Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Diary Indira
Suka
Favorit
Bagikan
7. Calon Menantu Idaman (Scene 28-29)

INDIRA (V.O)

Waktu perpisahan aku bertemu dengan ibunya Askara. Askara memanggilku dan memperkenalkan aku pada Ibunya. Ibu, begitu aku memanggilnya. Ia begitu baik padaku. Memberikan aku lontong isi oncom pedas dan bakwan buatannya sendiri. Aku terharu saat Ibu memelukku erat.

28. EXT. LAPANGAN BASKET - SORE

Waktu sekitar pukul 14.30.

Indira baru selesai dari toilet.Letaknya tidak jauh dari lapangan basket. Ia mau kembali ke kelas, orangtuanya sudah pulang lebih dulu setelah acara perpisahan selesai jam 14.00. Sementara Indira masih ada acara poto-poto dengan teman-teman sekelasnya. Saat Indira sedang berjalan, ia begitu anggun mengenakan kebaya berwarna hijau muda dan bawahannya rok batik dengan warna senada mengenakan jilbab yang juga berwarna hijau muda yang soft serta sedikit riasan tipis di wajahnya membuat Askara terpesona melihatnya.

ASKARA

Ra, Indira!

(Askara melambaikan tangannya ke arah Indira)

ASKARA

Sini bentar Ra!

Indira menengok ke kiri dan kanan. Lalu melihat Askara yang melambaikan tangannya.

INDIRA

Aku?

(Indira menunjuk dadanya sambil melihat Askara)

Indira menghampiri Askara yang sedang berkumpul dengan ibu dan adik-adiknya di pinggir Lapangan basket, di tempat duduk yang biasa digunakan untuk nonton basket. Tempatnya teduh dan cukup luas.

ASKARA

Ra, kenalin ini Ibu aku.

Ibunya Askara segera berdiri dari tempat duduknya. Indira menganggukkan kepala sambil tersenyum dan mencium punggung tangan Ibunya Askara.

IBU EUIS

MasyaAllah, ini yang namanya Neng Dira tea. Meni geulis pisan.(MasyaAllah ini yang namanya Indira, cantik banget)

(Ibunya Askara langsung memeluk Indira, ia terlihat senang bertemu Indira)

INDIRA

Muhun Ibu.

(Indira mengangguk malu-malu)

ASKARA

Kalau yang ini namanya Ihsan dan yang itu namanya Rian. Mereka adik-adikku.

(Askara memperkenalkan adiknya bergantian, Ihsan dan Rian menganggukkan kepala mereka dan tersenyum sambil mengunyah lontong)

IBU EUIS

Ieu ibu ngadamel leupeut oncom lada sareng bala-bala. Sok gera cobian! (Ini ibu membuat lontong oncom pedas dan bakwan, cobain deh!)

(Ibu Euis menawarkan Indira makanan buatannya sambil menggandeng Indira untuk duduk disampingnya)

ASKARA

Bu, aku kesana dulu bentar ya, ada perlu. Ibu ngobrol aja dulu sama Dira.

ASKARA

Ra, titip ibu dulu ya! Hehehe

Askara pergi meninggalkan Ibunya dan Indira. Mereka terlihat ngobrol akrab seperti sudah kenal lama.

IBU EUIS

Neng, Askara sering nyeritain Neng Dira sama Ibu. Ibu seneng banget Askara punya temen kaya Neng Dira, baik, rajin sholat, ngajinya bagus. Ibu bakalan seneng banget kalau punya menantu kaya Neng Dira.

(Ibu Euis bicara panjang lebar sambil mengelus pundak Indira)

INDIRA

Ah berlebihan Askara mah Ibu. Dira biasa aja, sama kaya temen-temen yang lain.

(Indira berbicara dan kembali menunduk malu-malu)

IBU EUIS

Sok atuh eta di cobian lontong sareng bala-balana(Ayo cobain lontong dan bakwannya)

(Ibu Euis membuka 1 bungkus lontong dan menyerahkan pada Indira yang terlihat malu-malu)

IBU EUIS

Neng, kalau Askara nggak sholat, jangan lupa diingatkan ya! Diamah sholatnya masih belang betong(jarang-jarang)

INDIRA

Insyaallah Ibu, Eh tapi kan udah perpisahan. Mungkin nanti bakalan susah ketemu lagi Bu.

IBU EUIS

Oh iya ya, eh tapi siapa tau nanti kuliahnya bisa barengan Neng.

INDIRA

Hehe iya bu, ini lontongnya enak banget bu, bala-balanya juga. Pantesan masakan ibu laris manis ya bu. Pasti semua masakan Ibu enak.

Mereka asik ngobrol sampai membahas bagaimana caranya membuat lontong oncom pedas.Tidak terasa mereka mengobrol banyak, terdengar suara adzan ashar berkumandang di Masjid sekolah. Indira segera berpamitan pada Ibu Euis, lalu ia ke kelas dulu untuk memanggil Lilis sahabatnya, mengajak sholat ashar berjamaah.

INDIRA

Ibu, punten saya tinggal dulu ya mau sholat ashar.

(Indira berdiri dan mencium punggung tangan ibu Euis)

IBU EUIS

Oh muhun atuh Neng, ibu mah ngantosan heula Askara. Kamana eta budak teh malah ngilang.(Oh iya neng, ibu nungguin dulu Askara, kemana ya itu anak malah ngilang)

INDIRA

Assalamuaikum..

IBU EUIS

Waalaikumsalam.

Ibu Euis merasa sangat senang bisa bertemu Indira. Ia menatap punggung Indira yang meninggalkan lapangan basket sampai tak kelihatan lagi dari pandangan matanya.

INDIRA (V.O.)

Aku senang ketemu dan ngobrol banyak sama ibunya Askara hari ini. Tapi aku juga kesel, sedih, gondok, entah apa yang bisa menggambarkan perasaanku. Bagaimana mungkin seorang laki-laki bernama Wahyu Askara Nataprawira yang katanya mau menjadikan aku sebagai istrinya. Memintaku untuk menunggunya di kemudian hari, namun nyatanya hari ini dia malah bermesraan dengan gadis lain.
Memang wanita macam apa aku ini? yang seenaknya dia permainkan hatiku.
Keseeel...pokoknya aku kesel sama kamu Askara....(emoticon marah)

29. EXT. TAMAN SEKOLAH - SORE

Indira dengan Lilis mau ke masjid untuk sholat ashar. Mereka melihat Askara sedang duduk berdua dengan seorang gadis cantik di tempat duduk yang ada di taman sekolah. Gadis itu terlihat membawa bucket bunga untuk Askara sebagai ucapan selamat atas kelulusannya. Ia ternyata siswi yang tempo hari memberikan Askara setangkai mawar merah setelah pertandingan basket, ia bernama Intan.

LILIS

Ra, liat tuh!

(Lilis menunjuk Askara yang sedang berduaan dengan Intan sambil melirik sinis)

INDIRA

Hmmm, ya gitulah Lis. Bullshit diamah. Bilang-bilang tentang jodoh, dianya sendiri ganti-ganti cewe terus.

(Terdengar helaan nafas Indira, kecewa pada Askara)

FX:Lagu Gantung by Melly Goeslaw

INSERT LYRICS

"Sampai kapan kau gantung

Cerita cintaku memberi harapan

Hingga mungkin ku tak sanggup lagi

Dan meninggalkan dirimu oh..ho..."

LILIS

Ya, makanya ga usah mikirin dia lagi Ra! Ya ampun kesel banget aku sama dia.

(Lilis terlihat mengepalkan tangannya dan menghentakkan kakinya ke aspal)

LILIS (CONT'D)

Diamah seenaknya aja mau yang gres, tapi dianya second..ih meni sebel(nyebelin banget)

(Lilis mencebik kesal)

INDIRA

Naon atuh Lis? Hahaha..(Apaan sih Lis)

(Indira menepuk lengan Lilis sambil tertawa)

LILIS

Ya iya atuh, diamah udah berapa kali gonta ganti pacar.
Lah kamu mah belum pernah pacaran sama sekali. Enak di dia, rugi di kamu atuh Raaaa...

INDIRA

Husst...ga boleh gitu ah...yuk wudhu!

END OF FLASHBACK

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar