Cuplikan Chapter ini
Dan seharusnya, sekarang Athala pergi. Tapi ia tetap terpekur di tempat. Menghadap pada Alvaro."Ya," jawab Athala muram."Athala, liat muka gue saat lo ngomong ke gue. Lo tau, gue nggak suka diabaikan, ‘kan?" Alvaro menyentuh wajah Athala dan memaksa perempuan itu menatapnya."Maaf, Roo."Alvaro selalu tahu ada masalah dari cara Athala mengatakan itu. Ia telah kenal Athala sejak ia berumur empat."Ada masalah apa?"