Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR PENGINAPAN ARSYA DAN WAK ANDA — DAY
WAK ANDA
Renji tak peduli, ia berdiri di balkon. Kompetisi ini adalah harapan terakhirnya dan sisi lain ada ibunya Arsya yang berusaha licik. Tak lama kemudian, Mama Arsya mengambil tas yang tertinggal lalu memeluk Renji sebelum pamit.
MAMA ARSYA
Renji terpaksa senyum lalu mengantarkan wanita itu ke luar penginapan untuk menunggu taksi. Setelah Mama Arsya pergi, Renji mengepalkan kedua tangannya, menahan rasa amarah.
EXT. HALAMAN BELAKANG RUMAH RENJI — DAY
Hari ini Arsya membersihkan halaman belakang rumah dengan sapu lidi. Sementara di tempat yang sama Kartini sedang menjemurkan baju-baju yang ia cuci semalam. Kartini merasa beberapa hari ini Renji terlihat berbeda. Renji yang ia kenal sedikit pemalas sehingga harus Kartini yang memerintahkannya untuk melakukan sesuatu. Sekarang Renji banyak tersenyum dan sering menawarkan diri untuk membantu pekerjaan rumah.
KARTINI
ARSYA
KARTINI
ARSYA
KARTINI
Semenjak di tubuh Renji, Arsya merasa tak sefrekuensi dengan Agam sehingga ketika pergi untuk latihan renang pun, Arsya memilih menaiki angkot. Tiba-tiba Kartini menyentuh kepala Arsya.
KARTINI
Arsya memalingkan wajahnya yang memerah. Kemudian ia berlari masuk ke kamar dan mengunci pintunya.
INT. KOLAM RENANG UPI — DAY
Hari ini Renji dan Arsya dengan jiwa yang masih tertukar mulai untuk kembali latihan renang setelah mogok latihan. Mereka tak nyaman dengan keberadaan tubuh mereka masing-masing yang sangat diharapkan hanya sementara. Kali ini ada dua perwakilan sekolah lain yang ikut latihan bersama. Arsya mendekati Renji di depan loker ketika orang-orang masih berada di kamar mandi.
ARSYA
RENJI
Renji menatap tajam Arsya sembari mengepalkan kedua tangannya. Walaupun ia berbicara dengan tubuhnya sendiri, ia melihatnya sebagai Arsya.
ARSYA
Renji tak menyahut. Ia meninggalkan Arsya berlari ke arah Pelatih Jim di pinggir kolam renang.
INT. KAMAR RENJI — NIGHT
Arsya sedang memandang ke luar jendela ketika seseorang mengetuk kamar Renji.
ARSYA
Pintu kamar Renji dibuka oleh Kartini. Arsya membalikkan badan dan terpesona dengan kecantikan Kartini. Ia segera menghentikan pikiran kagumnya karena saat ini ia masih berstatus sebagai adik perempuan itu.
KARTINI
ARSYA
Kartini duduk di pinggir tempat tidur lalu memberi kode agar Arsya duduk di sebelahnya. Arsya pun menurutinya. Mendadak Arsya merasa canggung saat Kartini menggenggam tangan kanannya.
KARTINI
Walaupun sudah tahu hal itu, entah mengapa Arsya tidak enak hati. Ia hanya bisa menganggukkan kepala.
KARTINI
Mendengar itu, Arsya melepaskan genggaman tangannya dari Kartini. Ia menutup mulutnya dengan detak jantung lebih cepat dari biasanya. Ia baru tahu akan hal itu.
KARTINI
Arsya menggigit bibir bawahnya dan matanya sedikit berkaca-kaca.
KARTINI
Setelah itu, Kartini mengecup kening Arsya dan keluar dari kamar menuju ke dapur untuk memasak.
ARSYA
Arsya meraih ponsel milik Renji dan mengambil beberapa lembar uang dari dompet lalu pergi diam-diam menuju lokasi penginapan.
INT. KAMAR PENGINAPAN ARSYA & WAK ANDA — NIGHT
Sesampainya di penginapan, Arsya masuk tanpa mengonfirmasi identitas sebagai tamu menuju kamar jiwa Renji berada bersama Wak Anda. Ketika sampai di depan pintu, Arsya mengetuk pintu dengan keras dan cepat sehingga Wak Anda terkejut saat melihat Arsya di hadapannya.
WAK ANDA
ARSYA
Wak Anda menunjuk ke arah balkon. Arsya melihat Renji sedang berdiri di sisi balkon.
ARSYA
Renji membalikkan badannya dan tidak terkejut dengan kehadiran Arsya. Sementara Wak Anda menutup pintu kamar, membiarkan kedua orang itu berbicara walaupun ia masih bingung karena baru sadar bahwa kedua orang itu sudah saling mengenal.
WAK ANDA
Di balkon, Renji menatap tubuhnya yang ditempati jiwa Arsya. Dari penampilannya, ia sangat aneh menatap penampilannya.
RENJI
ARSYA
Renji tertohok sekaligus merasa sedikit senang.
RENJI
ARSYA
Renji
ARSYA
RENJI
Renji menyorotkan mata penuh kebencian ke Arsya. Arsya menelan ludah, semakin bersalah.
RENJI
ARSYA
Arsya keluar dari balkon lalu berjalan ke arah pintu. Dia sedikit terkejut karena Wak Anda berdiri di samping pintu.
WAK ANDA
ARSYA
Arsya berlari meninggalkan area penginapan dengan berlari di atas trotoar sampai ia berhenti di sebuah taman kecil. Ia duduk di ayunan dan menjambak rambutnya.