Cuplikan Chapter ini
Pekatnya kegelapan yang menelan Shapira dari semalam kini terasa seperti lumpur yang mengikat merantai setiap geraknya Pilihan yang terpampang di hadapannya William Isabelle Lucian bukan lagi visi yang samar melainkan sebuah realitas yang menindih masing-masing menariknya dengan kekuatan yang berbeda merobek jiwanya dari dalam Ia terbaring di ranjang tubuhnya bergetar hebat bukan karena demam yang membakar melainkan karena gejolak emosi yang tak tertahankan Setiap napas terasa b