Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
ADARUSA
Suka
Favorit
Bagikan
13. Scene #13

Bagas dan Rina sedang berada dirumah Sekar, Rina sedang memberikan kerokan kepada Bagas, setelah beberapa saat kejadian aneh terjadi. Lalu Rina berteriak ketakutan dan panik.

RINA

Aaaahh!!!!

Rina terkejut karena melihat dipunggung Bagas terjadi sesuatu hal yang aneh. Lalu Hanum menghampiri mereka karena mendengar teriakan Rina.

HANUM

Ada apa rin? Hanum juga terkejut selah melihat punggung Bagas.

Hanum dan Rina saling menatap dengan heran dan sedikit ketakutan.

BAGAS

Kalian kenapa? kok aneh?

RINA

Gas, coba kamu lihat sendiri punggung kamu lewat cermin!

Bagas pun melihat sendiri punggungnya lewat Cermin, Bagas terkejut saat melihat kerokan dipunggunya ternyata membentuk wanita yang sedang menari tetapi tubuhnya buruk rupa. Tibatiba Widayanti masuk kerumah Sekar sambil bersenandung. Bagas, Rina dan Hanum melihat ke Arah Widayanti yang sedang bersenandung dan duduk diteras rumah Hanum sambil merokok sebuah rokok tradsional seperti buatan tangan sendiri.

WIDAYANTI

Kabeh bala do sumingkir, dulur papat limo pancer.

(semua teman pada pergi, "dulur papat limo pancer")

Widyanti pun tetap duduk dikursi depan rumah Hanum. Tanpa menghiraukan sedikitpun kearah ruang tamu.

WIDAYANTI

Dik, koncomu nak mung setengah- setengah malah meng ra isa bali. Kakang kawah adi ari-ari. Wes wayahe pancen dipundhut.

(Nak, temanmu kalau cuma nanggung melakukan sesuatu nanti akibatnya nggak bisa pulang. "kakang kawah adi ari-ari. sudah saatnya diambil)

HANUM

Maksude pripun nggih mbah? rencang- rencange kulo mboten kenopo-nopo to mbah?

(Maksudnya gmna ya mbah? teman-teman saya tidak kenapa-napa kan mbah?)

Widyanti sembari kembali menyulut sebuah rokok sambil bersenandung kembali. Hanum dan teman-temanya masih terkejut dan tidak mengetahui maksude dari mbah Widayanti.

WIDAYANTI

Bariki tak critani cerita seng wes sui banget kedadeane seko saiki, sakhurunge tulung aku gawekke wedang opo wae seng penting warnane butek!

(Setelah ini saya ceritakan cerita yang sudah lama sekali kejadiannya dari sekarang, sebelumnya tolong buatkan minuman apa saja yang penting warnannya keruh!)

Hanum lalu bergegas kembali kedapur untuk mengambilkan minuman untuk Widyanti. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar