Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
22. INT. RUMAH BASRIZAL - LANTAI SATU – RUANG TAMU – MALAM
Cast. Alkatiri, Riyadh Mahesa, Roy Ardiansyah, Basrizal, Tia Emina, Titiek dan Aldino.
CU : Jam usang di dinding menunjukkan pukul 19.49 malam.
Di ruang tamu, tampak semua anggota keluarga Basrizal sedang makan malam tanpa Alkatiri.
ALKATIRI (OS)
(Sambil membuka pintu)
Aku pulang.
CU : Alkatiri terdiam saat baru masuk rumah.
RIYADH MAHESA
Baru pulang Riy?
ALKATIRI
(Mendekat dan duduk di dekat Aldino)
Iya Kak.
TITIEK
(Mengambilkan nasi dan lauk untuk Alkatiri)
Ayo makan dulu.
ALKATIRI
Iya Bu.
Di sela-sela makan Alkatiri, Pak Basrizal dan Roy menatap pemuda itu.
BASRIZAL
Biasanya bengkelmu tutup jam berapa Al? Kamu selalu malam pulangnya.
CU : Alkatiri terdiam. Melirik Pak Basrizal secara perlahan.
ALKATIRI
(Tersenyum)
Biasanya sore sudah tutup. Tapi tadi ngumpul dulu sama teman.
CU : Roy menatap dingin Alkatiri.
TIA EMINA
Oh ya. Kenapa Kak Roy dan Kak Al gak kerja bareng saja? Jadi pulangnya kan bisa sama-sama.
ROY ARDIANSYAH
(Dingin)
Ide yang buruk.
Mereka pun terdiam mendengar ucapan Roy dan meliriknya, kecuali Aldino yang sibuk makan dan fokus ke piringnya.
TITIEK
Roy? Ada apa Nak?
ROY ARDIANSYAH
(Tersenyum tipis ke arah Alkatiri)
Gak ada. Aku cuma bersyukur aja bisa berjualan di pasar.
BASRIZAL
Benar juga. Bosmu juga baik orangnya. Bapak kenal beliau sudah lama.
CU : Raut jengkel Alkatiri menatap Roy.
FADE OUT
23. RUMAH BASRIZAL – LANTAI DUA – KAMAR ROY ARDIANSYAH dan ALKATIRI - MALAM
Cast. Alkatiri, Roy Ardiansyah, Riyadh Mahesa.
SFX : Musik pelan.
ROY ARDIANSYAH (OS)
(Membuka pintu)
Jadi, sampai kapan kau akan berbohong? Bocah Pendusta.
Alkatiri yang sedang menghitung uang di dalam tasnya pun terhenti aktivitasnya.
CU : Wajah jengkel Alkatiri menatapnya.
ALKATIRI
Sampai aku bisa beli rumah yang layak untuk kita keluar dari sini.
ROY ARDIANSYAH
(Tersenyum sinis)
Dengan uang harammu? Kau pikir kami sudi menikmatinya?
ALKATIRI
Ya, jika kau tidak memberi tahu yang lainnya.
ROY ARDIANSYAH
Buang uang itu dan berhentilah.
ALKATIRI
(Mengangkat tas dan membaliknya sehingga uang di dalamnya jatuh berserakan)
ROY ARDIANSYAH
(Menatap kaget)
ALKATIRI
Apa kau lihat? Bahkan jika kau bekerja selama dua tahun, belum tentu bisa mengumpulkan uang segini.
CU : Roy menatap murka.
ALKATIRI (CONT’D)
(Mengambil segenggam uang dan mendekati Roy)
Setidaknya kita bisa menguliahkan Mina dan Dino nantinya.
CU : Tangan Alkatiri yang menggenggam uang di arahkan tepat ke depan wajah Roy.
ROY ARDIANSYAH
Kau gila.
ALKATIRI
Hidup kita akan makmur. Lagi pula, kapan lagi anak lulusan SMA pemukiman kotor seperti kita memegang uang sebanyak ini? Kita bisa keluar dari kontrakan kumuh ini dan hidup di tempat yang lebih layak.
CU : Alkatiri melepaskan uang yang tergenggam di tangan sehingga jatuh berserakan.
ROY ARDIANSYAH
(Menatap tajam Alkatiri)
ALKATIRI
(Tersenyum)
Kita juga tidak perlu mengemis-ngemis ke sana kemari jika ada yang masuk rumah sakit. Bukankah kita harus bersyukur?
ROY ARDIANSYAH
(Murka)
CU : Tangan kanan Roy terkepal erat.
ROY ARDIANSYAH (CONT’D)
Kau!
CU : Pukulan tiba-tiba dilayangkan ke pipi kiri Alkatiri.
SFX : Suara pukulan.
ALKATIRI
(Memegang pipi yang dipukul dan menatap tajam Roy)
Brengsek. Apa yang kau lakukan?!
Alkatiri membalas perlakuan Roy, namun pemuda itu berhasil menghindarinya. Roy pun mencengkeram kerah baju Alkatiri dengan kedua tangannya.
ROY ARDIANSYAH
Seharusnya aku yang tanya! Ap—
SFX : Suara pintu kamar terbuka tiba-tiba.
RIYADH MAHESA
(Nada agak keras)
Apa yang kalian—
CU : Wajah kaget Riyadh menatap kedua adiknya dan uang berserakan di lantai.
Alkatiri dan Roy kaget melihat kedatangan kakaknya. Ekspresi Alkatiri berubah dan menepis kasar tangan Roy sehingga cengkeraman di kerah bajunya terlepas.
TITIEK (OS)
(Sedikit berteriak)
Riy! Ada apa Riy? Kok berisik begitu di atas.
CU : Wajah kaget dan panik Riyadh.
RIYADH MAHESA
(Berteriak)
Gak ada apa-apa Bu! Cuma ada kucing di kamar.
Selesai menjawab, Riyadh segera menutup pintu kamar Alkatiri dan Roy lalu menguncinya.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
Apa-apaan ini? Kenapa ada banyak uang berserakan begini?
Alkatiri dan Roy masih diam tak menjawab. Ekspresi keduanya sangat kecut.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Menekan)
Uang apa ini?
CU : Roy mengangkat wajah menatap Riyadh. Raut mukanya seperti ada beban berat terpendam. Sorot matanya perlahan melirik Alkatiri.
Riyadh yang menyadari arti tatapan Roy menatap tajam Alkatiri yang menunduk.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
Al?
ALKATIRI
(Menggigit bibir bawah)
RIYADH MAHESA
Al!
ALKATIRI
(Mulai mengangkat wajah diiringi senyum kecut)
Itu gajiku.
RIYADH MAHESA
Gaji? Sebanyak ini?
ALKATIRI
(Tatapan tak fokus dan gugup)
RIYADH MAHESA
Apa kamu benar-benar kerja di bengkel?
ALKATIRI
(Menunduk dan merasa bersalah)
RIYADH MAHESA
Al?
ALKATIRI
(Bergumam)
Maafkan aku.
RIYADH MAHESA
(Kaget dan mendekati Alkatiri)
Maaf? Apa maksudmu?
CU : Tangan kanan Riyadh mencengkeram bahu kiri Alkatiri.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Sambil menggoyang bahu Alkatiri yang dicengkeram)
Jangan diam saja! Jawab dengan jelas Al!
ALKATIRI
(Menunduk)
Maafkan aku.
RIYADH MAHESA
(Terdiam, perlahan melepas tangan dari bahu Alkatiri)
ALKATIRI
(Suara bergetar)
Maafkan aku.
RIYADH MAHESA
(Menghela napas pelan)
Jawab saja dengan jujur. Uang apa ini?
ALKATIRI
(Menunduk)
Ju—
(Menggigit bibir bawah dan menatap dengan sedih)
ROY ARDIANSYAH
Jualan narkoba.
RIYADH MAHESA
(Kaget dan melirik Roy)
ROY ARDIANSYAH
Ini bukan salah Al. Ini salahku karena tidak menghentikannya dengan benar.
CU : Riyadh menatap kecewa Roy.
RIYADH MAHESA
Narkoba? Jadi selama ini kamu—
Riyadh mengedarkan pandangan sekilas. Ekspresinya jelas memperlihatkan kalau dirinya tidak baik-baik saja mendengarnya.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Memandang Roy)
Dan selama ini kamu tahu tentang itu?
ROY ARDIANSYAH
(Terdiam dan akhirnya menunduk dengan ekspresi bersalah)
CU : Riyadh melirik kedua adiknya sambil menghela napas kasar yang terasa berat.
RIYADH MAHESA
(Bertanya pada Alkatiri dengan suara amat kecewa)
Kenapa kamu melakukannya?
ALKATIRI
(Tetap diam sambil mengepal tangan yang gugup)
RIYADH MAHESA
Kita memang miskin. Bahkan jika susah mencari pekerjaan, tapi ini bukanlah hal yang benar. Kamu tahu itu kan Al? Apa yang akan dikatakan ayah dan ibu jika mereka tahu? Apa yang akan dirasakan mereka jika terjadi apa-apa padamu?! Apa kamu pernah memikirkan hal itu?!
ALKATIRI
(Bergumam, suara bergetar seakan ingin menangis)
Maafkan aku. Aku sudah salah kak Riy. Aku memang salah, aku benar-benar minta maaf kak Riy. Maafkan aku.
Perlahan, Riyadh merentangkan kedua tangannya dan meraih kepala Alkatiri serta Roy lalu memeluk mereka.
CU : Wajah kaget Alkatiri dan Roy yang dipeluk Riyadh.
RIYADH MAHESA
(Sambil mengusap kepala keduanya dalam rangkulan)
Ini bukan salah siapa-siapa. Ini bukan salah kalian, karena itu jangan menyalahkan diri kalian sendiri.
ROY ARDIANSYAH
(Terisak)
ALKATIRI
(Menggigit bibir bawah dengan mata berkaca-kaca)
Alkatiri menyandarkan wajahnya ke bahu Riyadh lalu memeluk kedua saudaranya.
ALKATIRI (CONT’D)
(Terisak dan bergumam)
M-maafkan aku.
CUT TO : #Scene 24