Cuplikan Chapter ini
Tentu ibunya, Tania, mengerutkan kedua alis melihat tingkah tidak biasa anaknya. Setelah membuat sarapan pagi, wanita paruh baya itu bertanya pada anak sematawayangnya."Kamu kenapa?" tanya Tania cemas.Alvaro merasakan tatapan seseorang. Ia menengok, lalu buru-buru melepas headphone di kepalanya dan bertanya, "Kenapa, Ma?""Kamu," ucap Tania lagi. "Kenapa? Biasanya pagi