Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
SEMU
Suka
Favorit
Bagikan
9. 9. PART KESEMBILAN (#Scene 24 - 28)

24. INT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – LANTAI SATU – KAMAR MANDI – MALAM

Cast. Erika Stevanie

Terlihat Erika sedang terduduk di lantai dalam keadaan muntah-muntah di depan closet duduk.

CU : Mengusap bibir karena habis muntah. Raut wajahnya tidak sehat.

ERIKA STEVANIE

Sial!

FADE OUT

25. INT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – LANTAI SATU - RUANG MAKAN – MALAM

Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie

CU : Jam dinding di ruang makan menunjukkan pukul 20.25 malam.

Tampak di ruang makan yang mewah itu, sajian makanan tertata indah di meja makan. Di depan tiga kursi, ada tiga piring makan dengan makanan masih tersisa di sana. Sementara, Pak Zulfa Mahendra yang duduk sendirian menampilkan ekspresi dingin. Dirinya mengepal erat kedua tangannya di atas meja dengan makanan di piring masih utuh di hadapannya.

SFX : Suara musik mengalir pelan bercampur bunyi langkah kaki Erika yang perlahan mendekat.

CU : Pak Zulfa menatap tajam putrinya.

Langkah kaki Erika terhenti. Dirinya berdiri membisu dengan posisi tak jauh dari ayahnya.

ZULFA MAHENDRA

Kau.

ERIKA STEVANIE

(Gugup)

Pa.

ZULFA MAHENDRA

(Sambil memegang gelas)

Berani-beraninya.

ERIKA STEVANIE

Pa.

ZULFA MAHENDRA

(Marah sambil melempar gelas ke samping Erika)

Berani-beraninya kau mempermalukanku!

SFX : Suara gelas pecah membentur lantai menghentikan aliran musik yang mengalun.

CU : Gelas pecah berserakan tak jauh dari kaki Erika.

Pak Zulfa tiba-tiba berdiri dan mendekati Erika lalu menarik rambutnya.

ERIKA STEVANIE

(Mengerang)

Ampun Pa!

ZULFA MAHENDRA

(Murka dan mendorong kepala Erika)

Apa kau sadar apa yang baru saja kau perbuat?! Beraninya kau mempermalukanku di hadapan Herman dan anaknya!

Pak Zulfa pun menampar pipi kiri Erika dengan sangat keras.

SFX : Suara tamparan.

CU : Erika memegang pipinya yang ditampar sambil berwajah takut.

Ayahnya tiba-tiba mencengkeram lengan Erika.

ZULFA MAHENDRA

Jawab aku! Apa kau hamil?!

ERIKA STEVANIE

(Menatap takut dan gemetaran)

ZULFA MAHENDRA

(Sambil menggoyang kasar lengan Erika dan mendorongnya)

Jawab!

ERIKA STEVANIE

(Gugup)

I-iya.

ZULFA MAHENDRA

(Kembali mengangkat tangan)

Kau!

ERIKA STEVANIE

(Melindungi wajah dengan kedua lengannya dan hampir jatuh terduduk)

Ampun Pa!

ZULFA MAHENDRA

(Tangan yang hendak menampar kembali diturunkan)

Bajingan mana yang sudah menghamilimu?! Jawab!

CU : Wajah kaget Erika.

ZULFA MAHENDRA

(Teriak lantang)

Kubilang jawab!

ERIKA STEVANIE

(Terbata-bata. Suara makin lama makin mengeras)

R-Ri-yadh. Riyadh yang melakukannya. Riyadh yang menghamiliku! Riyadh yang melakukan ini padaku! Dia yang memperkosaku Pa! 

ZULFA MAHENDRA

(Terbungkam dengan ekspresi geram)

ERIKA STEVANIE

(Menangis tersedu-sedu)

Dia yang melakukan ini padaku! Dia mengancamku, akan menyebarkan pada siapa pun kalau aku buka mulut! Dia yang melakukan ini padaku! Dia yang sudah melakukannya Pa! Dia!

ZULFA MAHENDRA

(Mengepal erat tangan)

Brengsek! Beraninya supir keparat itu! Takkan kuampuni dia!

Pak Zulfa pun pergi dari sana dalam keadaan emosi. Sementara Erika yang dalam posisi jongkok, segera mengejar langkah ayahnya walau masih beruraian air mata.

CUT TO :  

26. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI DUA – KAMAR ALKATIRI dan ROY ARDIANSYAH – MALAM

Cast. Riyadh Mahesa, Alkatiri, Roy Ardiansyah. 

Alkatiri dan Roy sama-sama duduk di lantai kamar, sedangkan Riyadh duduk di atas ranjang mereka dalam keadaan saling berhadapan.

RIYADH MAHESA

(Bergumam)

Delon?

ALKATIRI

Ya.

RIYADH MAHESA

(Terdiam sejenak dengan wajah kecewa)

ALKATIRI

Maafkan aku Kak. Roy sudah memperingatkanku. Cuma ....

ROY ARDIANSYAH

(Melirik Alkatiri)

CU : Riyadh menyentuh bahu Alkatiri dengan tangan kirinya.

RIYADH MAHESA

Tak masalah. Untung saja kamu masih belum memakainya. Besok kakak akan mengembalikan uang itu pada Delon.

ALKATIRI

(Tersentak)

Tapi Kak! Ini memang gajiku selama sebulan bekerja. Bukankah tak masalah kalau kita memakainya?! Lagi pula, mulai sekarang aku juga akan berhenti melakukannya.

ROY ARDIANSYAH

Al!

RIYADH MAHESA

(Terdiam sejenak)

Benar. Tapi itu tak menutup kemungkinan kalau ini uang haram Al. Kita tak sesusah itu sampai harus bergantung pada uang ini.

ALKATIRI

Tapi!

RIYADH MAHESA

Ayah dan ibu pasti akan kecewa jika kamu melakukannya. Jangan bunuh kebanggaan mereka padamu Al, hanya karena kamu memiliki banyak uang. Tak ada satu pun yang ingin kamu melakukan itu.

ALKATIRI

(Terdiam dan menunduk)

RIYADH MAHESA

Kamu masih muda. Jalan hidupmu juga masih panjang. Mungkin langkahmu untuk mencapai kesuksesan akan dipenuhi jalan terjal, tapi, jangan sampai kamu melukai hati ayah dan ibu.

CU : Wajah bersalah Alkatiri.

RIYADH MAHESA

(Mengelus lembut kepala Alkatiri)

Terlebih lagi, uang ini milik mereka yang terpuruk ke jalan yang salah. Kita tak bisa memakainya, tidak dengan berbahagia di atas penderitaan mereka.

ROY ARDIANSYAH

(Menyentuh bahu Alkatiri)

Berhentilah bersikap begitu. Kau makin jelek bodoh.

ALKATIRI

(Memukul Roy)

Siapa yang kau bilang jelek? Aku lebih ganteng darimu!

ROY ARDIANSYAH

Dalam mimpimu iya!

CU : Wajah tersenyum Riyadh.

SFX : Musik ceria berkumandang. Suara ocehan Roy dan Alkatiri tak terdengar karena tergantikan suara musik.

CU : Gestur Alkatiri dan Roy berdebat namun suara tak terdengar karena digantikan alunan musik.

FADE OUT

27. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH – PINTU MASUK GANG – JALANAN GANG – MALAM

Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie, Pria asing. 

 

ESTABLISHING SHOT : Pemukiman kota kumuh dan jalanannya.

SFX : Suara jangkrik.

CU : Kucing berjalan santai.

Di pintu masuk gang, sebuah mobil sedan hitam terhenti di seberangnya. Tampak Pak Zulfa keluar dari mobil dengan ekspresi murka. 

SFX : Suara pintu mobil ditutup dengan keras.

ERIKA STEVANIE

(Keluar mobil dalam keadaan panik)

Pa! Pa! Berhenti Pa! Ini sudah malam! Kita bisa melakukannya besok di rumah Pa! Jangan di sini, aku mohon Pa!

CU : Erika menahan lengan pak Zulfa.  

ZULFA MAHENDRA

(Menghentak tangan agar pegangan Erika terlepas)

Besok?! Setelah apa yang dia lakukan padamu?! Apa jangan-jangan kau menyukainya?!

ERIKA STEVANIE

(Kaget)

Bukan begitu Pa! Tapi, jika orang-orang tahu, aku akan malu Pa!

ZULFA MAHENDRA

(Berbalik dan menatap tajam)

Malu? Kau sudah mempermalukanku saat kau mual di depan Herman dan anaknya!

Tiba-tiba, seorang pria asing (60 tahun) keluar dari belokan gang di dekat mereka sambil menenteng plastik yang berisi roti. Pak Zulfa pun melirik masam pada pria itu.

ZULFA MAHENDRA (CONT’D)

Kau! Apa kau tahu di mana rumah Riyadh?

CU : Pria asing menatap pak Zulfa dan Erika sekilas secara bergantian.

PRIA ASING

Riyadh?

ZULFA MAHENDRA

Jangan pura-pura bodoh! Riyadh Mahesa! Di mana rumahnya?!

PRIA ASING

(Kaget karena dibentak)

R-Riyadh? Di sini cuma ada satu Riyadh. S-saya akan mengantar anda ke rumahnya. 

Pria itu pun menuntun pak Zulfa melalui jalanan ke rumah Riyadh secara terburu-buru. Sementara Erika yang berwajah cemas masih mengikuti mereka dari belakang.

28. EXT. RUMAH BASRIZAL – TERAS – MALAM  

Cast. Zulfa Mahendra, Erika Stevanie, Pria asing. 

Mereka pun tiba di depan rumah Riyadh.

PRIA ASING

(Gugup)

I-ini rumahnya Pak.

CU : Pak Zulfa menatap tajam rumah Riyadh.

ZULFA MAHENDRA

(Berteriak sambil menggedor keras pintu rumah)

Riyadh! Keluar kau! Keluar kau keparat!

ERIKA STEVANIE

(Memegang lengan ayahnya)

Pa! Tenang dulu Pa!

ZULFA MAHENDRA

(Menepis kasar tangan Erika)

Diam kau!

CUT TO : #Scene 29

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar