Cuplikan Chapter ini
Melihat Valdo jalan sendirian, senyum jahat di bibir Alvaro lantas terbit. Ia menahan lengan cowok itu dan membawanya menuju tempat terisolir, ruang janitor."Wow," ucap Valdo, tampak terkejut. "Gue buat masalah?"Alvaro bersandar pada dinding di ruangan sempit itu, lalu menatap tajam Valdo."Mungkin," balas Alvaro."Dan, apa itu? Kita nggak bis