Saksi Bisu Misteri As-Sihran
Nimas Rassa Shienta Azzahra
yang menarik dari novel ini adalah sudut pandang yang digunakan adalah dari kacamata tokoh utama yang bukan santri. Lek Slamet yang hanya berniat cari kerja untuk membiayai kelahiran anak keduanya sedari awal sebenarnya sudah merasakan nuansa 'nganu' dari pesantren yang didatanginya. tapi karena butuh uang, semua yang ia rasakan ditahan-tahan saja. semakin masuk ke dalam kehidupan pesantren, 'nganu'-nya makin berasa. tapi Lek Slamet memilih untuk diam saja. selain karena diwanti-wanti juga, sih. hingga lama-lama ia 'terbiasa'. kehidupan para santrinya sendiri sebenarnya juga ayem-ayem saja, hingga kemudian terjadi sebuah peristiwa. saya suka pesan moral yang disampaikan di sini. pertama, jangan bersekutu dengan selain Allah (kayaknya ini semua penganut Islam udah tahu, ya?). dan kedua, ajakan untuk saling menghormati sesama makhluk, baik yang terlihat maupun tidak. singkat (namanya juga novela), tapi mendalam. worth to read. 😁