Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
PRANATA ADICARA
Wis pecah pamore!
(Sudah pecah pamornya!).
Acara siraman dilanjut dengan memecahkan sebuah tabungan yang terbuat dari tanah liat yang menandakan bahwa tabungan orang tua dari pengantin wanita sudah terbayarkan. Acaraa dilanjutkan dengan acara adat pasaran Sekar duduk disebuah . kursi sambil meminum minuman berupa air kelapa muda. Hanum mengampiri Sekar dan teman-teman yang lainnya.
HANUM
Makasih ya kalian semua sudah datang jauh-jauh kesini.
SEKAR
Iya sama-sama Num.
ANANG
Ya jelas kita datang dong, masa dipernikahan sahabat sendiri tidak datang. Awalnya gak mau datang sih karena jauh, yahh berhubung sahabat sendiri.
HANUM
Hahaha bisa saja kamu nang!
CAKRA
Gimana Num? acaranya berjalan lancarkan?
HANUM
Iya syukur saja acaranya lancar, tidak ada kendala sama sekali. Tadi cuma takut aja kalau hujan.
SEKAR
Ramai ya disini, warga-warga desa pada disini semua, rasa kekeluargaan didesa beda banget kalau dibandingkan dengan diperkotaan.
HANUM
Iya Kar, disini masih kencang banget rasa gotong royongnya. Yasudah ayo makan dulu!
Saat acara berlangsung, mereka memutuskan untuk makan. Tetapi, ketika Sekar hendak berjalan mengambil makanan, Sekar berpapasan dengan orang paruh baya yang tidak ia kenali.
SURADI
Nak uwis maju teko diteruske wae, maju tatu mundur tatu.
(Kalau sudah maju diteruskan saja, maju luka mundur luka.)
SEKAR
Maaf pak maksudnya apa ya? saya kurang paham bahasa daerah sini.
Sekar hanya melihat dan memandang heran, orang paruh baya tersebut pergi menjauh tanpa menghiraukan Sekar sedikitpun. Dari kejauhan Rina memanggil Sekar.
RINA
Kar ayo kesini, ada makanan laut kesukaan kamu! jangan hanya melamun saja.
SEKAR
Iya Rin, habis ini aku kesana.
Lalu Sekar menoleh pandangannya kearah orang paruh baya tersebut pergi, tetapi orang tersebut sudah hilang. Sekar berjalan kearah Rina dan acara pun dilanjutkan dengan sebuah pementasan Tari.