Cuplikan Chapter ini
Di atas awan melanju tanpa arah begitu rupa dengan beberapa anak jalanan yang tengah melangkah menembus kegelapan menghindari terpaan embun Tuhan Rumah mereka roboh tak lagi mampu melindungi mimpi mereka dalam kelamnya kegelapan Tubuh yang letih itu kini ditatih menyusuri bermeter-meternya jalan yang masih terpeciki airmata langit Badan mereka bermandikan air Intan menggendong Caca Ovan memapah Enggar yang semakin melemah sementara Agus menggendong karung-karung berisi bantal dan baj