikah dengan Wisesa.
ASKARA
(Askara sedikit mencairkan suasana lalu memberikan microphone
pada Ustadz Abdurrahman dengan sedikit menundukkan badan tanda menghormati sang guru)
USTADZ ABDURRAHMAN
Note: Untuk jawaban dari pertanyaan pertama diambil dari kutipan ceramah Buya Yahya.
ASKARA
(Askara memberikan microphone pada salah satu jamaah laki-laki)
JAMAAH 2 LAKI-LAKI
(Suara jamaah kembali riuh mendengar pertanyaan tersebut)
ASKARA
(Askara tersenyum lalu mengambil microphone dari jamaah
tersebut dan memberikan pada ustadz Abdurrahman )
USTADZ ABDURRAHMAN
(Ustadz Abdurrahman menutup perkataannya dengan candaan
hingga diikuti gelak tawa jamaah dan juga Askara)
Note : Untuk jawaban dari pertanyaan kedua diambil dari kutipan isi ceramah Ustadz Abdul Shomad(UAS)
ASKARA
ASKARA (CONT'D)
ASKARA (CONT'D)
Indira mengamati Askara dengan seksama. Ada rasa kagum masuk dalam hatinya. Ia benar-benar tidak menyangka seorang Askara kini telah berubah menjadi Askara yang baru. Askara terdengar begitu fasih saat melafalkan ayat-ayat Alquran, ia juga terlihat begitu memahami isi kajian yang disampaikan oleh Ustadz Abdurrahman tentang rumah tangga. Entah apa perasaan yang kini hinggap di hati Indira, seorang lelaki yang pernah ia harapkan, kini benar-benar ada di pelupuk matanya. Tak pernah terpikirkan sedikitpun bahwa malam ini dia akan bertemu dengan Askara.
Ingin rasanya ia menyapa, namun ia segera menepis keinginan itu. Indira takut jika mungkin Askara telah menikah, ataupun jika belum menikah ia juga merasa tidak pantas untuk bertemu dengan lelaki yang bukan mahrom. Akhirnya Indira memutuskan untuk mengamatinya dari jauh, tanpa menyapa ataupun memperlihatkan dirinya di depan Askara.
FADE TO BLACK.