Cuplikan Chapter ini
Seharusnya, Athala sadar sejak awal. Saat Alvaro menatapnya pertama kali setelah ia siuman. Alvaro menatapnya, seolah Athala memang sahabatnya. Tidak ada percik rasa senang yang berbeda. Tidak ada lagi pipi memerah bila Athala memuji atau meledeknya. Tidak ada senyum miring yang biasa Alvaro ukir di bibir tipisnya.Semua itu tidak ada. Dan Athala terlalu naif untuk menyadarinya."Maaf, aku baru kasih tahu kamu sekarang," ucap Reth