Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Switch on 48 Days
Suka
Favorit
Bagikan
10. Looking for The Answer

INT. KOLAM RENANG — DAY

Bunyi kecipak kulit yang menampar permukaan air terdengar nyaring di kolam renang. Kolam renang hanya terdapat tiga sampai lima orang, karena hari biasa. Renji dalam tubuh Arsya memenangkan latihan tanding. Namun wajah dan sikapnya tetap datar seperti biasanya. Ia memanjat tangga kolam diikuti Arsya yang berada di dalam tubuh Renji di belakangnya.

ARSYA

Keren juga ya Lo. (Suaranya nyaring sambil tersenyum ke arah Renji)

RENJI

Jelas. (tetap berjalan ke arah ruang mandi tidak terlalu perduli Arsya)


INT. RUANG BILAS — DAY

Scene memperlihatkan shower menyala dengan suara air dari shower tersebut. Renji mengambil sampo dan membersihkan rambutnya dengan sampo tersebut. Arsya terus mengikuti dan sesekali menggigit bibir bawahnya, menunggu timing yang tepat. Renji mengambil peralatan mandinya dan mengambil handuknya yang menggantung di tembok lalu meletakkan handuknya menggantung di bahunya. Ia memasuki kamar ganti yang bersekat-sekat, Arsya melakukan hal yang sama. Setelah selesai Renji keluar dengan handuk yang tetap berada di bahu. ia mendahului Arsya untuk keluar dari ruang bilas,namun ketika Renji akan melangkahkan tetehinya, tangan Arsya mengambil handuk Renji, menahan Renji agar tidak keluar.

Renji sedikit kaget, ia membalikkan badannya lalu menatap Arsya, menaikan satu alisnya, bingung. Renji mengadahkan telapak tangannya, meminta handuknya.

ARSYA

Hehe, sorry.

RENJI

Santai aja, siniin handuk gue.

ARSYA

(Mengeratkan genggaman pada handuk Renji) Kalau gue minta maaf atas kesalahan gue di masa lalu, apa Lo tetep enggak maafin gue.

RENJI

Enggak. (Renji meraih handuknya namun tetap ditahan oleh Arsya)

ARSYA

Gue harus ngapain supaya Lo bisa maafin gue? Lagian itu udah kejadian lama, Ren. Lo maafin gue dan enggak maafin gue juga gak ada yang bakalan berubah. (Volume suaranya agak meninggi dengan tatapan serius ke arah Renji)

RENJI

(Mengeraskan rahangnya) Apa gue harus ngemaafin orang yang bahagia setelah ngelakuin kecurangannya? Sedangkan gue sendiri menderita gara-gara kelakuan Lo! (Mata melebar, menatap benci Arsya, deruan nafas terdengar karena menahan emosi)

ARSYA

Tapi udah gue gue sama sekali gak tahu ibu gue ngelakuin itu! (Meninggikan suaranya)

RENJI

(Mendelikan matanya, merebut paksa handuk miliknya) Makanya Lo jangan ngerengek minta juara ke ibu Lo. (Membalikkan badannya, berjalan ke arah pintu ruang bilas)

ARSYA

(Berjalan mendahului Renji, membalikkan badan berhadapan dengan Renji, merentangan tangan menghalangi Renji keluar dari kamar bilas) Gue bakalan menangin kompetisi ini, pake badan Lo.

RENJI

Maksud lo? (Menaikan satu alisnya)

ARSYA

(Menarik nafas lalu menghembuskan nafas dan menatap lekat Renji) Terserah Lo mau maafin gue atau enggak. Gue bakal bikin Lo jadi atlit, sesuai cita-cita Lo.

RENJI

Oke. (Melebarkan matanya, menaikan salah satu sudut bibirnya, tersenyum licik, terkekeh mengejek)

ARSYA

Yang terpenting sekarang, bantu gue cari cara buat balik ke tubuh kita masing-masing.

BACKSOUND SUARA MENEGANGKAN

RENJI

Mulai besok setelah latihan, kita ketemu di sini dan cari tahu soal itu.

ARSYA

(Menghela nafas lalu tersenyum, menepuk-nepuk bahu Renji) sampai ketemu besok, Renji. (Membalikkan badan, membuka pintu ruang bilas, mendahului Renji keluar


EXT. HALAMAN BANGUNAN KOLAM RENANG — DAY

Kartini berdiri di dekat bangku halaman kolam renang berjarak 8m dari pintu kolam renang. bangku tersebut berdekatan dengan meja bundar dan berpayung. Kartini melambaikan tangan ke arah Arsya yang keluar dari bangunan kolam renang. Arsya yang berada di tubuh renji itu berjalan mendekat ke Kartini.

ARSYA

Beneran kesini ternyata.

KARTINI

lah emang enggak boleh ketemu adek sendiri?

ARSYA

Alasam. Bilang aja mau ketemu Arsya. (tersenyum kecil)

KARTINI

Dih...Dia kemana? Jadi ributnya?

ARSYA

Tuh.

Arsya menunjuk dengan menggunakan lirikan kepala, menunjuk seseorang yang berjalan beberapa meter dari mereka ke arah jalan raya.

ARSYA (CONT'D)

SYAAA!

Arsya berteriak ke arah Renji yang berada di tubuh Arsya. Renji yang berada di tubuh Arsya melirik ke arah suara Arsya. Ia memicingkan matanya melihat seseorang yang berada di samping Arsya. Sudut bibir Kartini naik, pipinya terlihat sedikit memerah dan menatap Renji dari arah kejauhan. Renji ikut tersenyum melihat tetehnya yang terlihat sehat. Renji berjalan dengan cepat ke arah Kartini.

RENJI

Gimana kabarnya, teteh? Sehat?

Renji tersenyum dibalas Kartini ikut tersenyum.

KARTINI

sehat?

Renji menangguk lalu terkekeh.

RENJI

Sehat teteh.

KARTINI

Bagus deh.

Kartini melirik ke arah gelang yang dipakai tubuh Arsya, tersenyum malu. Renji dan Arsya bertatapan, bingung dengan tingkah Kartini. Suasana menjadi hening, hanya ada suara klakson bus diantara mereka. Arsya melirik ke arah kantong yang dibawa Kartini. Arsya merebut kantong itu dari Kartini. Kartini terlonjak kaget karena tiba-tiba kantong yang dibawanya di rebut.

ARSYA

Wih, bawa apa nih?

Arsya menaikan kantong tersebut sampai berada di hadapan wajahnya). Kartini mengerungkan alis

KARTINI

Ish

KARTINI (CONT'D)

Teteh bikin bekal buatmu. Sya, ayo sini makan bareng.

Kartini duduk di bangku tersebut

Renji mengangguk. Arsya ikut duduk di hadapan Kartini lalu meletakkan kantong itu pada meja. Renji duduk di antara mereka. Arsya membuka kantong tersebut dan mengeluarkan makanannya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar