Cuplikan Chapter ini
Bab 45 Nyanyian Penawar LukaShapira melangkah maju membiarkan kabut tebal berwarna abu-abu mutiara menelannya Udara di Kekosongan terasa berat dingin dan bergetar seolah dimensi itu sendiri sedang sakit Pepohonan kristal yang ia tinggalkan mulai memudar di balik kabut digantikan oleh pemandangan yang lebih abstrak seperti kanvas mimpi yang belum selesai Di sana ilusi dan realitas berbaur menguji kewarasannyaGelang perak Anya di pergelangan tangannya memancarkan cahaya biru redup