Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
14. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – JALANAN GANG - SIANG
Cast. Riyadh Mahesa, Delon.
SFX : Music penuh semangat yang aneh.
ESTABLISHING SHOT : Pemukiman Kota Kumuh.
Di sepanjang jalanan gang, Riyadh melirik anak-anak yang bermain di sekitarnya. Pandangannya cukup terganggu saat ada seorang pemuda (23 tahun) meminum minuman keras oplosan sambil duduk di teras rumah. Riyadh tetap berjalan mengabaikan.
RIYADH MAHESA
(Bergumam)
Delon?
SFX : Music penuh semangat yang aneh lenyap seketika.
Tak jauh di depannya, Delon baru saja selesai berpelukan dengan seorang wanita yang wajahnya tak kelihatan. Dandanan wanita itu begitu modis. Ia lalu meninggalkan Delon setelah mendaratkan sentuhan lembut di pipi kanannya.
CU : Ekspresi kaget Delon menyadari kedatangan Riyadh.
Langkah Riyadh sampai di dekat Delon.
DELON
Hai bro. Baru pulang kerja?
RIYADH MAHESA
Begitulah.
DELON
(Merangkulnya)
Masih sanggup angkat berat?
RIYADH MAHESA
(Tersenyum menatapnya)
Keduanya lalu jalan bersama.
DELON
(Melepas rangkulan)
Kenapa menatapku seperti itu? Padahal aku mau menawarkan pekerjaan baru untukmu.
RIYADH MAHESA
Pekerjaan Baru?
DELON
Ya, jadi supir pribadi. Apa kau minat?
RIYADH MAHESA
Aku cuma lulusan SD.
DELON
Yang penting kau bisa bawa mobil.
RIYADH
Aku cuma bisa bawa angkot.
DELON
(Jengkel)
Itu kan mobil bodoh!
RIYADH MAHESA
(Tertawa)
DELON
(Ikut tertawa)
FADE OUT
15. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU – SORE
Cast. Riyadh Mahesa, Titiek, Roy Ardiansyah dan Aldino.
Riyadh sedang menyemir sepatu di depan pintu. Sementara Roy membantu Dino belajar menulis. Tiba-tiba, ibunya datang sambil membawa sepiring gorengan.
TITIEK
(Menaruh di atas meja)
Ini gorengan. Ayo dimakan dulu.
ROY ARDIANSYAH
Ya Bu.
CU : Roy memandang buku yang dicoret-coret Aldino untuk belajar menulis.
TITIEK
Oh ya Roy, ibu baru ingat. Kok Al berangkat kerjanya siang begitu?
ROY ARDIANSYAH
Eh–
RIYADH MAHESA
Iya. Kakak juga lupa tanya. Bukannya katanya kalian kerja bareng.
ROY ARDIANSYAH
(Mulai gugup)
Kayaknya aku gak cocok kerja di bengkel.
TITIEK
(Menatap bingung Roy)
Benar juga. Tapi bengkel, memangnya bukanya siang begitu?
RIYADH MAHESA
Bukannya bengkel bia–
ROY ARDIANSYAH
(Memotong)
Itu karena ini hari pertama. Kata bosnya, Al masuk kerjanya siang saja. Besok baru kerja dari pagi.
RIYADH MAHESA
Begitu?
ROY ARDIANSYAH
Iya.
Roy buru-buru mengambil gorengan di atas meja.
ROY ARDIANSYAH (CONT’D)
Din, makan dulu gorengannya.
CU : Menyodorkan tepat di mulut Aldino. Perlahan adiknya menggigit gorengan dengan mata fokus ke buku yang dicoret-coret.
Riyadh dan ibunya hanya tersenyum melihat tingkah Roy dan Aldino.
CUT TO :
16. EXT. BANGUNAN KOSONG – TERAS – MALAM
Cast. Alkatiri, pelanggan.
SFX : Musik aneh dan gelap.
Alkatiri, sedang berdiri di teras sebuah bangunan kosong area pemukiman kumuh. Dirinya tampak gelisah, terlebih bajunya yang serba hitam membuat sosoknya di tempat gelap itu seperti tak terlihat.
ALKATIRI
(Bergumam)
Sialan! Kapan datangnya sih!
Dirinya lalu melepaskan tas hitam yang di sandang itu. Tak lama kemudian, suara langkah kaki makin terdengar mendekatinya.
PELANGGAN
Ari?
ALKATIRI
Iya. Yang janji ambil barang hitam kan?
PELANGGAN
Iya!
Pelanggan pria (33 tahun) itu menarik tas di punggungnya lalu mengeluarkan uang Rp.60.000.000,00 yang diikat pakai karet gelang.
CU : Ekspresi kaget Alkatiri menatap uang.
SFX : Musik aneh dan gelap mulai memudar.
Alkatiri menerima uang itu, lalu mengeluarkan bungkusan hitam sebesar kepalan tangan di tasnya.
PELANGGAN
(Mengambil bungkusan dari Alkatiri)
Itu uangnya enam puluh juta. Jangan lupa bilang sama Delon siapin yang selanjutnya.
ALKATIRI
(Memasukkan uang ke tas)
Oke.
Mereka berdua lalu jalan terpisah dari sana.
FADE OUT
FADE IN : #Scene 17