Cuplikan Chapter ini
Dan, diterima.Anggi menatap nyalang pada papan tulis putih di depannya.Papan yang biasa Alvaro coret-coret untuk mengajar Anggi di ruang musik. Ia menghela napas. Menaruh dagunya pada tubuh gitar. Ada rasa aneh mengetahui Alvaro begitu mudah mengganti perempuan dalam hidupnya. Anggi merasa kasihan pada perempuan yang dicampakkan begitu saja—terutama Tara. Juga merasa kasihan pada alasan Alvaro di baliknya.Pasti ini