Cuplikan Chapter ini
Ingin rasanya Athala membuka kedua mata untuk mengetahui wujud orang itu. Namun, seolah ada lem yang menempel kuat di sekitar mata, Athala sama sekali tidak bisa membukanya.Suara di dalam jiwanya selalu berkata "ini bukan saatnya". Membuat Athala terpaksa patuh.Athala tidak tahu berapa lama ia memejamkan mata.Yang ia rasakan hanya penyembuhan terhadap masa lalu.Proses itu belum selesai. Athala tahu hal itu karena setiap mengingatnya masih ada rasa sakit janggal.