Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
19. EXT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – DEPAN GERBANG – PAGI
Cast. Riyadh Mahesa, Satpam.
ESTABLISHING SHOT : Eksterior rumah Zulfa Mahendra.
Dengan rumah bergaya mediterania, Riyadh terdiam kagum menatap pesona luar kediaman di depannya.
RIYADH MAHESA
(Menghela napas pelan)
Dirinya lalu mendekati pos satpam.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Tersenyum)
Permisi.
SATPAM
(Sedang bermain ponsel dan melirik sekilas)
Ya?
Satpam (35 tahun) itu bangkit dari tempat duduknya di pos, lalu keluar dan mendekati Riyadh.
CU : Mata satpam melirik Riyadh dari atas ke bawah.
SATPAM (CONT’D)
Ada yang bisa dibantu?
RIYADH MAHESA
Itu, apa benar ini rumahnya Pak Zulfa Mahendra?
SATPAM
Iya benar.
RIYADH MAHESA
(Senang)
Apa saya bisa bertemu dengan beliau?
SATPAM
(Tampak ragu dan melirik sekilas ke arah pintu masuk rumah)
Memang ada keperluan apa?
RIYADH MAHESA
Itu, saya ingin melamar kerja sebagai supir pribadi beliau.
SATPAM
Kalau begitu tunggu sebentar. Saya bilang dulu ke dalam.
RIYADH MAHESA
Baik.
Riyadh menunggu di dekat pos sambil menatap kepergian satpam. Sekitar beberapa menit kemudian, satpam itu keluar dari rumah dan mendekatinya.
SATPAM
Silakan masuk ke dalam. Beliau ada di dalam.
RIYADH MAHESA
(Tersenyum dan membungkuk sopan)
Terima kasih banyak Pak.
CUT TO :
20. INT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – LANTAI SATU – RUANG TAMU – PAGI
Cast. Riyadh Mahesa, Zulfa Mahendra.
ESTABLISHING SHOT : Interior ruang tamu.
Riyadh masuk ke dalam rumah sambil melirik kagum sekelilingnya. Langkah dan tatapannya terhenti begitu menyadari ada seorang pria (50 tahun) duduk di kursi tamu.
RIYADH MAHESA
(Gugup dan jalan mendekatinya)
CU : Wajah pak Zulfa menatap tenang Riyadh.
RIYADH MAHESA (CONT’D)
(Membungkuk hormat)
Selamat pagi Pak.
ZULFA MAHENDRA
(Fokus ke wajah Riyadh)
Mm. Duduklah.
RIYADH MAHESA
(Duduk di hadapannya dalam keadaan tegap)
ZULFA MAHENDRA
Melamar kerja jadi supir saya ya. Saya sudah dengar dari Delon. Tapi tak kusangka dia merekomendasikan anak muda sepertimu. Jadi, apa kamu bisa bawa mobil?
RIYADH MAHESA
Bisa Pak.
ZULFA MAHENDRA
(Melirik Riyadh dari atas ke bawah)
Aku tak peduli latar belakangmu. Selama kau bisa kerja dengan benar, kau akan dapat gaji yang setimpal.
RIYADH MAHESA
Baik Pak.
ZULFA MAHENDRA
Sekarang pulanglah. Besok pagi kau sudah bisa mulai bekerja.
RIYADH MAHESA
(Tersenyum senang)
Baik Pak.
Riyadh pun pamit dengan sopan dan segera pergi dari sana sambil terus mengumbar senyum di bibir.
FADE OUT
FADE IN :
21. EXT. RUMAH ZULFA MAHENDRA – HALAMAN - SORE HARI
Cast. Riyadh Mahesa, Zulfa Mahendra, Erika Stevanie.
Sebulan kemudian.
Tampak Riyadh baru keluar dari mobil dengan pakaian rapi dan membukakan pintu untuk bosnya yang masih di dalam mobil.
Erika Stevanie keluar dari rumah dan mendekati mereka.
ZULFA MAHENDRA
Mau ke mana kamu?
ERIKA STEVANIE
Ada janji. Aku pergi dulu Pa.
ZULFA MAHENDRA
Batalkan.
ERIKA STEVANIE
Hah? Kenapa?
ZULFA MAHENDRA
Kamu tidak lupakan kalau malam ini Pak Herman dan Alan akan kemari untuk membahas pertunangan kalian.
ERIKA STEVANIE
(Jengkel)
Tapi aku gak mau tunangan sama dia.
ZULFA MAHENDRA
Jangan membangkang dan kembali ke kamarmu!
ERIKA STEVANIE
Gak! Aku gak mau!
ZULFA MAHENDRA
(Marah sambil tangan kanan terangkat hendak menampar pipinya)
Erika!
ERIKA STEVANIE
(Kaget dan melindungi wajahnya)
ZULFA MAHENDRA
(Menatap tajam. Tangan yang tertahan di udara terkepal dan jatuh ke sisinya)
Kembali ke kamarmu! Atau kau benar-benar akan kutampar jika tetap membangkang!
ERIKA STEVANIE
(Menatap dengan mata berkaca-kaca)
Erika pun berlari dari sana kembali masuk ke dalam rumah. Sementara, Riyadh yang masih berdiri seperti patung menonton pertengkaran ayah dan anak itu cuma diam saja.
ZULFA MAHENDRA
(Melirik Riyadh)
Besok aku tidak ke mana-mana. Kau bisa libur besok.
RIYADH MAHESA
(Membungkuk hormat)
Baik Pak. Terima kasih banyak.
CUT TO : #Scene 22