Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
36. Black screen
Randi (O.S.)
Papah harus bicara. Jangan mau pasang badan sendiri.
Papah (O.S.)
Pasang badan untuk siapa? Ini tidak ada hubungannya dengan 'bapak'.
Mamah (O.S.)
Pah, tolong ingat kamu masih punya keluarga.
Papah (O.S.)
Maafkan aku ya mah.
Fade in
37. Int-Kamar Tania- Pagi
Pintu kamar tertutup. Siti memijat kaki Tania.
Randi membuka pintu kamar.
Randi
Tanyain semua yang mau Tania tanyain.
Papah masuk kemudian duduk sambil menyentuh kedua pipi Tania.
Siti keluar dari kamar.
Papah
Hai Tania! Gimana liburannya di sini?
Tania hanya mengangkat kedua bahu, tidak bersemangat.
Papah
Tania gak nakal kan di sini?
Tania hanya mengangkat kedua bahunya lagi. Papah hanya tersenyum sambil mengenggam tangan Tania dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya mencubit pelan sebelah pipi Tania.
Papah
Papah bener-bener kangen sama Tania. Tuan putrinya Papah. Bidadarinya Papah.
Tania
Sebenarnya apa yang sedang terjadi, Pah?
Papah
Loh kan Papah sudah cerita semuanya sama Tania.
Tania
Iya. Tahu. Tapi rasanya ada yang ga bener.
Randi
Sudahlah, jawab yang jujur saja. Lagian dia juga bakal tahu pada akhirnya.
Papah sebentar menatap Randi.
Tania
Apa Papah lagi ada masalah?
Papah
Ada masalah?
Randi berteriak seperti hendak muntah lalu segera pergi meninggalkan kamar.
Papah merasa sedikit lega karena anak lelakinya itu sudah tidak ada. Papah lalu memeluk kemudian menggendong Tania sambil berjalan menuju teras depan rumah.
Cut to :
38.Int/Ext. Teras depan - Siang
Papah
Gimana? kata Mamah, Tania kemarin main piano sama Omah Ellies. Omah baik, ‘kan? Omah itu sahabat papah waktu papah masih kecil loh. Terus suasana di sini juga indah banget, kan? Danaunya, udaranya.
Tania
Pah. Aku ini bukan anak kecil lagi. Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Kalau Papah ada salah sama Eyang Presiden kenapa gak langsung minta maaf saja. Jadi kita semua bisa hidup kayak biasa lagi.
Papah
Apa? Maksud Tania?
Tania terdiam.
Papah
Papah gak bisa jelaskan sekarang Tania. Kerjaan Papah lagi banyak sekali sekarang. Kalau Tania mau bantu Papah. Tania doakan supaya semuanya cepat beres ya. Jadi Papah bisa secepatnya datang lagi ke sini.
Tania kaget. Menoleh ke arah luar (mobil) menemukan Pak Setiono yang sudah duduk di kursi depan mobil.
Tania berontak dari pelukan Papah sehingga ia mau tak mau harus segera menurunkan Tania. Tania melipat kedua tangannya di depan dan menatap papah lebih kesal dari yang sebelumnya.
Tania
Jadi maksudnya sekarang Papah bakal pergi lagi gitu?
Papah
(Nada lelah)
Tania. Tania harus ngerti, Sayang.
Tania
Papah sedang benar-benar ada masalah, ini juga bukan soal virus kan? Tadi aku dengar percakapan Papah, Mamah dan Mas Randi. Gak ada tuh yang bahas virus.
Papah
Tania, banyak hal yang Tania belum pahami dan Papah gak bisa diskusi tentang ini. Tania ini kan masih...
Tania
(Memotong)
Karena aku masih kecil, ‘kan? Terserah Papah lah sekarang.
Tania berbalik dan mulai melangkah pergi.
Tania
(Menoleh)
Pah?
Papah
Apalagi Tania?
Tania
Bukan soal itu?
Papah
Baiklah. Soal apa sekarang?
Papah duduk di kursi
Tania
Omah Ellies itu tinggal sama siapa?
Papah menolehkan kepala sedikit ke luar untuk memandang ke arah rumah Omah.
Papah
(Mengangkat kedua bahunya)
Setahu Papah sih dari dulu juga Omah Ellies tinggal sendiri di sini.
Tania
Apa Omah punya anak atau cucu?
Papah
Gak ada rasanya. Papah kenal Omah Ellies dari lama, dan setahu Papah, Omah itu selalu sendiri. Memang sering kali warga di sekitar sini membantu kehidupan Omah. Maklum Omah kan sudah tua. Habis ini juga Papah sama Mamah mau ke sana sebentar. Tania mau ikut?
Tania menggelengkan kepala. Ia melanjutkan langkahnya.
Papah
Tania.
Tania berhenti, menutup kedua mata.
Papah
Maafkan Papah, ya?
Tania menghela napas panjang, kemudian menoleh ke arah Papah sambil mencoba untuk memberikan senyuman terbaiknya.
Tania
Tidak apa, Pah. Papah yang semangat aja kerjanya.
Tania kembali melanjutkan langkah-langkah kecilnya.
Cut to :