Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Miguel mulai tampak bosan, sesekali melirik jam tangannya sambil melemar-lemparkan bola ke dinding
pradana : kurasa ini akan memakan waktu lebih lama dari yang kita duga
carla : kau benar, kita sudah mengerjakan bagian kita sisanya hanya bisa menunggu jadi jika tidak keberatan aku ingin izin pulang
pradana : aku mengerti, kau sudah sangat membantu
andreas : aku akan mengantarmu pulang
miguel : kalau begitu aku juga akan pulang
pradana : baiklah, aku akan kabari kalian jika sudah ada hasilnya
CUT TO
mereka berpamitan kepada pradana kemudian miguel berlari ke arah taxi yang telah menunggu di depan sementara carla dan andreas masuk ke dalam mobil
Andreas : bagaimana kondisi tanganmu?
carla : tidak terasa sakit tetapi aku merasa ada energi yang besar dari gelang ini
andreas : bersabarlah, kita akan temukan cara untuk melepaskan benda tersebut
CUT BACK TO
pradana merebahkan tubuhnya dan memejamkan mata, pradana tidak sadar selama apa dia tertidur namun suara dari laptopnya membuatnya terbangun. pradana segera mengecheck laptopnya dan seketika raut wajah pradana tampak kaget dan segera mengambil ponselnya dan berbicara dengan seseorang
pradana : benar sekali aku yakin akurat
tiba-tiba terdengar ketukan di pintu kamar pradana.
pradana : jangan lupa peritahu yang lain, nanti kita bicara lagi
pradana membuka pintunyanamun tidak tampak satu orangpun, pradana kemudian masuk kembali dan merebahkan tubuhnya, tapi lagi lagi seseorang mengetuk pintu radana
pradana : semoga tim art tidak membuat adegan ini terlihat seperti film horor
pradana membuka pintunya dan edward yang menggunakan hodie langsung mencekik pradana dan mendorongnya ke dalam kamar. edward memukuli pradana dengan tongkat baseball tanpa memberi pradana kesempatan untuk sekedar melihat ajah edward. setelah pradana tergeletak edward menghantamkan tongkat baseball yang di pegangnya ke arah komputer pradana, edward merusak semua peralatan pradana sampai hancur semua. setelah itu pradana meninggalkan tongkat basaball tersebut dan beranjak menuju pintu. edward meninggalkan pradana dalam posisi yang kritis, petir mnyambar seketika