Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. SEBUAH KAFE - NIGHT
Kamera CU pada wajah ALMA (16 tahun) yang sangat cantik (bisa cantik dalam konsep wajah fotomodel) dan mulus. ALMA melongo.
ALMA
Apa?
Kamera berpindah, CU pada wajah ENO (16 tahun) yang bertubuh kurus-kerempeng dan berwajah biasa (bukan wajah ala anak modelling!) yang terlihat kikuk sekaligus grogi.
ENO
Yah, engng... Itu tadi. Aku suka sama kamu.
ALMA
(Sedikit menunduk; salting memainkan sendok atau sedotan)
Kok jadi gini, NO...?
ENO
Jadi gini gimana?
ALMA
Kamu... Pakai harus bilang suka. Kan udah asik kita berteman kayak biasanya.
ENO
Tinggal dijawab, ALMA.
ALMA
(Makin salting)
Ya tapi kan...
ENO
Jawab aja iya apa enggak...
ALMA
Tapi, anu...
ENO tegang menunggu. ALMA tak langsung jawab. Kehilangan kata-kata, tapi dari ekspresi wajahnya, kita tahu dia akan menolak ENO.
CUT TO:
MAIN TITLE/CREDIT TITLE
INT. DAPUR RUMAH ENO - MORNING
Scene ini dibuat mirip video tutorial memasak di YOTUBE, yaitu saat ENO memasak nasi goreng dan telur ceplok untuk sarapan. Sepanjang scene bisa digunakan untuk memperlihatkan CREDIT TITLE, lengkap dengan MAIN THEME ORIGINAL SOUNDTRACK.
MONTAGE:
CU pada tangan ENO yang merajang-rajang bawang merah, bawang putih, dan cabai.
CU pada tangan ENO yang menguleg bumbu dengan gerakan mahir. CU pada tangan ENO yang menumis bumbu di wajan.
CU pada tangan ENO yang menggoreng telur ceplok dan menaburkan garam.
CU pada tangan ENO yang mengaduk-aduk nasi goreng di wajan penggorengan.
CU pada tangan ENO yang menyelesaikan gorengen telut dengan kuningnya dibiarkan setengah matang.
CU pada tangan ENO yang memindahkan nasi goreng dari wajan ke mangkuk besar. Nasi nampak lezat panas berasap menggiurkan.
CU pada tangan ENO yang menaruh empat lembar telur mata sapi setengah matang yang terlihat sangat menggiurkan.
CU pada tangan ENO yang mengangkat mangkuk berisi nasi goreng dan piring berisi telur ceplok.
CREDIT TITLE dan MAIN THEME berakhir persis saat scene selesai. Scene selanjutnya sudah tak ada suara musik lagi.
CUT TO:
INT. RUANG TENGAH RUMAH ENO - MORNING
ENO membawa mangkuk berisi nasi goreng dan piring berisi telur dan menaruhnya ke meja makan. Di meja sudah menunggu ARGO (41 tahun), ayah ENO, dan NINDI (8 tahun), adik ENO. ARGO mengenakan baju kerja cokelat, menunjukkan bahwa ia PNS atau ASN. NINDI sudah memakai seragam SD. ENO masih berbusana rumahan biasa saja.
Kita melihat ruang tengah rumah ENO berukuran cukup sempit. Meja makan kecil berkursi empat, sebelah-menyebelah dengan sofa murah di depan TV 32 inci di atas bufet. Seluruh perabotan menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga kelas menengah ke bawah.
ENO
Ini nasgor dan telurnya! Seperti biasa, NINDI dapet dua telur!
NINDI
Yeaaaay! Dua telur!
ARGO
(Menggeleng-geleng)
BAPAK ini satu telur saja sudah kenyang. Kamu makannya dua. Ntar nggak habis lho!
NINDI
Habis lah, PAK. NINDI kan tukang makan. Dulu IBU kan bilang NINDI harus makan banyak biar cepet gede.
Wajah ARGO berubah, haru dan menahan tangis. Sambil menyendok nasi goreng untuk NINDI, ia melirik ke arah dinding.
INSERT: Foto ukuran 10R yang menampilam wajah seorang wanita JAWA sederhana berwajah cantik berusia sekitar 30-an tahun, dengan bingkai kayu terpajang di dinding. Kita tahu dialah istri ARGO, yang sudah tiada. BACK TO:
ARGO menuang nasi goreng ke piring NINDI. ARGO menguyel-uyel rambut NINDI dengan gemas.
ARGO
Nah, ini telurnya dua biar NINDI cepet gede. Ayo, dimakan! Lalu kita berangkat.
NINDI
(Marah)
BAPAK jangan nguyel-uyel rambut! Nanti sisirannya rusak!
ARGO tertawa, dan menyendok nasi untuk dirinya sendiri. ENO duduk, menuang nasi sedikit sekali, juga telur. ENO makan luar biasa cepat. ARGO menatap heran.
ARGO
Kamu makan apa ikut balapan F1?
ENO
(Sambil mengunyah cepat)
Belum bikin PR. Harus berangkat pagi biar masih bisa ngejar PR.
ARGO
Mesti trus fotokopi PR temenmu yang bintang kelas itu. Siapa namanya?
ALMA?
ENO
Kan like father like son.
ARGO mendecak sebal. ENO selesai makan. Piring dibawa pergi dari meja makan dengan gerakan luar biasa cepat.
CUT TO:
EXT. DEPAN RUMAH ENO - MORNING
ENO keluar rumah mengenakan seragam SMA lengkap dan menyandang tas punggung dengan naik sepeda. Kita bisa melihat rumah kediaman ENO adalah jenis rumah tipa 54 atau
70 di kompleks perumahan kelas menengah ke bawah perkotaan.
CUT TO:
EXT. JALANAN KOMPLEKS/KAMPUNG - MORNING
ENO naik sepeda bergegas-gegas melewati jalanan kompleks perumahan atau kampung. Suasana pagi bisa dilkukiskan dengan banyak anak-anak berangkat sekolah, baik jalan kaki
bersama-sama maupun naik motor.
CUT TO:
EXT. DEPAN SMA 25 - MORNING
ENO naik sepeda memasuki kompleks SMA NEGERI 25 SEMARANG. Banyak murid memasuki sekolah, baik yang jalan kaki, naik motor, atau naik sepeda seperti ENO.
CUT TO:
EXT. PARKIRAN SEPEDA SMA 25 - MORNING
ENO memarkir sepedanya di parkiran, bersama anak-anak lain. Ia lalu melangkah meninggalkan parkiran menuju kelas.
CUT TO:
EXT. KORIDOR SEKOLAH SMA 25 - MORNING
ENO melintasi koridor sekolah dengan langkah lamban, bersama anak-anak lain. Pada satu titik, arah matanya tertarik ke arah lain.
Kamera memperlihatkan yang dilihat ENO, yaitu ALMA yang juga tengah ada di koridor menuju kelas, datang dari arah lain.
ALMA nampak sangat imut, cantik, dan segar dengan seragam SMA pada pagi hari.
ENO bertemu ALMA. Mereka lalu menunjukkan ekspresi awkward; sesudah penolakan ALMA pada ENO.
Mereka berjalan bersisian, tapi agak jauh.
ALMA
Pagi amat?
ENO
Iya.
Mereka terus berjalan bersisian, tak saling bicara. ALMA sesekali tersenyum dan melambai pada teman yang lain. ENO sibuk jalan sambil garuk-garuk kepala.
ALMA
Jam pertama matematika kan ya?
ENO
Iya.
ALMA mengangguk-angguk. Terus melangkah. Dan mereka tak saling bicara lagi.
CUT TO:
EXT. KORIDOR DEKAT KELAS ENO - MORNING
ENO dan ALMA tiba di kelas. Mereka masuk, sempat kaget karena ada beberapa anak-anak cowok berkejaran sambil tertawa-tawa keras.
CUT TO: