Cuplikan Chapter ini
Pagi itu yang seharusnya membawa ketenangan setelah malam penuh gejolak di istana justru menyelimuti Shapira dengan kabut kelabu Kelopak matanya terasa berat seolah dibebani timah hitam dan setiap tarikan napasnya terasa dangkal tidak mampu mengisi paru-parunya Mimpi buruk yang menghantuinya semalam masih membekas bukan lagi sekadar bayangan samar melainkan potongan-potongan kenyataan yang terlalu jelas Darah mahkota yang retak tawa mengerikan dan mata kaca hijau itu semua berput