Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
46. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU - RUANG TAMU – SORE
Cast. Titiek, Tia Emina, Alkatiri.
SFX : Suara pintu rumah yang dibuka.
TITIEK (OS)
Al? Baru pulang? Habis dari mana Nak?
Terlihat Alkatiri memasuki rumah dengan ekspresi tak biasa. Dirinya hanya menatap lekat adik dan ibunya.
TITIEK (CONT’D)
Al?
ALKATIRI
Maaf Bu. Aku mau ke kamar dulu.
Lalu pergi meninggalkan mereka.
TIA EMINA
(Menatap punggung kakaknya yang mulai memudar dari pandangan)
Kak Al?
FADE OUT
47. INT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – LANTAI SATU - RUANG MAKAN –PAGI
Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie.
Di ruang makan yang hanya ada Erika, terhampar makanan untuk sarapan pagi keluarganya. Dirinya hanya diam menatap ke depan, seperti ada yang sedang dipikirkan.
CU : Langkah kaki pak Zulfa ke ruang makan.
Tiba-tiba, Pak Zulfa melempar sebuah bungkusan ke arah Erika.
ERIKA STEVANIE
(Kaget)
Ah!
Bungkusan itu jatuh ke lantai di dekat kaki Erika.
ZULFA MAHENDRA
Makan itu!
ERIKA STEVANIE
A-apa ini?
ZULFA MAHENDRA
Obat aborsi. Kau hanya perlu memakannya.
ERIKA STEVANIE
(Kaget)
Apa Papa ingin aku menggugurkan kandungan?
Pak Zulfa yang sudah duduk di hadapannya menatap tajam putrinya.
ZULFA MEHENDRA
Kau pikir aku sudi anak haram itu tumbuh besar?
ERIKA STEVANIE
Tapi dia tak berdosa! Bagaimana bisa Papa menyuruhku menggugurkan kandunganku?!
ZULFA MAHENDRA
Kau membantahku? Apa kau ingin membuatku tambah malu?!
CU : Wajah takut Erika.
ERIKA STEVANIE
(Sambil menunduk perlahan)
A-aku cuma tak tega melakukannya.
ZULFA MAHENDRA
(Menekan)
Sekali lagi kau membantahku, kau akan tahu apa akibatnya!
Pak Zulfa pun beranjak pergi meninggalkan putrinya di sana.
Erika yang masih belum mengambil bungkusan obat di kakinya, hanya bisa mengepal erat tangan di atas meja dengan ekspresi kesal.
CUT TO :
48. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU - DAPUR – MALAM
Cast. Titiek, Tia Emina.
SFX : Suara tangisan Titiek saat hendak mengambil piring untuk makan.
TIA EMINA (OS)
Ibu?
CU : Wajah Titiek yang tersentak kaget.
TITIEK
(Sambil menyeka air mata)
Nak? M-maaf, kamu pasti sudah lapar ya.
Titiek terburu-buru mengambil piring dan gelas untuk makan malam keluarganya.
TIA EMINA
(Mendekat dan menyentuh bahu ibunya)
Jangan menangis Bu. Semua pasti akan baik-baik saja.
TITIEK
(Menatap Emina, air matanya kian mengalir deras)
Melihat respons Titiek, Mina langsung memeluk ibunya untuk menenangkannya.
TIA EMINA
(Mulai terisak)
Kak Riy tidak salah, semua pasti akan baik-baik saja Bu. Percayalah.
FADE IN
49. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – JALANAN GANG – MALAM
Cast. Roy Ardiansyah
ESTABLISHING SHOT : Jalanan gang.
SFX : Suara tawa terbahak-bahak dari sebuah rumah.
Roy, terdiam dalam langkahnya sambil menatap rumah yang mengumbar tawa di dalamnya. Begitu keras dan mungkin bisa terdengar ke rumah sekitar sana.
Dirinya menatap rumah itu begitu lama.
CU : Seekor kucing bersuara di dekat kakinya.
Roy tersentak, lalu menatap binatang itu. Perlahan senyum mengembang di bibir, ia pun berjongkok dan mengelus kepala kucing.
ROY ARDIANSYAH
Maaf, tapi sepertinya aku harus pergi.
Dia bangkit dan meninggalkan kucing itu sambil melirik sekeliling.
ESTABLISHING SHOT : Langit malam.
ROY ARDIANSYAH (CONT’D)
(Mendongak ke atas sejenak, lalu beralih menatap ke depan dengan ekpresi lelah)
Al. Kamu ada di mana?
50. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU – MALAM
Cast. Basrizal, Titiek, Tia Emina, Aldino.
Pak Basrizal, istri, serta anak keempat dan kelimanya sedang berkumpul bersama mengitari hamparan makanan sederhana yang terhidang di atas meja.
BASRIZAL
Al dan Roy mana Bu?
TITIEK
(Menatap penuh arti suaminya)
BASRIZAL
Bu?
TIA EMINA
Kak Roy pergi cari Kak Al yang sejak pagi gak pulang.
BASRIZAL
Al? Apa yang terjadi?
TITIEK
(Menunduk, menatap makanan di depan)
Al, dia berubah sejak Riyadh pergi.
Tiba-tiba Mina bangkit dari duduknya.
BASRIZAL
Nak?
TIA EMINA
Aku keluar dulu Pak, Bu!
TITIEK
Keluar?! Kamu mau ke mana?
TIA EMINA
Ada tempat yang mau kudatangi. Mana tahu kak Al ada di sana.
BASRIZAL
Tapi ini sudah malam.
TIA EMINA
Tempatnya dekat kok. Aku cuma sebentar.
Mina langsung membuka pintu dan meninggalkan mereka.
TITIEK
Min! Mina!
Titiek segera berdiri dan menatap kepergian Mina dengan tetap berdiri di pintu masuk.
CUT TO :
51. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – JALANAN GANG – DEPAN BANGUNAN KOSONG - MALAM
Cast. Tia Emina.
SFX : Suara napas terengah-engah.
Mina berjalan terburu-buru sambil mata memandang sekeliling.
TIA EMINA
Kuharap Kakak ada di sana.
Akhirnya, langkah kakinya pun terhenti begitu tiba di depan sebuah bangunan kosong di area yang tak jauh dari rumahnya. Ada lampu yang menerangi bagian luar tempat itu.
TIA EMINA (CONT’D)
Kak Al? Kak? Kakak di sini?
SFX : Suara jangkrik.
TIA EMINA (CONT’D)
(Risih)
Apa dia gak di sini?
Mina pun melirik sekelilingnya.
TIA EMINA (CONT’D)
Kak Al?
Karena tak menemukan kakaknya, Mina akhirnya pergi dari sana dengan raut muka kecewa.
52. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – JALANAN GANG – MALAM
Cast. Delon, Erika Stevanie.
Langkah kaki yang santai, dengan mata lurus ke depan sambil menenteng plastik berisi gorengan serta sebungkus sate, mewakilkan sosok Delon.
ERIKA STEVANIE (OS)
Sayang!
DELON
(Kaget dan melirik ke belakang)
Kau!
CU : Wajah geram Delon.
Delon langsung menghampiri Erika dan menarik kasar lengannya.
ERIKA STEVANIE
(Kaget)
Agh!
Dengan langkah terburu-buru, keduanya tiba di rumah Delon.
53. INT. RUMAH DELON – RUANG TAMU – MALAM
Cast. Delon, Erika Stevanie.
Delon yang menarik lengan Erika memasuki rumah, langsung menyentaknya secara kasar sehingga gadis itu jatuh dengan terduduk ke kursi.
DELON
Kau! Apa kau sadar apa yang kau lakukan?!
ERIKA STEVANIE
(Takut)
A-aku cuma ingin menemuimu.
DELON
Menemuiku?! Bukankah sudah kubilang untuk tidak ke sini lagi?! Kau ingin membuat kita ketahuan?!
ERIKA STEVANIE
(Terisak-isak)
A-aku sudah hati-hati. Gak ada yang tahu. Terlebih lagi, ada hal penting yang ingin kubicarakan.
DELON
Apa?
ERIKA STEVANIE
Papa, menyuruhku untuk menggugurkan anak kita.
DELON
Tunggu, apa dia tahu kalau aku ayahnya?!
ERIKA STEVANIE
(Panik)
Gak! Papa gak tahu. Dia masih mengira Riyadh yang menghamiliku. Tapi aku gak mau, aku mau menikah denganmu. Ayo kita kawin lari Yang! Aku sudah gak sanggup hidup bersamanya.
DELON
(Jengkel)
Kamu pikir itu mudah? Kamu ingin aku mati di tangan ayahmu ya!
ERIKA STEVANIE
Bukan! Bukan begitu. Aku cuma mau kita cepat-cepat menikah.
DELON
Apa kamu gak bisa berhenti membahas itu?! Aku sudah muak mendengarnya!
ERIKA STEVANIE
Yang! Kenapa kamu bicara seper—
SFX : Suara keras seperti ada yang jatuh.
CU : Wajah kaget Erika dan Delon.
Spontan Delon langsung membuka pintu rumahnya.
DELON
Kau!
54. EXT. RUMAH DELON – TERAS – MALAM
Cast. Delon, Erika Stevanie, Tia Emina.
CU : Wajah kaget Mina yang terduduk di tanah.
Terlihat Mina memegang kakinya, dan pot batu besar dengan tanaman kering serta tanah gembur berserakan di dekatnya.
ERIKA STEVANIE
(Pandangan tak percaya)
Kau!
Mina yang tampak ketakutan langsung lari dari sana.
DELON
Mina!
ERIKA STEVANIE
(Panik)
Apa yang harus kita lakukan?!
CU : Wajah Delon memendam emosi.
DELON
Ayo kita pergi.
ERIKA STTEVANIE
Pergi?! Pergi ke mana?
Delon lalu mengangkat pot batu yang jatuh itu. Erika terdiam saat melihat laki-laki itu mengambil plastik yang tersembunyi di tanah dalam pot.
ERIKA STEVANIE (CONT’D)
Bungkusan apa itu?
Delon masuk ke rumah sambil membawa plastik berlumuran tanah.
CUT TO : #Scene 55