Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
12. EXT. PEMUKIMAN KOTA KUMUH - JALANAN GANG – SORE
Cast. Alkatiri, Roy Ardiansyah, Delon.
ESTABLISHING SHOT : Jalanan gang
Alkatiri dan Roy jalan bersamaan sambil keduanya saling menggerutu.
ROY ARDIANSYAH
Ya ampun. Dari pagi sampai sore, gak ada satu pun yang mau menerima kita.
ALKATIRI
(Melirik jengkel)
Kita? Rasanya dari tadi aku yang melamar kerja, bukan kamu.
ROY ARDIANSYAH
(Ikut menatap jengkel)
ALKATIRI
(Pandangan teralihkan ke samping Roy)
Eh Roy, itu bukannya kak Delon?
ROY ARDIANSYAH
(Menoleh)
Iya benar. Ngapain ya dia? Kok banyak sekali uang ditangannya.
ALKATIRI
(Penasaran)
Kita samperin yuk.
Keduanya berbelok ke gang sepi itu, lalu mendekati Delon yang sedang bersama seseorang.
ALKATIRI
Kak!
DELON
(Kaget dan panik)
Eh, kamu Al. Ada Roy juga, dari mana kalian?
Orang di hadapannya segera pergi dengan tas besar hitam tersandang. Sementara uang banyak di tangan Delon, ia sembunyikan ke belakang punggungnya.
ALKATIRI
Pakai disembunyikan. Kami sudah lihat kok.
DELON
(Tersenyum tipis)
Habis dari mana kalian? Rapi begini.
ALKATIRI
Cari kerja.
DELON
Oh ya? Jadi?
Kedua bersaudara itu sama-sama menatap jengkel Delon karena pertanyaannya.
ALKATIRI
Lupakan kami. Itu duit di belakang Kakak banyak banget. Kakak kerja?
DELON
(Ragu-ragu)
Yaah ... begitulah.
ALKATIRI
Kerja apa? Ajak-ajak dong.
CU : Delon tersenyum canggung beberapa detik.
ROY ARDIANSYAH
Kak?
ALKATIRI
Apa sih? Tinggal bilang aja kok repot. Jangan malu-malu begitu. Kita gak kan bilang siapa-siapa kok. Kakak kayak orang lain aja.
DELON
Yah ... gimana yah. Susah juga sih.
Alkatiri dan Roy masih menunggu jawaban dengan penasaran.
DELON (CONT’D)
Kakak ... jual narkoba.
ROY ARDIANSYAH
(Kaget, tampang melongo)
ALKATIRI
Apa! Narkob—
CU : Mulut Alkatiri ditutup paksa dengan sebelah tangan Delon yang bebas.
DELON
Shhh! Jangan berisik.
ALKATIRI
(Bergumam tak jelas)
Delon pun menarik tangannya yang menutup mulut Alkatiri.
ROY ARDIANSYAH
Narkoba? Kakak tahukan kalau itu berbahaya.
DELON
Mau gimana lagi. Kakak juga gak punya pilihan.
ALKATIRI
(Mengusap-usap mulutnya)
Kalau ketahuan gimana? Kakak bakalan masuk penjara.
DELON
Ya hati-hati dong biar gak ketahuan. Lagian duitnya juga lumayan.
CU : Delon mengeluarkan uang secara perlahan dari tangan tersembunyi di belakang punggung.
Dua bersaudara itu terdiam melihat banyaknya uang terikat karet gelang di tangan Delon.
DELON (CONT’D)
Gimana? Mau ikutan?
ROY ARDIANSYAH
Enggak Kak, kita gak mau. Ayo Al, kita pulang saja.
ALKATIRI
(Menahan lengan Roy yang hendak pergi)
Tunggu Roy!
CU : Alkatiri melirik Roy, lalu tatapan beralih pada Delon.
ALKATIRI (CONT’D)
Kak, aku mau ikutan jualan narkoba.
ROY ARDIANSYAH
(Kaget dan menatap tajam)
Apa-apaan sih kamu Al! Jangan gila! Kalau orang-orang di rumah pada tahu, mereka bakalan kecewa!
ALKATIRI
Mereka gak akan tahu kalau kamu gak bilang!
ROY ARDIANSYAH
(Mencengkeram balik lengan Alkatiri)
Pokoknya gak!
ALKATIRI
Berisik!
Alkatiri menarik lengannya agar terlepas dari cengkeraman Roy.
ALKATIRI (CONT’D)
Kamu gak lupakan kalau kak Riy berhenti sekolah gara-gara kita. Setidaknya dengan duit ini, kita bisa membahagiakan semuanya!
ROY ARDIANSYAH
Itu duit haram Al!
ALKATIRI
Persetan haram halalnya, yang penting duitnya!
ROY ARDIANSYAH
(Kesal)
Cih! Terserahlah!
Roy pun pergi dengan raut kesal meninggalkan Alkatiri dan Delon yang sejak tadi mendengarkan perdebatan mereka.
FADE OUT
13. INT. RUMAH BASRIZAL – LANTAI SATU – RUANG TAMU – MALAM
Cast : Riyadh Mahesa, Roy Ardiansyah, Basrizal, Alkatiri, Titiek, Tia Emina dan Aldino.
SFX : Suara televisi yang menyala.
Tampak di ruang tamu. Seluruh anggota keluarga pak Basrizal makan malam bersama.
RIYADH MAHESA
Roy, kamu kenapa?
ROY ARDIANSYAH
(Agak kaget dan menunjuk diri sendiri)
Aku?
RIYADH MAHESA
Iya. Kamu lamunin apa?
Roy melirik orang-orang di sekelilingnya. Pandangannya terdiam sesaat saat beradu dengan tatapan Alkatiri. Pak Basrizal (55 tahun) pun memasukkan sesendok nasi ke piring Roy.
BASRIZAL
Jangan melamun saja. Itu bapak tambahin nasi. Makan yang banyak biar kamu tambah besar.
CU : Wajah Roy tersenyum melihat bapaknya.
ALDINO
Memangnya kalau banyak makan bisa tambah besar? Kak Al banyak makan, tapi tubuhnya kok tetap begitu.
Lainnya pun tertawa mendengarnya.
ALKATIRI
Aish ... itu karena aku sudah dewasa. Jangan samakan aku denganmu cebol!
TIA EMINA
(Memotong)
Oh ya, bukannya tadi Kakak melamar kerja? Gimana hasilnya?
Semua selain Aldino yang sibuk makan, melirik ke arah Alkatiri.
RIYADH MAHESA
Kamu melamar kerja Al?
ALKATIRI
(Ragu-ragu)
I-itu ....
TIA EMINA
Iya. Kak Al sama kak Roy pergi cari kerja pas Ayah dan kak Riy sudah berangkat.
ALKATIRI
(Melirik jengkel Mina)
TIA EMINA
(Menatap bingung Alkatiri)
BASRIZAL
Kalian berdua kan baru lulus. Lebih baik istirahat saja dulu di rumah. Biar ayah dan kak Riy saja yang kerja.
ALKATIRI
Karena baru lulus makanya harus cari kerja. Aku gak mau di rumah saja.
Roy cuma diam menatap kembarannya.
TITIEK
Terus? Sudah dapat?
CU : Ekspresi kaget Alkatiri dan Roy secara bergantian.
ALKATIRI
Sudah. Iyakan Roy?
ROY ARDIANSYAH
(Terdiam dan menatap masam)
TITIEK
Benarkah? Di mana?
ALKATIRI
Di bengkel. Di kawasan sebelah.
TIA EMINA
Benarkah? Berarti pas gajian aku bisa minta traktir sepatu sekolah dong.
ALKATIRI
(Menyombong)
Bisalah. Jangankan sepatu, semua peralatan sekolahmu akan kubelikan.
ALDINO
Aku juga dong Kak.
ALKATIRI
(Menatap malas)
Kamu juga? Gimana yah?
ALDINO
(Menatap penuh harap)
ALKATIRI
Oke-oke! Kalau aku gajian ya.
ALDINO
(Senang)
Iya!
Lainnya tersenyum melihat interaksi mereka.
SFX : Suara berisik televisi makin memudar.
CU : Wajah dingin Roy menatap Alkatiri.
FADE OUT
FADE IN : #Scene 14