Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
98.Ext/Int. Rumah Omah - Siang
Linda masuk lalu kemudian duduk kembali di sebelah Hendra di sofa. Gerimis masih berdiri memandangi keduanya satu persatu.
Hendra masih tampak tidak yakin, begitu juga Linda.
Gerimis
(Sambil mengacungkan telunjuknya)
Aku beri tahu ya sama kalian. Ellies itu tidak mungkin bisa hidup selamanya. Kalian tahu benar bagaimana keadaan tubuhnya akhir-akhir ini. Dan aku sudah bosan hidup di sini. aku bosan dengan danau, kebun, suara piano jelek itu. Aku ingin perubahan suasana. Tinggal dengan anak perempuan itulah satu-satunya pilihan kita
(Kepada Linda)
Apa kamu tidak ingin kembali hidup di kota?
(Kepada Hendra)
Dan kamu, apa kamu tidak ingin tinggal dengan seorang menteri negara?
Terdiam sejenak, Linda dan Hendra sama sekali tidak bereaksi.
Gerimis
Hanya dia satu-satunya jalan keluar kita.
Hendra
Aku tetap harus benar-benar yakin bahwa ayahnya adalah seorang patriot sepertiku.
Gerimis
(Membentak)
Sudahlah aku tidak mau dengar itu! Itu semua hanya omong kosong bagiku!
Hendra langsung menatap Gerimis serius, dapat terlihat bahwa ia sangat tersinggung dengan ucapan anak ini barusan.
Linda
Aku bukannya tidak setuju dengan pendapatmu. Tapi aku tidak yakin bila kita bisa meninggalkan Ellies.
Gerimis
Ellies sudah tua, dia tidak mungkin hidup selamanya dan aku tidak mau ikut mati bersama nenek tua ini.
Linda
Kita bertiga ini diciptakan oleh Ellies sesuai dengan fungsinya masing-masing karena dia memang tidak bisa hidup sendiri.
Linda hanya mampu memandang ke lantai
Linda
Kau diciptakan untuk menemani di masa-masa sulitnya, Hendra untuk melindungi dirinya, dan aku sayangnya diciptakan untuk menyerap rasa sakit dan segala kepedihan hidupnya.
Linda memijat-mijat hidung sebentar untuk menahan air matanya.
Linda
Sepertinya fungsi masing-masing dari kita sudah tidak menentu lagi.
Gerimis
Apa maksudmu?
Linda
Jadi...
Gerimis
(Menyela)
Kamu tahu kan sekarang ia tidak lagi membutuhkan kita bertiga. Ellies ini sudah siap untuk mati.
Hendra
Apakah nanti anak perempuan tadi akan menerima kita bila kita telah hidup bersama dengannya? Karena kelihatannya dia tidak menyukai kita.
Gerimis sedikit mengeluarkan gelak tawa mengerikan.
Gerimis
Kalau dia tidak menyukai kita dan bertindak di luar harapan kita, kita buat tidur saja dia seperti yang sudah sering kita lakukan kepada Ellies.
Hendra
(Mengeluh)
Jadi fungsi kita nanti akan berbeda. Kita bersama-sama dengan Ellies karena ia membutuhkan kita, tapi anak perempuan tadi tidak terlihat akan membutuhkan kita.
Pada akhirnya, kesabaran Gerimis habis juga.
Gerimis
(Membentak keduanya)
Sudah! Pembicaraan kita ini selesai! Keputusannya sudah mutlak. Kita meninggalkan Ellies dan tinggal dengan Tania.
Gerimis sudah tidak berniat untuk melanjutkan pembicaraan ini, kemudian melangkah menaiki tangga dan mulai meninggalkan Hendra dan Linda.
Tetapi sebelumnya, ia kembali mengacungkan telunjuk.
Gerimis
Ingat kalian tidak bertugas untuk berpikir, dari dulu itu sudah menjadi tugasku di sini.
Setelah Gerimis meninggalkan mereka berdua, Hendra yang dari tadi ingin tahu menatap Linda dengan ekspresi ingin tahu.
Hendra
Sebenarnya apa yang membuatmu merasa bahwa kita tidak dapat meninggalkan Ellies?
Linda menyandarkan kepalanya ke sofa.
Linda
Entahlah. Tapi aku merasa bahwa hidup kita ini hanya Ellies yang bisa memilikinya.
Linda memejamkam matanya saat elupuk matanya sudah digenangi oleh air mata.
Linda
Kau ditugaskan untuk membunuh Ellies, ya?
Hendra perlahan menganggukkan kepala.
Linda
Dan pada saat-saat terakhir itu akulah yang harus merasakan sakitnya.
Hendra
Kita tidak boleh membiarkan Ellies merasakan rasa sakit saat itu, kita tetap harus melakukan tugas kita masing-masing di sini. Tugasmu lah sebagai penyerap rasa sakit. Setelah itu baru kita dapat pindah ke tubuh anak perempuan tadi.
Linda melotot ke arah Hendra.
Linda
(Membentak)
Dan bukankah tugasmu disini untuk melindungi Ellies? Aku beri tahu, ya. Kita ini kepribadian yang diciptakan oleh Ellies untuk menemani hidupnya bukan arwah yang dapat merasuki tubuh-tubuh manusia.
Hendra tidak terima. Ia memukul Linda berkali-kali di bagian wajah. Meski begitu, perempuan kurus tersebut sudah tidak dapat menangis lagi, ia malah tertawa terbahak-bahak saat kepalan-kepalan keras Hendra menghantam wajahnya.
Cut to :