Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Switch on 48 Days
Suka
Favorit
Bagikan
11. Curiga

EXT. -TROTOAR — DAY

Daun berjatuhan ke trotoar. Arsya dan Kartini berjalan beriringan.

KARTINI

Teteh bangga liat kamu sama Arsya udah damai. Teteh bersyukur kamu bis ikhlas dan damai sama masa lalu mu.

Jari jemari Kartini meminkan kantong tersebut. Arsya terkekeh.

ARSYA

Eh teteh...

Kartini melirik ke arah Arsya.

KARTINI

Iya?

ARSYA

Main dulu yuk.

KARTINI

Tumben?

SCENE MENGGAMBARKAN BEBERAPA SHOT KEGIATAN ARSYA DAN KARTINI. BERLARI DI TROTOAR JALAN BRAGA, BANDUNG. BERFOTO-FOTO DENGAN COSPLAY HANTU DI TROTOAR ALUN-ALUN, TERTAWA KARENA GIGITAN IKAN DI KOLAM TERAPI IKAN, MENYEWA SKUTER DI ALUN-ALUN, MAKAN ES KRIM TOPPING BAWANG.


EXT. GANG - NIGHT

Arsya dan Kartini berjalan menuju rumah

KARTINI

Hahaha... udah dibilangin jangan diem di bangku daerah situ. Banyak pengamen dateng kan.. Saling kasih tau temennya itu kalau ada yang kasih duit

Kartini dan Arsya tertawa.

KARTINI (CONT'D)

Ren... Kamu kemasukan apa sih? Ceria banget enggak kayak biasanya hahaha

ARSYA

Lagi kemasukan spongbob, hahaha

KARTINI

Tapi kamu ketularan Arsya juga deh kayaknya? Aku masih inget Arsya doang yang makan es pake bawang.

ARSYA

Ya emang enak teteh Kartini menaikan satu alisnya.

KARTINI

hah? Beneran ketularan ini mah, fiks ini mah.


INT. RUMAH AGAM - DAY

Arsya di dalam tubuh Renji dan Agam memainkan ps dengan snack yang berada di sekitar mereka.

ARSYA

Giliran putus aja, lo ngajak gue main Arsya mengambil makanan ringan lalu memakannya.

AGAM

Lah, lo pikun apa gimana, biasanya lu langsung datang ke rumah gue tiap hari minggu.

Arsya melirik Agam, kembali ia memakan cheeseballs yang telah disediakan.

ARSYA

Emang kenapa sih bisa putus?

AGAM

Lo tau si Budi?

ARSYA

yang botak, seangkatan kita?

Arsya membulatkan matanya karena keceplosan. Ia teringat Budi temannya di sekolah.

AGAM

Hah? Seinget gue dia gondrong deh

ARSYA

Bo-botak dia sekarang, dicukur gara-gara kena razia...

Ia melirik ke arah Agam, lalu kembali memainkan permainan.

AGAM

Barusan gue liat di ig-

ARSYA

A-anjir kalah... ah lu sih...

Arsya mengkerungkan alisnya dan melempar pelan stick game tersebut.

AGAM

Dih...

ARSYA

Hehe kayaknya itu mimpi gue pas malem si Budi botak. Terus gimana cerita lu, lanjutin

AGAM

Gue liat Salju sama si Budi jalan di mall. Salju chat gue bilangnya di rumah.

ARSYA

Bangs- Lo timpuk kagak si Budi?

AGAM

Males, mending mam. Lo mau mam apa?

Agam mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi pesan antar makanan.

ARSYA

Lo putus cinta kagak keliatan bener galaunya...

Penampilan tidak membohongi perasaan. Arsya melihat mata Agam berbeda, terliha menangis semalaman.


INT. KAMAR PENGINAPAN - DAY

Renji berguling-guling di ranjang milik Arsya. Lalu Renji membuka ponsel milik Arsya lalu mengetik pesan kepada Arsya.

'Ketemu di penginapan lo aja dulu, sapa tau lo kangen temen lo, haha. Kita obrolin ini di cafe deket penginapan aja"

Wak Anda memasuki kamar dengan cepat dan mukanya yang merah serta membawa sebuah makanan di tangannya. Renji yang berada di tubuh Arsya melirik dengan mengerungkan alis menatap Wak Anda.

RENJI 

Napa lo?

Wak Anda Memperlihatkan kotak berisi kue di hadapan Renji

WAK ANDA

Lo tau ini apa? Lo nanya? Gue kesel banget dah, gue kan lagi jalan terus ada mahasiswa yang deketin gue. Dia bilangnya lagi ngerjain tugas dan gue diminta tolong buat beli makanan yang dia buat. Tapi pas gue bayar, lo tau harganya berapa? tiga puluh rebu! Ini kalau di warung cuma tujuh rebu

Renji tertawa mendengarnya.

RENJI

Lah emang suka kayak gitu kan...

WAK ANDA

Suka kayak gitu gimana?

RENJI

Ya gitu...

Wak Anda menilik kembali makanannya lalu membuka kotak kue tersebut. Ia lalu menghabiskannya dalam satu suapan.

WAK ANDA

Nwih lwiat swekali mwakan hwabis...

Wak Anda berbicara sambil mengunyah makanan tersebut.

WAK ANDA (CONT'D)

Eh, tumbenan kasur lo bersih. Baju lo kagak berantakan. Kesambet apa lo?

RENJI

Masalah?

WAK ANDA

(Mengerungkan alis) Anjir nanya doang sensi amat. Kagak usah dijawab dah. Gue udah tau jawabannya.

RENJI

Apaan?

WAK ANDA

Lo punya pacar ye, kan? ye, kan? Terus pacar lo bentar lagi bakal kesini, jadi harus bersih. Gue harus ngumpet dimana nih pas ada pacar lo? WC? (tertawa)

Renji ikut tertawa. Terdengar pintu suara diketuk.

RENJI

Masuk aja (berteriak)

WAK ANDA

Bener apa kata gu-

Wak Anda membulatkan matanya setelah memutar badannya seratus delapan puluh derajat menatap siapa yang masuk ke dalam kamar tersebut.

WAK ANDA (CONT'D)

Lah cowok... Gue jadi ngumpet di wc?

RENJI

Ah elah gue kagak punya pacar.

Arsya tertawa diikuti Renji.

ARSYA

Wih ternyata hadiah boxernya lo pake.

Semua mata melirik ke arah boxer yang dipakai Wak Anda.

WAK ANDA

SYAAA! (berteriak)

Renji bangkit dari ranjangnya

WAK ANDA (CONT'D)

Kenapa lo bilang ke orang lain lo hadiahin ini?! (berteriak)

Renji dan Arsya tertawa. Wak Anda berancang-ancang menendang Renji. Namun, Renji dengan cepat keluar dari kamar.

RENJI

Lo yang ngasih hadiah, lo yang ngomong, gue yang disalahin (berbisik kepada Arsya)

Keduanya tertawa.

RENJI (CONT'D)

Gue berangkat dulu ya (berteriak ke arah Wak Anda)

WAK ANDA

Oke, pulang nitip martabak ya

INT. CAFE - DAY

Renji dan Arsya duduk di dekat jendela degan pemandangan jalanan yang terlihat dari dalam cafe. Arsya membaca buku menu sama halnya dengan Renji. Disamping mereka waiters tengah menunggu mereka memesan.

WAITERS

Time is money. Dimohon percepat ya pesannya.

RENJI

(mendelikkan matanya) Gue pesen ekspresso

WAITERS

yakin ekspresso? (menekankan perkataannya)

RENJI

iya lah, rasanya pait kaya mukamu(mengerungkan alisnya menatap kesal waiters tersebut)

ARSYA

Gue pesen creamy latte ya

Setelah menulis pesanan Renji, waiters melirik ke arah Arsya lalu kembali menulis pesanan mereka.

WAITERS

Baik, mohon ditunggu ya.

RENJI

(melirik ke arah Arsya lalu menatapnya) Lo udah coba cari di internet supaya badan kita bisa balik?

ARSYA

(menggelengkan kepala) Kagak, hehe (terkekeh)

RENJI

gue juga.

ARSYA

lah terus gimana?

RENJI

ya sekarang aja cari.

Arsya melirik ke sekelilingnya berpikir. Renji membuka ponselnya untuk mencari tahu.

ARSYA

Ren? Mungkin pas kita ketuker kita salah baca doa makan?

RENJI

(tertawa)Apa hubungannya anjir?

ARSYA

Ya bisa jadi... Atau kita salah makan? Atau ada seseorang yang diem-diem masukin bahan kimia ke makanan kita yang ngandung zat yang bisa tuker tubuh, dan ternyata bukan kita doang yang begini? Kita sebagai eksperimen? (Arsya melirik ke sekeliling, memicingkan matanya)

ARSYA (CONT'D)

Bisa jadi diantara orang-orang ini ada mata-mata yang lagi liatin kita buat laporan eksperimen (membulatkan matanya)

RENJI

Lo kebanyakan nonton drama... (terkekeh)

ARSYA

Lah yang kejadian sama kita aja udah kayak drama

Salah seorang waiters datang ke meja mereka dengan membawa makanan yang telah di pesan.

ARSYA

Siapa yang mau mimpin?

Arsya menggeserkan makanan miliknya lebih dekat dengannya.

RENJI

(menaikan alisnya) Mimpin apa?

ARSYA

Doa lah... gue aja deh...Siapa tau pas kita doa

RENJI

(menggelengkan kepala) Astaga ayok deh (mengadahkan kedua telapak tangannya untuk berdoa)

Keduanya sama-sama berdoa, setelah berdoa mereka makan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar