Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. KAMAR PENGINAPAN — NIGHT
Wak Anda menggelengkan kepalanya saat melihat Renji tertawa sendiri menatap layar ponselnya. Renji tidak habis pikir dengen isi ponsel Arsya yang banyak menyimpan foto-foto lucu atau meme. Ia menghentikan tawanya saat melihat folder berisikan foto dirinya dan Kartini.
WAK ANDA
Renji menaruh ponsel Arsya di nakas. Ia menatap Wak Anda.
RENJI
WAK ANDA
Renji melemparkan gulungan tisu yang mengenai wajahnya ke tempat sampah lalu ia turun dari ranjang seraya memutar kedua bola matanya. Renji mengetuk pintu kamar Pelatih Kim. Pintu kamar pun tak lama terbuka.
PELATIH JIM
Pelatih Jim membiarkan pintu kamar terbuka. Renji duduk di kursi rias sembari menatap ngeri sekeliling kamar yang hampir penuh dengan barang-barang yang berantakan.
PELATIH JIM
RENJI
PELATIH JIM
RENJI
Renji harus melalukan ini. Ia tidak mau berkompetisi dengan tubuh Arsya.
PELATIH JIM
RENJI
Pelatih Jim tertohok. Jari telunjuknya menunjuk ke Renji dengan raut wajah serius.
PELATIH JIM
PELATIH JIM
RENJI
PELATIH JIM
Renji menghela napas.
PELATIH JIM
Renji keluar dari kamar Pelatih Jim lalu masuk lagi ke kamar Arsya dan Wak Anda dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur sampai tak sadar kedua mata terlelap.
INT. KOLAM RENANG UPI — DAY
Sudah tiga hari Renji maupun Arsya menolak ikut latihan. Mereka hanya menjadi penonton. Pelatih Jim dan Pelatih Huya saling bertukar cerita tentang permintaan mereka untuk mundur dari kompetisi.
PELATIH JIM
PELATIU HUYA
Kedua pelatih itu tidak bisa membiarkan mereka mundur. Agam dan Wak Anda juga sampai kewalahan dengan sikap mereka.
AGAM
WAK ANDA
AGAM
WAK ANDA
AGAM
Ketika Pelatih Jim san Pelatih Huya memantau pergerakan Agam dan Wak Anda di kolam renang, Renji dan Arsya saling berpandangan dengan kebencian. Renji mendatangj Arsya yang sedang makan biskuit.
RENJI
Arsya meremas kemasan bekas biskuit. Ia tidak terima dituduh.
ARSYA
RENJI
ARSYA
RENJI
ARSYA
PELATIH HUYA
Arsya dan Renji saling menjauhkan diri.
PELATIH JIM
PELATIH HUYA
INT. KAMAR PENGINAPAN ARSYA DAN WAK ANDA — DAY
Keesokan harinya, tidak ada jadwal renang bersama. Maka dari itu, Wak Anda dan Renji lebih memanfaatkan waktunya untuk diam di kamar. Tiba-tiba Pak Jim membuka pintu kamar mereka tanpa permisi.
PELATIH JIM
Dari belakang punggung Pelatih Jim, seorang wanita paruh baya muncul. Renji langsung mengenali siapa wanita itu.
MAMA ARSYA
Mama Arsya memeluk Renji dengan erat. Perasaan benci sebagai Renji membuat Renji tak membalas pelukan itu. Wanita ini adalah wanita yang ia benci selain anaknya.
MAMA ARSYA
Wak Anda dan Pelatih Jim ikut senang melihat interaksi kedua orang itu. Renji memaksakan senyumnya demi sebagai Arsya.
MAMA ARSYA
Renji menatap Mama Arsya. Pelukan hangat tadi ia teringat pelukan ibunya semasa hidup.
MAMA ARSYA
Mama Arsya mengajak Pelatih Jim dan Wak Anda untuk ikut makan bersama-sama. Setelah itu, Pelatih Jim dan Mama Arsya izin untuk berbicara berdua di luar. Sebab penasaran, diam-diam Renji mengikuti mereka yang berdiri di depan halaman penginapan. Renji bersembunyi di balik dinding tak jauh dari mereka berdiri.
MAMA ARSYA
Pelatih Jim tertawa dan menolak dengan halus.
MAMA ARSYA
PELATIH JIM
MAMA ARSYA
Mendengar percakapan itu, Renji tersulut emosi. Ingin sekali ia mendatangi Mama Arsya. Namun, ia berusaha menenangkan diri. Ia semakin membenci Arsya. Renji segera kembali ke kamar.