Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
55. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – JALANAN GANG – MALAM
Cast. Tia Emina
SFX : Suara napas terengah-engah karena berlari.
Mina dengan kondisi kaki yang tidak baik-baik saja karena terkilir, sekarang berlari ke arah rumahnya.
56. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU – MALAM
Cast. Aldino, Titiek, Basrizal, Tia Emina.
Pak Basrizal, Titiek dan Aldino terlihat mengelilingi meja berkaki pendek di ruang tamu. Selain Aldino, Pak Basrizal dan Titiek masih belum makan.
ALDINO
Bu, aku boleh tambah tahunya?
TITIEK
(Mengambil sepotong tahu goreng dan meletakkannya di piring Dino)
Boleh sayang.
ALDINO
Ibu sama Bapak gak makan?
BASRIZAL
Bapak makannya pas kakak kamu sudah pulang saja.
TITIEK
Tapi kok anak-anak masih belum balik ya? Ibu jadi tambah cemas Pak.
BASRIZAL
Mungkin sebentar lagi mereka pulang. Kalau gak, biar Bapak susulin sebentar.
SFX : Suara pintu rumah dibuka tiba-tiba.
Mina masuk ke rumah dengan napas terengah-engah.
TITIEK
Min? Kenapa kamu Nak? Kakak-kakakmu mana?
TIA EMINA
(Napas terengah-engah)
I-itu Bu! Kak Delon, dia—
Mina jatuh terduduk di dekat pintu. Pak Basrizal dan istrinya kaget dibuatnya.
Keduanya langsung menghampiri Mina.
BASRIZAL
(Memegang bahu Mina)
Ada apa Nak?!
TIA EMINA
Kak Delon, dia, dia sama wanita yang ke sini itu—
CUT TO :
57. EXT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – DEPAN GERBANG – MALAM
Cast. Alkatiri, Roy Ardiansyah.
Di seberang jalan, di atas pohon depan gerbang kediaman pak Zulfa, Alkatiri seakan sedang mengintai suasana. Di punggungnya, ada tas sandang hitam yang selalu ia bawa-bawa.
ROY ARDIANSYAH (OS)
Untung saja kita kembar. Tapi aku tetap susah mencarimu ke sana kemari.
ALKATIRI
(Kaget dan menoleh)
Kau.
ROY ARDIANSYAH
(Berdiri tepat di bawah pohon dan mendongak)
Apa yang kamu lakukan di sini?
ALKATIRI
Bukan urusanmu.
ROY ARDIANSYAH
(Terdiam beberapa detik)
Kamu berubah sejak kak Riy masuk penjara. Jangan pikir aku tak tahu kalau ada yang kamu sembunyikan.
ALKATIRI
Bukan urusanmu. Anak polos sepertimu lebih baik pulang dan ajari Dino belajar.
ROY ARDIANSYAH
Tebakan kak Riy benar. Kamu pasti merencanakan sesuatu pada orang itukan?
ALKATIRI
(Tak menjawab, mata fokus ke depan)
ROY ARDIANSYAH
Walaupun Kak Riy tidak bersalah, tindakan cerobohmu bisa membuat keluarga kita tambah kena masalah.
ALKATIRI
Sudah selesai? Sekarang pulanglah.
ROY ARDIANSYAH
Al!
ALKATIRI
Diam bodoh! Kau ingin membuatku ketahuan?!
ROY ARDIANSYAH
Jangan bertindak gegabah. Kak Riy tidak ingin kamu terjerumus ke dalam hal yang sama. Ayah dan ibu pasti sedang menunggu kita di rumah.
ALKATIRI
(Sejenak, menatap jengkel Roy)
Sialan!
Alkatiri langsung melompat ke bawah membuat Roy kaget akan ulahnya.
ALKATIRI (CONT’D)
Aku membencimu yang cerewet itu.
Ia pun meninggalkan Roy dan berjalan duluan.
58. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU - RUANG TAMU - MALAM
Cast. Basrizal, Titiek, Tia Emina, Delon, Aldino.
Mina menatap gugup Delon yang tiba-tiba datang ke rumahnya. Bahkan gorengan yang dibawa Delon, dibiarkan begitu saja di atas karpet.
TITIEK
Kenapa?! Kenapa kamu setega itu?!
DELON
(Menatap sedih)
Aku tidak menyangka semua akan jadi seperti ini. Ini, benar-benar sebuah kesalah pahaman.
TITIEK
Apa kamu tahu apa yang dialami Riyadh? Wajahnya babak belur di sana! Padahal dia tidak salah apa-apa!
DELON
Aku tahu aku sudah salah Bu. Karena itu, aku akan bertanggung jawab dan mengakui semuanya di kantor polisi besok. Aku, benar-benar minta maaf.
Delon pun bersujud di hadapan mereka.
BASRIZAL
Setidaknya kamu sudah mengakui kesalahanmu. Itu sudah lebih dari cukup. Jadi angkat kepalamu Delon. Bapak sudah memaafkanmu.
TITIEK
Pak!
BASRIZAL
Sudah cukup. Bagaimanapun ini cuma salah paham. Terlepas dari apa yang menimpa Riyadh, dia pasti akan memaafkan Delon, karena bagaimanapun kalian berteman.
TITIEK
(Menggigit bibir bawah)
DELON
(Menghampiri Titiek dan memegang tangannya)
Aku tahu, sulit bagi Ibu untuk memaafkanku. Tapi, aku benar-benar minta maaf karena sudah menyakitimu dan juga Riyadh. Karena bagaimanapun, kalian sudah seperti keluarga bagiku.
Delon menundukkan kepala dan wajahnya menyentuh punggung tangan Titiek yang dipegangnya.
DELON (CONT’D)
Maafkan aku.
TITIEK
(Terisak-isak)
Perlahan, wanita itu melepas pegangan Delon di tangannya lalu memeluk pria di depannya.
TITIEK (CONT’D)
Bagaimana mungkin aku bisa membencimu? Kau sudah kuanggap seperti anakku.
DELON
(Membalas pelukan)
Terima kasih Bu.
FADE OUT
59. EXT. JALANAN – MALAM
Cast. Roy Ardiansyah, Alkatiri.
Di perjalanan, kedua anak kembar itu berjalan beriringan di trotoar.
ROY ARDIANSYAH
Sebelum pulang, ayo kita beli martabak dulu.
ALKATIRI
Martabak?
ROY ARDIANSYAH
Ibu terlihat murung. Kuharap, dengan membeli makanan kesukaannya, setidaknya ibu bisa ceria lagi.
ALKATIRI
Tapi di tempat kesukaan ibu itu antrinya lama.
ROY ARDIANSYAH
Untuk ibu apa salahnya?
ALKATIRI
(Menghela napas pelan lalu mengelus kepala Roy)
Anak pintar.
ROY ARDIANSYAH
(Melirik jengkel Alkatiri)
60. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU – MALAM
Cast. Basrizal, Titiek, Delon, Tia Emina, Aldino.
Suasana rumah tak lagi terasa berat. Keluarga Pak Basrizal dan Delon pun sudah selesai makan bersama.
ALDINO
Kak! Gorengannya enak! Kapan-kapan bawain lagi ya.
TIA EMINA
Din!
DELON
Iya. Nanti pasti kakak bawain lagi.
BASRIZAL
Jangan didengarkan. Nanti kalau kamu turuti, bisa-bisa Dino keterusan mintanya.
DELON
Gak apa-apa Pak. Aku senang jika makanan yang kubawa disukai dan dimakan sampai habis.
TIA EMINA
(Menatap Aldino)
Tapi gara-gara kamu kak Al sama kak Roy gak dapat bagiankan.
ALDINO
Salah sendiri karena gak di rumah.
Lainnya pun tertawa mendengar jawaban Dino.
CU : Wajah Delon yang tersenyum tipis.
TITIEK
Um, tapi kok ibu merasa mengantuk ya? Padahal baru siap makan.
BASRIZAL
Bapak juga.
DELON
Kalau begitu aku balik dulu.
BASRIZAL
Gak tunggu Roy sama Al dulu?
DELON
Gak usah Pak. Titip salam aja sama mereka.
TITIEK
Nak, ibu ....
DELON
(Tersenyum)
Semua akan baik-baik saja. Aku, benar-benar berterima kasih karena kalian sudah memaafkanku.
Titiek pun memeluk Delon, sebelum laki-laki itu benar-benar pergi dari hadapan mereka.
61. EXT. RUMAH BASRIZAL – TERAS – MALAM
Cast. Delon
Delon, berjalan santai menuruni teras. Baru berjarak dua langkah, dia menoleh secara perlahan. Ditatap lekatnya pintu masuk rumah itu.
CU : Wajah tenang Delon.
SFX : Musik sedih mulai berbunyi.
DELON
(Perlahan, menggigit bibir bawah dan menunduk)
CU : Delon mengangkat wajahnya dengan ekspresi sedih.
DELON (CONT’D)
(Bergumam sambil berbalik perlahan)
Maafkan aku.
FADE OUT
FADE IN : #Scene 62