Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
joseph dan erika masuk ke dalam ruangan bramantyo, bramantyo menyambut mereka namun tidak membuang pandangannya dari kaca
bramantyo : lihat perkelahian itu? era baru dunia akan di mulai
joseph : kurasa kau terlibat bukan, kaulah yang mendanai edward bukan?
bramantyo : ah, ternyata tindakan ku menyingkirkannya benar
joseph : apa maksudmu?
bramantyo : kita sama-sama di tipu, aku tidak berhubungan dengan edward atau siapa pun itu
joseph : lalu apa yang kau tugaskan pada orang suruhan mu itu?
bramantyo : bagaimana ya, aku menugaskannya untuk mengikutimu
joseph : aku? apa kau benar-enar ada hubungannya dengan menghilangnya orang tuaaku
bramantyo : aku tidak mengerti apa yang kau ucapkan
joseph : sepertinya kau merasa pintar bicara, lalu untuk apa kau mengikutiku?
bramantyo berbalik dan melihat wajah yang ada dalam mimpinya telah membunuh kedua orang tuanya
joseph : kau....
joseph menghentikan ucapannya bagaimanapun joseph tidak punya bukti yang cukup kuat untuk mengungkapkan fikirannya
bramantyo : apa kau benar-benar mengenalku? aku meminta seseorang mengikutimu karena aku tau dan tertarik dengan kemampuan dan pola berfikirmu
joseph : bukankah itu alasan yang konyol?
bramantyo : tentu saja tidak, aku berencana membuat ekspedisi untuk mencari harta karun, tapi aku membutuhkan kemampuanmu
joseph : kurasa aku bisa menolaknya
bramantyo : tidak semudah itu, apa kau ingin orang-orang di sekitarmu bernasib buruk....lagi? (melirik erika)
joseph nampak emosi namun erika menenangkan joseph, joseph kembali bergikir dengan akalnya dan sekali lagi mengambil resiko. joseph berfikir harus siap dengan apa pun yang akan terjadi kedepannya
joseph : beri aku waktu untuk berfikir
bramantyo : tiga hari, sekarang pergilah
joseph menunjukan emosi yang tidak biasa di keluarkannya dan ingin menyerang bramantyo namun erika menarik joseph meninggalkan tempat tersebut, bramanto tertawa terbahak-bahak setelah kepergian joseph dan erika kemudian terdiam dengan ekspresi wajah yang aneh
bramantyo : ekspedisi? lucu sekali. takdir memang kadang sangat lucu
bramantyo menghentakkan sebuah foto dengan posisi terbalik ke arah mejanya, hentakan tersebut cukup keras dan membuat bagian belakang bingkai foto tersebut hancur, beberapa pecahan kaca jugaa berserakan di sekitar foto tersebut kemudian bramantyo menanggil sekrtetarisnya
bramantyo : kemarilah, moodku sedang buruk cuma kau yng bisa memperbaikinya