pradana membuka pintu tempat tinggalnya yang berada di lantai dua sebuah bangunan lalu kemudian masuk di ikuti andreas, miguel, dan carla.

pradana : maaf sedikit berantakan

miguel : kau bilang ini sedikit? sedikit lagi kurasa akan ada mobil petugas kebersihan menurunkan muatannya di depan kamarmu

pradana : ini peralatanku

andreas : kuharap peralatanmu ini tidak di gunakan untuk hal yang salah

carla : berhentilah menekannya, bukankah kalian sama saja. lebih baik kalian membantunya

pradana : tidak masalah, kalian ingin minum sesuatu?

miguel : aku tidak melihat kulkas atau galon air, kuharap minum yang kau maksud tidak seburuk perkiraanku

andreas : tidak perlu, kita pasang dulu saja peralatannya

mereka mulai memasang peralatan sesuai instruksi dari pradana. setelah peralatan terpasang pradana dan carla yang masing-masing memegang laptop mulai bekerja mencoba menyusun kemungkinan pergerakan lempeng bumi yang lebih akurat

andreas : kau sudah lama berteman dengan mereka?

pradana : tidak, aku baru bertemu mereka saat masuk kuliah tapi mereka berdua telah berteman dari SMA. dan kalian tau, mereka saling menyukai namun tidak pernah mengungkapkan, hanya saling menggoda

miguel : apa mereka fikir saat berbicara di atas kepala mereka terdapat balon kata

andreas : maksudmu?

miguel : kau sama saja dengan si joseph itu.

andreas : kalian mengerti apa maksud yang dikatakannya?

pradana : kurasa maksudnya adalah selera humormu payah

andreas mengerutkan dahinya sementara yang lain tampak tertawa kecil, pradana dan carla terus berusaha menyusun fariabel yang tepat sebelum menggerakkan struktur daratan yang tertampil pada laptop. andreas dan miguel tampak berusaha membantu walaupun lebih sering terlihat mengacaukan