Cuplikan Chapter ini
Keadaan Mawar sudah cukup membaik Dokter memberikannya satu suntikan Obat penenang dan vitamin diberikan kepadanya Mawar telah sadar ketika Dokter kembali pulang Namun bibirnya terkunci rapat-rapat Matanya hanya memandang Refan yang menunggu di sampingnya Bola mata nan menyembunyikan penyesalan amat dalam Emosinya padam Dewa yang masih di rumahnya tak ditanggapinya Lengang Suasana di rumah itu hening Hanya kaya tatapan-tatapan hampaDewa Lo nggak bawa hape Dendi memecah kehenin