Cuplikan Chapter ini
Udara dingin menelusup ke tulang rasa perih menusuk setiap sentuhan kain pada kulit Shapira membuka mata perlahan penglihatan kabur oleh sisa kabut mimpi buruk dan rasa mual yang melilit Aroma rempah dan ramuan herbal yang kuat menusuk hidungnya samar-samar menenangkan tetapi gagal meredakan detak jantung yang berpacu liar Ia teringat percikan air yang dingin sentuhan tangan Anya yang tak nyata dan kemudian kegelapan Ia terbaring di ranjang yang empuk beralaskan selimut tebal yang