Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Tania!
Suka
Favorit
Bagikan
7. Babak#7

51. Ext. Halaman rumah Tania - siang

Tania berjalan keluar dari halaman rumahnya ke arah rumah Omah. Siti berlari dan ikut berjalan bersama.

Siti

Tania. Tania harus hati-hati ya sama Omah Ellies.

Tania

(Ragu)

Kenapa memangnya?

Siti terlihat sedang berpikir sambil memukul-mukulkan jari pada pipinya

Siti

Iya. Jadi kata orang-orang pasar yang sudah lama kenal dengan Omah. Katanya Omah itu agak-agak....

Siti menaruh telunjuk di kening kemudian memiringkan telunjuknya itu.

Tania

Yah Mbak Siti kok percaya saja sama gosip.

Siti

Tapi tetap saja Tania harus berhati-hati sama Omah. Kita kan belum kenal Omah lama.

Tania

Memang sih kemarin Omah kayak orang gila.

Siti

(Semangat)

Tuh kan. Gimana memangnya?

Tania berhenti berjalan.

Tania

Jadi kemarin masa Omah ngobrol sama pohon. Terus malahan Omah nanya siapa nama pohon itu.

Siti

Hmm.....

Siti terlihat kembali berpikir, sesaat kemudian ia menatap Tania serius.

Siti

Terus pohonnya jawab apa? Siapa emangnya nama pohonnya?

Tania menarik napas sangat panjang, lebih panjang dari biasanya.

Tania

(Ekspresi datar)

Ya, gak jawab apa-apalah. Namanya juga pohon, Mbak Siti.

Siti

(Mengeluh)

Tania, Mbak serius ini.

Tania

(Kesal)

Habisnya Mbak Siti aneh. Omah itu gak gila tahu. Gosip ngawur ituh. Udah ah!

Siti

Tetap saja, Tania. Kita harus berhati-hati. Bagaimana kalau hari ini Tania, Mbak temenin saja?

Tania menatap Siti judes dan lama.

Tania

(Ketus)

 Aku ini sudah sepuluh tahun, Mbak Siti. Gak usah ditemenin lagi. Malu tahu!

Tania berlari sekencang-kencangnya. Siti memperhatikan dari kejauhan, masih dengan ekspresi cemas.

Cut to :

52.Ext. Halaman rumah Omah - siang

Tania menghentikan lahirnya. Menunduk sambil mengatur nafasnya.

Terdengar suara tangis seseorang.

Tania berjalan mendekatinya.

Cut to :

53. Ext. Belakang rumah omah-siang

Terlihat Ellies muda yang sedang menangis sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding rumah.

Pelipisnya memar dan berwarna keunguan.

Tania

Tante, kenapa?

Ellies Muda menoleh kaget. Membasuh pipinya dengan kedua tangan lalu membelai-belai rambut Tania

Tante Ellies

Jangan bilang siapa-siapa ya sayang!

Ia kemudian berlari meninggalkan Tania ke dalam rumah lewat pintu belakang.

Tania terdiam sejenak kemudian kembali melanjutkan perjalanan menuju kebun Omah.

Cut to :

 54. Ext. Kebun tomat omah - siang

Tania tidak menemukan siapa pun kecuali Gerimis yang seperti biasa sedang duduk di atas pagar batu. Tania tidak ada pilihan lagi selain menunggu Omah di sini.

Tania

Hai. Boleh aku ikut duduk di sini?

Gerimis

(Judes)

Kamu bawa kue gak?

Kemudian Gerimis mengisyaratkan Tania untuk duduk di sebelahnya setelah Tania menganggukkan kepala.

Tania memanjat pagar batu itu dan duduk di sebelah Gerimis, meski masih menyisakan jarak yang cukup di antara mereka berdua.

Tania membuka kotak bekal dan meletakkannya di tengah jarak antara mereka berdua. Tanpa sepatah kata pun, Gerimis mengambil sepotong kue dan mulai memakannya.

Tania

(Ramah)

Dimana Omah?

Gerimis mengangkat kedua bahunya.

Gerimis

Kamu tadi ketemu si gila gak?

Tania terdiam sejenak lalu menggelengkan kepala.

Gerimis

(Tertawa)

Kamu bakal kaget kalau ketemu sama dia nanti.

Tania memperhatikan Gerimis dengan aneh.

Tania

Aku dengar kalau orang-orang di pasar menyebut kalau Omah itu gila. Apa kamu tahu kenapa orang-orang itu berpikiran seperti itu?

Gerimis

Mungkin saat itu yang dibicarakan mereka bukan dia tapi si gila. Kamu lihat sendiri kan bagaimana stressnya dia. Tidak ada yang bisa tahan dengannya.

Tania

Bukan Tante Ellies. Mereka membicarakan Omah, bukan Tante Ellies.

Gerimis

Berarti mereka semua salah lihat.

Tania menghela nafas panjang.

Gerimis

Kamu mau jadi apa kalau besar nanti?

Tania

Dari dulu sih aku ingin jadi penyiar berita di TV.

Gerimis

Kenapa?

Tania

Gak tau. Keren saja mungkin. Dari dulu aku memang suka nonton acara berita di TV.

Gerimis

Aku sih ingin jadi penari.

Tania

(Menyela)

Kayak tante dong!

Gerimis

(Lesu)

Iya tapi kayaknya gak akan mungkin.

Tania

Kenapa gak mungkin?

Tania memperhatikan dengan seksama Gerimis yang kini sedang melahap kue keduanya.

Tania

Kamu tahu. Kata Papah tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau berusaha.

Gerimis hanya melukiskan senyum kecut seperti sedang meledek.

Gerimis

Keadaan di rumah sedang tidak baik. Semuanya bermasalah. Ellies bilang kemarin malam, bahwa sebaiknya kalau kami semua segera pergi. Dia bilang kami sudah terlalu lama tinggal di sini dan dia sudah tidak tahan lagi. Ia ingin segera pergi.

Tania

Pergi kemana? Kami semua? Maksudnya kami semua?

Gerimis mendongak memandang langit.

Gerimis

 Aku, Ellies, Si gila, dan Hendra. Tujuannya hanya Ellies yang tahu, yang lain kan cuman menumpang hidup saja kepadanya. Jadi semua keputusan ada di tangan nenek tua itu.

Tania

(Kaget)

Hendra? Siapa itu Hendra?

Gerimis

Kamu belum lihat dia ya? Dialah orang yang selama ini membuat segalanya tidak baik-baik saja. Pertengkarannya dengan si gila membuat Ellies sudah tidak tahan lagi.

Tania terlihat merasa tidak nyaman.

Tania

Mengapa kalian menyembunyikan keberadaan kalian dari orang lain? Mengapa orang lain tidak boleh ada yang tahu?

Gerimis menoleh ke arah Tania.

Gerimis

Karena tidak akan ada yang bisa mengerti. Bila orang lain mengetahui hal ini maka akan terjadi hal yang buruk kepada Ellies. Dia bisa dianggap gila. Orang-orang akan membawanya pergi dari sini. Mengenakan seragam putih kepadanya dan menguncinya di sebuah ruangan tertutup.

Mata Gerimis terlihat sayu seperti sedang mengenang suatu kejadian yang sangat mengerikan.

Gerimis

Dia pernah mengalami hal itu dulu sekali dan tidak mungkin kuat bila harus mengalami hal itu lagi.

Tania terdiam, menyantap sepotong kue sambil menyimak cerita gerimis.

Cut to :

Begin of flashback montage

55. Int. kamar tidur gerimis

Gerimis tidur di kamarnya bersama dua adik lelaki kembarnya. Ayah dan ibu mereka mengintip ketiga anaknya dari balik pintu.

Cut to :

56. Int. Dunia gelap

Gerimis terbangun dalam sebuah dunia yang gelap pekat. Hanya ada sebuah sumber cahaya di sana. Ia mendekati cahaya tersebut dan menemukan Ellies sedang menangis sendiri. Saat itu Ellies masih berusia sembilan tahun.

Freeze

Tania (O.S)

Sebentar. Jadi pertama kamu ketemu Omah, waktu Omah masih jadi anak kecil.

Gerimis (O.S)

Iya.

Tania (O.S)

Lalu kenapa kamu masih jadi anak-anak sampai sekarang ini?

Gerimis (O.S)

Gak tahu. Mungkin ini lah keinginan Ellies.

Cut to :

57. INT.Jalanan sebuah kota-siang

Ellies (9 tahun) dan Gerimis mencari makanan dari sampah sebuah kedai.

Gerimis (O.S)

Pertama aku bertemu Ellies, ia sedang dalam keadaan yang sangat kacau. Ia bercerita kepadaku bahwa kedua orang tuanya dibunuh oleh tentara Jepang di depan kedua matanya.

Tania (O.S)

Kamu gak pernah pulang lagi ke rumah keluarga kamu? Gak kangen?

Gerimis (O.S)

Aku kira saat itu, Ellies lebih membutuhkan keberadaanku di sisinya.

Tania (O.S)

Kalau Tante Ellies bagaimana?

Gerimis (O.S)

Si gila itu maksud kamu?

Cut to :

51. Int. Dapur - Malam

Ellies (17 tahun) bersama dengan seorang pria memasak sebuah sajian dengan mesra

Gerimis (O.S)

Ellies akhirnya menerima lamaran dari seorang pria. Ia sempat sangat bahagia.

Tania (O.S)

Kalau Omah bahagia dan sudah punya suami. Kenapa kamu tidak mencari keluargamu?

Gerimis (O.S)

Aku tidak bisa. Jika aku sedang tidak dibutuhkan, aku akan diam di kamarku saja.

Cut to :

58. Int. Kamar Gerimis - dunia gelap

Gerimis dan Ellies (17 tahun) berdebat hebat. Ellies keluar dari kamar tersebut.

Gerimis (O.S)

Sebenarnya aku tidak setuju jika Ellies bersama laki-laki itu. Tapi dia tetap saja keras kepala.

Cut to :

59. Int. Ruang tamu rumah - malam

Suami Ellies pulang dalam keadaan mabuk dan memperkosa juga menganiayanya.

Gerimis (O.S)

Akhirnya muncullah si gila itu. Seorang penari yang bernama Linda.

Tania (O.S)

Oh jadi namanya tante itu, Linda. Penari apa?

Gerimis (O.S)

Gak tahu. Katanya sih penari hebat yang tenar, yang seringkali menari untuk acara-acara meriah dan kenegaraan, bahkan juga pernah menari di luar negeri untuk mewakili Indonesia.

Cut to :

60. Int. Jalanan kota - sore

Linda menyeberang jalan, namun tiba-tiba sebuah motor menabraknya.

Cut to :

61. Int. Ruang rawat inap rumah sakit

Linda tertawa kecil namun miris dengan kaki kanannya yang telah digips.

Cut to :

62. Ext. Dunia gelap

Muncul sebuah sumber cahaya yang lain di sebelah kamar Gerimis. Yang menjadi kamar dari Linda.

Tania (O.S)

Bagaimana kamu dan Tante Linda bisa tiba-tiba muncul di sana?

Gerimis (O.S)

Tidak tahu. Tapi setiap dari kami hadir saat Ellies tidak kuat menghadapi hidupnya. Kami hadir karena Ellies membutuhkannya.

Tania (O.S)

Butuh apa Omah dari Tante Ellies, eh Tante Linda.

Cut to :

63. Int. Kamar Linda dalam dunia gelap

Ada seseorang yang mengetuk dari luar. Linda membukanya. Linda menganggukkan kepala lalu keluar dari kamar. Ellies tidur dalam kamar Linda.

Cut to :

64. Int. Kamar tidur rumah Ellies (POV Linda)

Suami Ellies datang, menampar, melucuti pakaian Linda kemudian memperkosanya.

Freeze

Tania (O.S)

Aku gak ngerti!

Gerimis (O.S)

Bodoh! Jadi Ellies butuh sebuah samsak. Ya Linda itu. Tapi semakin sering disiksa jadi semakin gila orangnya.

Tania (O.S)

Samsak itu apa? Jadi Tante Linda yang dikasari oleh suaminya Omah. Omah kemana? Emang suaminya gak tau kalau itu bukan Omah?

Gerimis (O.S)

Nanyanya kalau ceritaku kalau sudah beres saja deh!

Cut to :

65.Int.kamar linda - dunia gelap

Ellies(17 tahun) sedang mengepang rambut Gerimis. Linda masuk dengan wajah yang babak belur dan langsung menangis di ranjangnya.

Kau tega membiarkan dia terus seperti ini?

Ellies terdiam.

Gerimis

Kita harus melarikan diri dari suamimu itu.

Cut to :

66. Ext. Sebuah gang sempit - malam

Ellies berlari membawa tas besar. Kemudian berhenti karena suaminya sudah berdiri, menunggu di ujung gang.

Cut to :

67. Ext/Int. Dalam bis angkutan kota sedang melaju

Ellies duduk memeluk tasnya. Bis berhenti. Suaminya naik ke bus dan menariknya keluar dengan kasar.

Cut to :

68. Int. Ruang tamu rumah - malam

Ellies dan suaminya bertengkar dan berdebat. Suaminya menampar, menyeretnya ke kamar mandi dan menguncinya dari luar.

Gerimis (O.S)

Gak ada pertanyaan?

Tania (O.S)

Gak!

Cut to :

69. Ext. Dunia gelap

Perlahan muncul sumber cahaya yang ketiga. Sebuah kamar yang baru. Seorang pria bertubuh tegap sedang mendengarkan radio di dalamnya.

Tania (O.S)

Itu Om Hendra?

Cut to :

70. Ext.Int kamar hendra

Gerimis dan ellies mengetuk pintunya. Hendra keluar dari kamar.

Gerimis (O.S)

Iya. Bajingan ini yang namanya Hendra. Tugasnya memang untuk melindungi Ellies atau juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan tenaga laki-laki.

Cut to :

71.Int- ruang tamu rumah

Hendra membawa tas-tas Ellies. Pada saat hendak keluar, suami ellies naik pitam dan menamparnya. Hendra dengan mudah memiting dan membanting pria tersebut. Hendra keluar dari rumah.

End of flashback montage

Cut to :

72. Ext- kebun tomat omah - sore

Gerimis menatap langit. Tania memandangi Gerimis sambil mengernyitkan keningnya. Kue sudah habis.

Gerimis

Tapi namanya bajingan. Ya penyakitnya kadang kambuh. Ia seringkali masuk ke kamar Linda untuk menyakitinya.

Tania

Kalau hanya Om Hendra yang jahat. Kenapa Omah minta kamu dan Tante Linda juga ikut pergi?

Gerimis

Hanya Ellies yang tahu. Mungkin ia sudah merasa bahwa hidupnya tidak akan lama lagi.

Tania

Wah gak boleh gitu loh!

Gerimis terkekeh singkat.

Tania

Kalau suaminya Omah gak bisa bedain siapa Tante Linda, Om Hendra atau juga Omah. Kenapa aku bisa lihat kalian?

Gerimis memandang ke arah Tania.

Gerimis

Gak ada yang tahu dan ngerti. Kemarin kami berempat sempat membicarakannya. Ellies dan si gila itu sih, nganggapnya tidak ada yang berbahaya. Kalau Hendra beda lagi. Dia langsung ngamuk dan memukul si gila itu.

Tania

(Terkejut)

Jadi luka-luka di wajah Tante Ellies itu, eh Linda. Gara-gara aku?

Gerimis

(Membentak)

Katanya kamu belum lihat si gila tadi?

Tania

(Pelan mengaku)

Aku bohong. Tadi aku melihatnya sedang menangis di luar rumah Omah.

Gerimis

(Nada mengejek)

Wow! Kamu tukang bohong juga ya. Kayaknya kamu cocok jadi politikus.

Tania

(Tidak terima)

Hei! Papahku itu politikus juga tahu.

Gerimis tersenyum picik sambil mengangguk-anggukan kepala.

Gerimis

Aku gak salah. Sudah pasti kamu pandai menutupi rahasia kami ini dengan bakat politikusmu itu.

Gerimis melompat dari pagar batu itu lalu mulai berjalan pergi. Sedangkan Tania, dengan pandangan kesal memandanginya.

Cut to :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar