Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
34. INT/EXT. RUMAH BASRIZAL – TERAS – MALAM
Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie, Titiek, Pak Basrizal.
Di teras rumah Pak Basrizal, tampak perdebatan antara Pak Zulfa dan kedua orang tua Riyadh.
ZULFA MAHENDRA
(Membentak)
Panggil keparat itu kemari!
TITIEK
(Panik)
Tenang dulu! Anda siapa? Teriak-teriak tak jelas di rumah kami.
ZULFA MAHENDRA
Kau tak tahu siapa aku?! Suruh Riyadh menemuiku agar kalian tahu siapa aku!
ERIKA STEVANIE
(Menyentuh bahu dan lengan kiri pak Zulfa)
Pa, tenang dulu Pa!
ZULFA MAHENDRA
(Menatap tajam Erika)
Tenang? Lebih baik kau tutup mulutmu itu!
CU : Pak Zulfa mendorong Erika sehingga gadis itu terjatuh.
TITIEK
(Menatap kaget Erika)
Apa yang anda lakukan?!
ZULFA MAHENDRA
Diam kau!
BASRIZAL
Kenapa anda membentak istri saya?!
ZULFA MAHENDRA
(Menatap sinis)
Orang miskin seperti kalian mau berlagak di depanku?!
CUT TO :
35. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU
Cast. Riyadh Mahesa – Tia Emina
CU : Tatapan Mina menyadari kehadiran Riyadh.
TIA EMINA
Kak Riy!
RIYADH MAHESA
(Menatap kaget Mina dan berlari ke arah pintu)
36. INT/EXT. RUMAH BASRIZAL – TERAS – MALAM
Cast. Zulfa Mahendra, Riyadh Mahesa, Titiek.
Riyadh pun muncul dan berdiri dekat ibunya di pintu masuk.
ZULFA MAHENDRA
(Geram)
Kau!
RIYADH MAHESA
Pak—
ZULFA MAHENDRA
(Menarik kerah baju Riyadh)
Beraninya kau melakukan itu pada putriku!
CU : Tangan Pak Zulfa yang melayangkan pukulan ke pipi Riyadh.
SFX : Suara pukulan ke pipi.
TITIEK (OS)
(Berteriak)
Riy!
37. EXT. RUMAH BASRIZAL – DEPAN RUMAH – MALAM
Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie, Riyadh Mahesa, Alkatiri, Roy Ardiansyah, Titiek, Tia Emina, Basrizal, Warga, Polisi.
Riyadh yang dipukul pak Zulfa pun hampir jatuh terduduk ke tanah.
ROY ARDIANSYAH
Kak Riy!
SFX : Hiruk-pikuk suara warga.
ALKATIRI
(Mencengkeram lengan Pak Zulfa)
Woi! Apa-apaan sih!
ERIKA STEVANIE
Pa!
BASRIZAL
Riy!
TIA EMINA
(Berlari ke arah Riyadh)
Kak Riy! Kakak baik-baik saja?!
TITIEK
(Memegang bahu dan pipi Riyadh sambil beruraian air mata)
Riy! Kamu baik-baik saja Nak?!
CU : Riyadh memegang pipinya dengan ekspresi kaget karena dipukul.
ALKATIRI
Memangnya Kakak saya salah apa sampai anda memukulnya?!
ZULFA MAHENDRA
(Menatap tajam Alkatiri dan menyentak lengannya yang dicengkeram)
Salah apa?! Keparat itu sudah berani melecehkan putriku!
Pak Zulfa menunjuk wajah Riyadh dengan ekspresi penuh kebencian.
RIYADH MAHESA
(Kaget)
Melecehkan? Apa maksud anda?
CU : Wajah gugup Erika.
ZULFA MAHENDRA
Kau masih pura-pura tidak tahu?! Beraninya sampah sepertimu memperkosa putriku!
TITIEK dan ALKATIRI
(Bersamaan)
Apa!
BASRIZAL
Itu tidak mungkin! Anak saya tidak mungkin melakukan itu!
ZULFA MAHENDRA
(Emosi)
Tidak mungkin? Tapi itulah kenyataannya! Keparat ini sudah menmperkosa putriku dan bahkan mengancamnya!
CU : Wajah kaget Riyadh menatap pak Zulfa karena tak percaya pada apa yang ia dengar.
ROY ARDIANSYAH
Kak Riy tidak mungkin melakukan hal itu.
ERIKA STEVANIE
(Melirik Riyadh dengan gemetaran)
RIYADH MAHESA
(Menatap Erika dengan pandangan tak percaya)
CU : Erika membuang muka begitu tatapannya dengan Riyadh beradu.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Menatap lekat pak Zulfa)
Saya bersumpah, saya tidak pernah melakukan itu Pak. Saya bahkan tak berani melirik putri anda. Bagaimana bisa tuduhan itu diberikan pada saya?
ZULFA MAHENDRA
(Meledek)
Bersumpah? Apa kau pikir aku akan percaya pada ucapan orang miskin sepertimu? Kau memang tak berani melirik putriku! Tapi kau berani memperkosanya! Dasar anak binatang!
ALKATIRI
(Emosi)
Woi! Jaga bicara anda! Anda pikir anak anda cantik?! Dia bahkan bukan tipe kakak saya, bagaimana mungkin kakak saya mau memperkosanya? Ngaca dong!
ZULFA MAHENDRA
Apa katamu!!
ROY ARDIANSYAH (OS)
Al!
ALKATIRI
Masih kurang jelas? Anak anda itu jelek! Jadi gak mungkin Kakak saya sudi menyentuhnya!
ZULFA MAHENDRA
(Hendak menampar Alkatiri)
Dasar anak kurang ajar!
BASRIZAL
Al!
Seketika Riyadh langsung melindungi Alkatiri dengan berdiri di hadapannya. Pak Zulfa pun menampar Riyadh tanpa ragu.
TITIEK
Riy!
TIA EMINA dan ALKATIRI
(Bersamaan)
Kak Riy.
Riyadh memegang pipinya yang ditampar.
RIYADH MAHESA
(Menatap tajam Pak Zulfa)
Anda bisa memukul saya! Tapi jangan sakiti keluarga saya!
ZULFA MAHENDRA
(Kesal)
Hoo! Kau mau berlagak di hadapanku? Kau pikir supir rendahan sepertimu pantas berbicara seperti itu di depanku? Seharusnya kau sadar! Kau dan keluargamu cuma gelandangan, jadi jangan sombong!
ALKATIRI
(Memegang lengan Riyadh dari belakang)
Apa kau bilang!
RIYADH MAHESA
(Kaget dan melirik Alkatiri)
Sudah Al! Henti—
WARGA
(Memotong ucapan Riyadh)
Polisi! Ada polisi! Polisi datang!
Orang-orang yang terlibat keributan terdiam karena mendengar teriakan warga. Akan tetapi, ekspresi Alkatiri masih kesal karena tak terima kakaknya direndahkan.
BASRIZAL
(Menatap tak percaya ke arah sumber teriakan)
Polisi?
SFX : Musik keras seakan memburu waktu, berkumandang.
Polisi sebanyak tiga orang datang ke sana.
ZULFA MAHENDRA
Baguslah! Kalian datang tepat waktu.
CU : Wajah kaget dan tak percaya anggota keluarga Basrizal secara bergantian, lalu wajah Aldino yang tertidur di kamar.
TIA EMINA
(Menatap polisi yang mendekat)
Kenapa ada polisi di sini?
ZULFA MAHENDRA
(Menunjuk Riyadh)
Dia pelakunya! Tangkap dia!
CU : Wajah Titiek yang menangis menatap kaget Pak Zulfa.
TITIEK
(Menahan tangan polisi yang akan menyentuh Riyadh)
Jangan tangkap anak saya! Ini salah paham! Anak saya tidak salah! Jangan!!
Mina, Alkatiri dan Roy ikut menahan polisi yang hendak menyentuh Riyadh. Akan tetapi, salah satu polisi tak sengaja mendorong Mina.
BASRIZAL
(Marah)
Apa yang kalian lakukan?!
Pak Basrizal mendorong polisi yang tak sengaja menyerang Mina. Kejadian yang berlangsung cepat dan dramatis itu membuat Riyadh tak bersuara kecuali menatap Erika yang gugup dan tak memandangnya. Salah satu polisi berhasil menyentuh lengan Riyadh, Titiek pun kaget lalu berlari ke arah pak Zulfa dan memegang kakinya.
TITIEK
(Mendongak sambil beruraian air mata)
Tolong jangan lakukan ini! Saya mohon! Anak saya tidak salah apa-apa!
ZULFA MAHENDRA
(Jengkel)
Lepaskan!
CU : Pak Zulfa menyentak kakinya yang dipegang Titiek sehingga menendang lengan wanita itu.
Istri pak Basrizal itu terjatuh ke samping.
CU : Wajah Roy, Alkatiri dan Riyadh yang melihat langsung kejadian itu menatap kaget dengan mulut sedikit terbuka.
ALKATIRI dan ROY ARDIANSYAH
(Teriak bersamaan)
Ibu!!!
Alkatiri dan Roy segera melepas tangan dari polisi dan menghampiri ibunya yang menangis meringkuk di posisinya. Pak Basrizal dan Mina menatap tak percaya pada apa yang menimpa keluarga mereka. Sementara lengan Riyadh sudah ditarik polisi untuk segera pergi dari sana.
SFX : Suara musik terhenti.
RIYADH MAHESA
(Tiba-tiba meneteskan air mata)
Ibu.
CU : Wajah geram dan marah Alkatiri.
SFX : Musik keras bercampur irama debaran jantung.
ALKATIRI
(Bangkit dan menatap tajam pak Zulfa)
Dasar brengsek!!
CU : Wajah kaget Roy, Mina dan Pas Basrizal.
Tiba-tiba Alkatiri hendak mengangkat tangannya untuk menyerang pak Zulfa.
ROY ARDIANSYAH dan BASRIZAL
(Teriak bersamaan)
Al!!!
SFX : Suara musik yang mengiringi mulai memudar.
Spontan Riyadh melepaskan pegangan polisi darinya. Ia berlari ke arah Alkatiri dan memeluknya dari samping secara keras sehingga keduanya terjatuh. Serangan Alkatiri pun gagal olehnya.
ALKATIRI
(Kaget dan berteriak)
Sialan! Lepaskan ak—
CU : Wajah kaget Alkatiri dengan mulut sedikit terbuka karena tak melanjutkan kata-kata.
ALKATIRI (CONT’D)
Kak Riy?
Riyadh yang menatap sendu memeluknya. Hendak menggumamkan sesuatu di dekat telinga.
SFX : Musik sedih bercampur irama piano mulai mengalun.
RIYADH MAHESA
(Mengelus kepala Alkatiri)
Semua akan baik-baik saja. Percayalah.
ALKATIRI
(Terdiam. Perlahan membalas pelukan Riyadh dan mulai terisak-isak)
Kak Riy.
Semuanya sama-sama terdiam di posisinya dengan ekspresi yang mewakilkan perasaannya. Polisi yang mendekati Riyadh meraih lengannya sehingga tangannya yang memeluk Alkatiri terlepas.
TITIEK
(Menatap Riyadh dengan beruraian air mata)
Riy.
RIYADH MAHESA
(Tersenyum menatap ibunya)
Semua akan baik-baik saja.
Riyadh pun berdiri dari posisinya dengan lengan masih dipegang polisi. Dirinya lalu menatap Erika selanjutnya pak Zulfa.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
Saya tidak bersalah. Tidak peduli apa pun yang kalian tuduhkan, saya tidak pernah bersalah dan akan selalu begitu.
ZULFA MAHENDRA
Apa kau bilang!
SALAH SATU POLISI
Hentikan! Semua bisa dijelaskan di kantor polisi.
Riyadh pun digiring oleh polisi dari sana. Ketegangan di depan rumah pak Basrizal mulai memudar tapi tidak dengan hiruk-pikuk warga yang menontonnya.
Pak Zulfa yang masih kesal dengan Riyadh dan keluarganya, memamerkan pandangan lega karena pemuda itu akhirnya ditangkap. Sementara Erika, masih terdiam di posisinya dengan ekspresi campur aduk.
Pak Zulfa pun meninggalkan tempat itu sambil diikuti Erika.
Sedangkan keluarga pak Basrizal, masih terdiam di posisinya masing-masing. Roy memegang bahu Titiek dan menjadi sandaran ibunya yang menangis dan terduduk di atas tanah. Alkatiri yang masih di posisi sejak Riyadh memeluk dan meninggalkannya, akhirnya menggenggam erat tanah yang tersentuh tangannya dan meninggalkan jejak di permukaannya.
38. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI DUA –KAMAR RIYADH – MALAM
Cast. Aldino
CU : Lantai kamar Riyadh, naik ke ranjang, selimut yang menyelimuti Dino, lalu wajah tidurnya selama beberapa detik.
FADE OUT
FADE IN : #Scene 39