Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ATLANTIS
Suka
Favorit
Bagikan
18. SCANE 18
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

mramantyo menggertakkan cincin di tangannya ke atas meja kaca untuk mengintimidasi jese, sementara itu jese hanya bisa menunduk

bramantyo : aku pernah bertanya sebelumnya, apa ada yang ingin kau katakan?

bramantyo : aku telah melihat breaking news, terjadi penembakan di salah satu gedung pameran seni, kenapa kau melakukan hal bodoh seperti itu.

jese : maaf bos

bramantyo menghela nafas lalu berdiri dan kembali menghadap ke jendela

jese : bos, sepertinya peran anda hanya duduk di kursi itu. apakaha bayarannya cukup. kurasa semua adegan anda bisa di selesaikan hanya dalam sehari

bramantyo : diamlah bodoh, aku akan beraksi di film berikutnya jika naskah ini menang

jese : untuk seseorang yang memiliki segalanya, mimpi anda tinggi juga (voice over)

bramantyo : ah, pemandangan selalu bisa membuat tenang. apa kau ketahuan?

jese : tidak namun handphone milikku di ambil anak yang anda minta kau awasi.

bramantyo : kau kalah begitu saja?

jese : tidak, aku sempat melawan hanya saja...

bramantyo : tidak perlu kau jawab seperti itu bodoh, itu bukan prestasi

jese : anda tidak perlu khawatir, tidak ada nomor anda di handphone tersebut

bramantyo : haaaah, sudah ku bilang hati-hati padanya. anak itu cerdas, dia pasti akan menemukan cara untuk sampai kesini

jese : maafkan kecerobohan yang saya buat

bramantyo : sudahlah, sekarang beristirahatlah dan pastikan kau tidak melakukan kesalahan lagi

jese : baik, saya permisi dulu

jese berjalan mendekati pintu, namun bramantyo mengarahkan pistol dengan peredam ke arah kepala jese dan menembaknya, jese jatuh terkapar sementara dari cincin yang di gunakan bramantyo muncul cahaya yang aneh. wajah bramantyo tampak lebih bengis. bramantyo menelvon sekretarisnya dan memintanya memanggil beberapa anak buahnya untuk membereskan mayat jese

bramantyo : apa yang akan kau lakukan selanjutnya? cara berfikirmu mirip sekali dengan abigail yang susah di tebak namun penuh perhitungan. menghadapimu aku tidak akan gunakan strategi apa pun karena kau pasti akan memprediksinya

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar