Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
"Keluarlah dari toko secepatnya, Vit! Bom yang ada di bawah mejamu akan segera meledak!!" desak Syarif melalui sambungan telepon dengan suara teredam. "Apa? Kamu ngomong apa sih, Rif? Gak jelas!" Evita merapatkan pesawat telepon yang digenggamnya ke telinga. Ingar-bingar house musik yang diputarnya berdentam memenuhi bangunan toko tiga lantai tempatnya bekerja. Hal itu membuat suara kekasihnya kian tak jelas. "Cepat keluar! Bungkusan di bawah meja! Itu bom!!" sahut suara di seberang masih teredam, seolah Syarif sengaja berbicara sambil menutupi mulutnya. "Bom?! Bom apa?!" pekik Evita ragu seraya melirik bingkisan sebesar kotak sepatu yang terbungkus rapi kertas kado berwarna hitam, tergeletak di bawah meja dekat kakinya.