Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Jika ruang-waktu bisa dilipat, hingga terdistorsinya dimensi ruang akan memengaruhi dimensi waktu, pada konsepsi begini: Apakah waktu bisa mendahului ruang? Bisakah kita menyambangi masa lalu?
Jakarta, 2023. Otto selalu merasa berada di waktu dan tempat yang salah, kesialan seolah mengejarnya ke mana pun ia berlari. Panti asuhan, sekolah, tempat kerja, semua dijalaninya penuh kemarahan pada Sang Kuasa.
Jakarta, pasca-kerusuhan 1998. Iggi, terkurung dalam amarah dan luka, harga dirinya turut terkoyak, trauma mengunggis jiwanya hingga remuk redam.
Di lorong bersulur, dalam pengap dan sunyi, kisah mereka bersua. Saling berbagi duka dan cerita. Kisah mereka yang mengetuk relung nurani dan sisi kemanusiaan.
Kenapa "Sulur Waktu" memancing Otto untuk menjelajah dimensi dan bertemu dengan Iggi?
Saat menyelesaikan novel ini, saya menjagokannya sebagai salah satu kandidat pemenang.
Plot, penokohan dan konflik tertata rapi. Saat plot berjalan bersisian maupun saat plot menumpuk berkelindan, penulis mampu menjaga kerapiannya. Ibarat membuat kain, semua elemen tertata rapi pada tempatnya.
Dari awal sampai akhir, terasa kekuatan penulis untuk menjaga semua elemen cerita agar tetap berada di relnya. Dibutuhkan enerji besar untuk menjaga detil tak keluar dari jalurnya, tanpa ada elemen yang menghilang tiba-tiba.
Kemampuan penulis untuk menjabarkan istilah-istilah teknis menjadi percakapan ringan yang renyah, menjadi kekuatan lain novel ini. Menunjukkan seriusnya penulis untuk melakukan riset dan kemampuannya menerjemahkan istilah-istilah yang asing bagi telinga awam menjadi kelebihan novel ini.
Akhirnya - dengan huruf kapital - saya katakan: NOVEL INI LAYAK MENJADI PEMENANG.
Penuturan yang mengalir dan pemilihan diksi yang menawan membuat cerita ini terasa lembut, TAPI ketika menilik potensi karakter-karakter yang dibangun, membuat awal cerita ini seperti semilir angin sebelum topan, seperti ... seperti ... calm like a bomb. 😆
Diksinya indah, tapi ga berlebihan. Pas takarannya jadi membacanya pun menyenangkan. Kisah Iggi dan Otto ini juga bikin penasaran 👍👍 edited setelah baca sampai tamat: PUAS dan PAS! ga bisa berkata2 lagi deh utk cerita sebagus ini. Awal2 bikin penasaran, tengah tambah penasaran, endingnya ... Hmm baca aja sendiri 😁 Yang pasti ini rekomen bgt! Good luck ya, Mba 😘 dan ternyata masuk 10 favorit juri. CONGRATZ, mba! memang layak utk menang!
Alhirnya bisa tamat juga. Dari awal sampai akhir saya disuguhkan dengan keteganggan. Dahi saya berkerut-kerut, menyusun kepingan kisah Iggi dan Oto, yang saya kagum dari penulis, ialah tetap bis konsisten menggunakan diksi sastra yang bernas. Meski ini genre fantasi tapi riset naskah ini cukup matang. Pokoknya sukses buat Neng Foggy. Maaf saya bacanya buru-buru, takut keburu di submit, jadi nggak sempat bom like, cuma saya pastikan lima bintang buatmu, kalau ada seratus, niscaya seratus bintang yang saya beri. 🥰
Menulis ulasan untuk tulisan sendiri, punya beban ternyata.
Namun, saya ingin menghantarkan tulisan ini, dengan ucapan... good luck my dear! (Iggi & Otto)
Kenapa saya mengambil perspektif fantasi (dengan dibalut beberapa riset faktual tentunya), karena... ketika penulis memiliki keterbatasan untuk menyuarakan sebuah kebenaran versinya, maka ia akan mengubah pakaiannya menjadi seorang pendongeng. Percayalah, dongeng sanggup merasuk ke dalam sebuah tatanan masyarakat, dan mengubah cara pandang sebuah generasi. Mengutip apa yang Iggi bisikkan pada Otto. "Ingatlah, ada generasi di sana... yang bisa kita selamatkan."
Novel 'Sulur Waktu' ini ibarat puzzle yang tersebar di tiap babnya. Pembaca diajak menerka-nerka, ada hubungan apa antara Iggi dan Otto? Perpindahan waktu mau tidak mau membuat pembaca harus berkonsentrasi sekaligus penasaran. Dan puzzle-puzzle itu akhirnya terangkai apik di akhirnya. Saya membayangkan, ini penulisnya kayaknya sabar dan tekun bener dalam menuliskannya.