Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sarang-gemblong-yo (Script)
Suka
Favorit
Bagikan
17. Chapter 17
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. BANGUNAN RUMAH SAKIT - DAY

Terlihat suasana gedung rumah sakit pada siang hari.

CUT TO:

INT. KAMAR RAWAT ENO - DAY

ENO di pembaringannya, duduk menyandar kepalaan bed beralas bantal. ALMA duduk di sisi bed, masih mengenakan seragam sekolah. Di bufet dekat bed ada nampan berisi makan siang dari RUMAH SAKIT.

ENO

Beneran om kamu polisi di POLTABES?

ALMA

Beneran, tapi pangkatnya IPDA, INSPEKTUR DUA, bukan AKBP. Tapi tetep aja bisa jadiin ini kasus kejahatan kalau mau.

ENO

(Tertawa)

Kamu ternyata ada bakat gertak sambal.

ALMA

Biarin. Abisnya aku mangel sampe ubun-ubun!

ENO

Kalau tuduhanmu salah gimana?

ALMA

Nggak mungkin. Mereka tahu namamu. Kejadian itu direncanakan. Dan sekarang ini satu-satunya orang yang pengin kamu celaka cuman EVAN!

ENO

Dia kaya raya, punya banyak mobil, tapi sifatnya ternyata kayak begitu...

ALMA

Iya. Nyesel aku nerima dia jadi pacarku. Dan ninggalin seseorang yang baik...

ENO

(Mendehem penuh arti)

Itu siapa yang baik dan kamu tinggalin itu...?

ALMA

(Tersenyum malu)

Ya orang lah. Masa pohon? Eh, aku suapin ya?

ENO

Nggak usah! Apaan sih pake disuapin? Emangnya aku udah jompo?

ALMA

(Mengambil piring berisi makanan)

Nggak papa. Nggak tiap hari juga. Ayo, hak! Maem!

ENO

(Ragu sebentar)

Yah, karena lagi nggak ada HARIS sama RUMI di sini, oke lah.

ALMA

Nah, gitu dong. Ayo, buka mulutnya!

ALMA menyuapkan sesendok ke mulut ENO.

ALMA (CONT'D)

Lucu ya kadang-kadang. Kita baru tahu mana yang oke dan mana yang enggak setelah ada kejadian jelek terlebih dulu.

ENO

Iya. Kayak aku juga nggak repot kubela-belain bikin gemblong kalau gak ada yang nolak penembakanku...

ALMA

(Tersenyum)

Oh, MAS-nya pernah ditolak toh?

ENO

Iya, MBAK. Sakitnya tuh di sini. OH NO, OH NO, OH NO, NO, NO, NO, NO...!

ALMA

(Tertawa keras; lalu menatap ENO penuh perhatian)

Ini apa? Udah gede kok makannya belepotan!

Ada upo yang nangkring di sisi bibir ENO. ALMA mengambil tisu lalu membersihkan bibir ENO.

ENO

Tuh, kamu juga belepotan!

ALMA

Mana?

ENO maju sedikit bangkit dan menyeka sisi bibir ALMA.

ENO

Ini.

ALMA

(Tertawa)

Halah, memanfaatkan momen biar bisa megang mukaku.

ENO

(Tertawa)

Emang.

Lalu kamera menyorot dengan angle sedemikian rupa sehingga jendela kecil di daun pintu kamar terlihat. Dan di sana ada satu wajah yang melihat ke dalam dengan saksama.

Wajah RUMI.

CUT TO:

INT. DEPAN KAMAR RAWAT ENO - DAY

RUMI mengintip ke dalam kamar lewat jendela kecil di daun pintu. Ia mau masuk, tapi tak jadi.

Lalu kamera memperlihatkan RUMI yang membawa banyak sekali makanan dan bingkisan, untuk ENO.

Wajah RUMI kaku datar tapi tersaput mendung. Ia lalu mundur dari kamar dan duduk di kursi selasar tak jauh dari pintu. Tas-tas ia taruh di sebelahnya.

Ia menunggu, sibuk dengan ponselnya. 

DISSOLVE TO:

EXT. KORIDOR SEKOLAH SMA 25 - DAY

ENO melangkah bergegas sambil membawa setumpuk buku melintasi koridor sekolah pada jam istirahat. Banyak anak lalu-lalang di sekelilingnya. Wajah ENO cerah. Baju seragamnya lebih rapi dan putih, menandakan bahwa uang hadiah lomba sudah ia belikan baju seragam baru.

Sepanjang jalan, banyak yang menyapa.

MURID A(O.S.)

Apa kabar, MISTER GEMBLONG!?

ENO

(Tersenyum dan melambai)

Kabar baik, WAHAI MANUSIA!

Seorang guru pria berpapasan denganannya, bicara cepat sambil jalan bergegas.

GURU PRIA

Jangan lupa besok RABU malam talk show TV LOKAL!

ENO

Siap, PAK!

ENO terus melangkah bergegas.

CUT TO:

INT. PERPUSTAKAAN SMA 25 - DAY

ENO masuk perpustakaan dan menyerahkan buku-buku kepada petugas di meja. 

CUT TO:

INT. PERPUSTAKAAN SMA 25 - CONTINUOUS

ENO membaca sebuah novel tebal di meja perpustakaan. Lalu mendadak ada tangan meletakkan sebatang cokelat ke meja di depannya.

ENO mendongak kaget. Kamera memperlihatkan RUMI, dengan wajah datar tanpa senyum.

RUMI

Good bye...

ENO

Hah? Good bye?

RUMI duduk di sebelah ENO.

RUMI

Iya.

ENO

Kok good bye?

RUMI

Karena aku mau pindah, ke JEMBER.

ENO

Ngapain ke JEMBER?

RUMI

Tinggal di rumah nenekku. Ibunya bapakku. Aku diminta menemani NENEK di sana. Sebenernya udah sejak kenaikan kelas kemarin, tapi aku baru mau sekarang.

ENO

Dan pindahnya hari ini? Sekarang juga?

RUMI

Enggak lah. Habis ujian semester sekarang ini. Mungkin malah langsung besok MINGGU, persis abis ujian selesai.

ENO

Itu serius?

RUMI

Iya, ENO. Kamu baik-baik ya di sini? Jagain ALMA! Jangan sering berantem. 

ENO

Hah? ALMA?

RUMI

Ntar kuusahain malam MINGGU kita masih kumpul. Kutraktir kalian makan steak atau spageti atau sate. Dah, ya? Aku dipanggil rapat majalah sekolah.

RUMI berdiri, meninggalkan meja. ENO masih bengong, menatap bergantian pada RUMI dan cokelat. 

CUT TO:

INT. KAMAR ENO - NIGHT

ENO duduk di kasur, menyandar ke dinding sambil bermain ponsel.

INSERT: Layar ponsel pada aplikasi GALERI, jari ENO menggeser layar pada foto-foto ia dan HARIS, RUMI, RANI, dan ALMA saat membuat gemblong, lalu berhenti pada foto selfienya dan RUMI saat di kafe. BACK TO:

ENO terus menatap ponsel. Jarinya bergerak-gerak pada layar ponsel.

INSERT: Layar ponsel pada aplikasi INSTAGRAM, tampil profil akun INSTAGRAM "rumijisoo". Jari ENO menggeser melihat-lihat deretan foto-foto RUMI di sana. BACK TO:

ENO menatap layar ponsel dengan wajah sendu penuh cinta. Ia menghela napas. 

CUT TO:

INT. RUANG TENGAH RUMAH ENO - DAY

ENO memindahkan adonan gemblong matang dari dandang kukusan ke loyang. Ia kemudian mengambil alu penumbuk. Saat menuju kembali ke meja makan, matanya tertumbuk ke sesuatu.

INSERT: Deretan kemasan bermerek SARANG-GEMBLONG-YO di tepi meja. BACK TO:

ENO termangu memandangi meja, lalu tangannya mengambil salah satu kemasan kosong. Mata menerawang. 

CUT TO:

INT. KAMAR ENO - DAY

ENO mengambil jaket dan memakainya. Ia memencet-mencet ponsel menandakan ia menelepon seseorang.

ENO

Beneran ya RUMI mau pindah ke JEMBER?

ENO melintas keluar kamar.

CUT TO:

INT. DI DALAM WARUNG GEMBLONG GURIH - DAY

HARIS bertelepon dengan ENO, sambil duduk menghadapi piring gorengan dan secangkir kopi. Di latar belakang terlihat RANI sedang meracik gemblong.

HARIS

Iya. Akhirnya dia ngasih tahu kamu juga?

CUT TO:

INT. GARASI RUMAH ENO - DAY

ENO masuk garasi sambil masih bertelepon, mengambil sepeda di garasi.

ENO

Trus pindahnya kapan? Katanya MINGGU, tapi ternyata nggak jadi.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar